Ekonomi syariah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lia Basyaiban (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Lia Basyaiban (bicara | kontrib)
k Tanda baca, huruf kapital/kecil, spasi
Baris 9:
 
== Ciri khas ekonomi syariah ==
* Tidak banyak yang dikemukakan dalam [[Al Qur'an]], dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslimmuslim berprilakuberperilaku sebagai [[produsen]], [[konsumen]] dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi.<ref name="MBOC">{{cite book|author = Hofmann Murad|title = Menengok Kembali Islam Kita|tr.by = Rahmani Astuti|publisher = Pustaka Hidayah|city = Jakarta|year = 2002}}</ref> Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatasdi atas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
# Kesatuan (''unity'')
# Keseimbangan (''equilibrium'')
Baris 17:
 
== Tujuan Ekonomi Islam ==
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama ''(falah)''. Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya, dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya dapat berubah tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam.
 
== Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia ==