Silat Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Limpato (bicara | kontrib)
Baris 171:
 
=== 6. ''Adaik manuruik alua, alua manuruik patuik jo mungkin'' (Alami, logis dan efektif) ===
Tubuh manusia memiliki alur dan pola, gerakan silek harus mengikuti alur tubuh manusia, jangan menentangnya. Konsep ini adalah konsep flow (mengalir) di dalam permainan silat. Jika konsep ini dipakai, maka permainan silek akan terlihat indah dan mengalir, serta aman. Sekali alur itu dilanggar, maka akan terjadi apa yang disebut sungsang (terbalik arah) yang dapat berakibat cedera mulai dari ringan sampai patah. Pada permainan, seorang pesilat harus bisa melihat bagaimana konsep itu digunakan. Pihak lawan diarahkan kepada posisi yang melawan pola alur tubuh manusia, akibatnya, lawan akan kehilangan keseimbangan yang dapat mengakibatkan dia jatuh atau gerakan tubuhnya menjadi sungsang. Gerakan yang sungsang dapat mengakibatkan cedera akibat ''gelek'', dorongan, kepoh, ''piuah'' (pelintir), bantingan atau patahan. Silek disusun sedemikian rupa dengan mempertimbangan kaidah hukum alam sehingga menghasilkan gerakan yang LOGIS dan EFEKTIF untuk beladiri. Bagaimana mengikuti alur tubuh yang baik dapat dilihat pada gerakan silat yang dimainkan dan dijelaskan oleh David Benitez.<ref name="youtube.com"/>
Prinsip umum silat juga dijelaskan oleh Luke Holloway yang menyatakan bahwa gerakan memukul yang diawali dengan '''ancang-ancang rileks''', santai atau tanpa tegangan akan menghasilkan efek pukulan '''lebih keras''' daripada pukulan yang diawali dengan ancang-ancang yang kaku.<ref>http://www.youtube.com/watch?feature=endscreen&NR=1&v=u0e3atmlteA</ref> Efek ini terjadi karena alur dari gerakan alamiah tubuh sendiri.