Sejarah teori molekul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Merapikan/copyedit
Ayu Ratnasa (bicara | kontrib)
Memperbaiki ejaan
Baris 18:
Kimiawan Prancis, [[Étienne François Geoffroy]] mengembangkan teori [[afinitas kimia]] untuk menjelaskan kombinasi dari partikel. Dia berpendapat bahwa dorongan alkemi tertentu dapat menarik beberapa komponen kimia untuk dapat menyatu. Setelah teori ini dikemukakan, sejumlah peneliti melakukan pengumpulan data hasil pengamatan terhadap reaksi dari berbagai zat. Dari sana, terlihat perbedaan tingkat afinitas yang ditunjukkan dari hasil reaksi suatu zat dengan [[Pereaksi kimia|reagen]] yang berbeda.
 
Pada tahun 1738, [[Daniel Bernoulli]] menerbitkan [[Hydrodynamica]] yang meletakkan dasar teori kinetik gas. Melalui karya itu, Bernoulli menyatakan pendapat yang masih dipakai hingga hari ini, bahwa gas terdiri dari sejumlah molekul yang bergerak ke segala arah dengan tumbukan dari molekul tersebut menyebabkan adanya tekanan gas, dan panas yang kita rasakan merupakan energi kinetik dari gerakan molekul tersebut. Akan tetapi, teori ini tidak langsung diterima karena saat itu [[Kekekalan energi|teori kekekalan energi]] belum mapan. Selain itu, fisikawan juga belum mengetahui bagaimana tumbukan antarmolekulantar molekul bisa lenting secara sempurna.
 
== Abad ke-19 ==
Sama hal nya dengan pandangan ini, di tahun 1803, [[John Dalton]] menganggap bahwa berat atom hidrogen merupakan satu kesatuan dan unsur yang paling ringan serta menetapkandan tetap. Dalam hal ini, Dalton membayangkan bahwa molekul terbentuk dari atom terkait. Pada tahun 1808, Dalton menerbitkan diagram atau gambar dari atom yang dikenalberikatan terkaituntuk gabunganmembentuk atommolekul.
 
Sementara [[Amedeo Avogadro]] menciptakan kata molekul di makalahnya yang berjudul "Essay on Determining the Relative Masss of the Elementary Molecules of Body" pada tahun 1811. Pada dasarnya ia juga menyatakan menurutdalam kutipan sebuah buku yang ditulis oleh Partington 's yang berjudul A ''Short History of Chemistry,'' menyatakan bahwa partikel gas terkecil itu belum tentu bentuk atom yang sederhana, tetapi terdiri dari sejumlah atom yang telah disatukan oleh daya tarik dan membentuk suatu molekul.
 
Yang membedakan antara Avogadro dan Dalton adalah Dalton tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan seperti yang dipikirkan oleh Avogadro, bahwa partikel yang sederhana juga terdiri atas molekul dan juga atom. Anehnya disini, Avogadro menganggap bahwa molekul hanya mengandung jumlah atom yang genap dan dia juga tidak mengatakan mengapa tidak berjumlah angka ganjil ditinggalkan.
 
[[Avogadro (kawah)|Avogadro]] menggunakan sebutan "molekul" tidak lain untuk atom dan molekul. Ia mengacu pada atom dengan menggunakan nama "molekul dasar", dan untuk memperumit masalah ia juga membahas tentang "molekul senyawa" dan "molekul komposit".
Baris 31:
Adapun bunyi dari hukum [[Avogadro (kawah)|Avogadro]] ialah: ''gas dengan volume yang sama, pada tekanan dan suhu yang sama, mengandung jumlah molekul yang sama.'' Hukum ini menjelaskan bahwa hubungan yang terjadi antara gas yang berbeda dari berat volume yang sama pada tekanan dan suhu yang sama, sesuai dengan hubungan antar berat molekul. Oleh sebab itu, massa molekul relatif dapat dihitung dari massa sampel gas.
 
Berdasarkan karya [[Avogadro (kawah)|Avogadro]], di tahun 1826, Jean-Baptiste Dumas yang merupakan ahli Kimia Prancis menyatakan: ''gas-gas yang dalam keadaan serupa, terdiri atas atom atau molekul yang ditempatkanberada pada jarak yang sama, yang sama yaitu denganberarti mengatakandapat bahwadikatakan mereka mengandungmemiliki jumlah dan volume yang sama.''
 
Pada tahun 1873, [[James Clerk Maxwell]] yang merupakan fisikawan terkenal di Skotlandia menerbitkan artikel dengan jumlah tiga belas halaman yang terkenal yaitu "molekul" di ''Nature'' pada September. Maxwell dengan jelas menyatakan dibagian pembuka artikel ini bahwa sebuah atom adalah tubuh yang tidak dapat dipotong menjadi dua; sebuah molekul adalah bagian terkecil yang mungkin berasal dari zat tertentu.