Bahasa Betawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sar4231 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sar4231 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 37:
'''Bahasa Betawi''' ({{lang-en|Betawi language}}) adalah bahasa daerah atau bahasa etnis ({{lang-en|native or indigineous language}}) yang dituturkan oleh [[Suku Betawi]] yang mendiami [[DKI Jakarta|Jakarta]] (sebagai wilayah utama), dan juga mendiami sebagian wilayah dari provinsi [[Jawa Barat]] serta [[Banten]]. Kawasan yang dihuni oleh masyarakat Betawi ini biasa dikenal dengan istilah ([[Jabodetabek]]) yang berarti: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
 
Secara historis, masyarakat suku Betawi merupakan masyarakat multietnik yang membaur dan membentuk sebuah entitas baru. Suku Betawi terlahir karena adanya percampuran genetik/akulturasi budaya antara suku asli (dahulu dinamakan Sunda Kalapa) dengan suku-suku lain yang datang ke Jakarta, setelah adanya percampuran budaya, adat-istiadat, tradisi, bahasa, dan lainnya pada masa Hindia Belanda yang akhirnya dibuat sebuah komunitas besar di Batavia. Karena adanya pernikahan antar etnis, percampuran, akulturasi yang kuat komunitas ini lama kelamaan melebur menjadi suku/identitas baru yang dinamakan Betawi. Nama Betawi sendiri berasal dari kata Batavia yang lama kelamaan berubah menjadi Batavi, Batawi, Lalu kemudian "Betawi" (disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal) hingga saat ini. Banyak yang berpendapat suku Betawi berasal dari suku asli Jakarta yaitu Sunda, karena juga wilayah Jakarta berada di tatar Pasundan dan memang merupakan wilayah Suku Sunda. Hal ini bisa dilihat dari bukti-bukti peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa Sunda adalah penduduk awal Jakarta dan merupakan bagian dari kerajaan Sunda yaitu Tarumanagara. Orang-orang Sunda di Jakarta telah bercampur dengan berbagai ras, genetika, atau DNA dari suku-suku lain di Jakarta seperti: Melayu, Tionghoa, Jawa, Arab, Makassar, Belanda, Bugis, BaliBelanda, Portugis, Bali dan Ambon. Karena itulah nenek moyang orang Betawi itu bermacam-macam asalnya. Dikarenakan keberagaman dari berbagai suku yang mengalami pembauran dan akulturasi sehingga karena itu terbentuklah Suku Betawi. Dikarenakan hal tersebut, banyak kosakata dalam bahasa Betawi memiliki [[kata serapan]] maupun elemen linguistik yang berasal dari bahasa-bahasa lain, seperti bahasa [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa TionghoaJawa|TionghoaJawa]], [[Bahasa JawaPortugis|JawaPortugis]], [[Bahasa ArabTionghoa|ArabTionghoa]], [[Bahasa PortugisBelanda|PortugisBelanda]], [[Bahasa BaliArab|BaliArab]], dan [[Bahasa BelandaBali|BelandaBali]]. Sebagai salah satu contohnya, yakni penggunaan elemen akhiran "''-in''" yang diserap dari [[Bahasa Bali]], serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal,. Selain itu banyak juga kata serapan Bahasa Betawi berasal dari Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia yang mana Bahasa Indonesia yang merupakan bagian dari dialek Bahasa Melayu baku juga terdapat beberapa kosakata serapan dari Bahasa Portugis dan sebagian Belanda, Bahasa Betawi juga memiliki serapan dari Bahasa Belanda, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, BahasaPortugis, Tionghoa, danBelanda, Bahasadan Arab.
 
== Kosakata Bahasa Betawi ==