Jalan Bebas Hambatan Trans-Kalimantan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
trans- bukan kata depan
Humboldt (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Jalan Bebas Hambatan Trans-Kalimantan''' ''([[Bahasa Melayu]]: Lebuhraya Pan-Borneo, [[Bahasa Inggris]]: Pan-Borneo Highway)'' adalah jaringan jalan raya antar negara bagian untuk [[Sarawak]] dan [[Sabah]], serta jalan raya nasional untuk [[Brunei Darussalam]], menghubungkan [[Sarawak]], [[Brunei]] dan [[Sabah]]. Proyek Jalan Bebas Hambatan Trans-Kalimantan adalah program kerjasama antara pemerintah Brunei dan [[Malaysia]]. Proyek dimulai segera setelah Sarawak dan Sabah masuk dalam Federasi Malaya tahun [[1963]]. Kuranganya jaringan jalan raya di Sarawak adalah faktor utama pembangunan. Bagian yang menghubungkan Sarawak, Sabah dan Brunei adalah ruas Lawas - Temburong (Brunei), selesai tahun 1997. Penyelesaian ruas tersebut membuat perjalanan menggunakan mobil dari [[Kuching]] ke [[Kota Kinabalu]] menjadi mungkin. Walaupun begitu, pemerintah melanjutkan pembagunan ruas-ruas baru untuk menghubungkan area rural di Sarawak.
 
Panjang dari seluruh jaringan jalannya diharapkan sekitar1 1047047,18 km. Pada tahun 2002, sekitar 997,18 km atau setara dengan 95.2% dari jaringan jalan telah diselesaikan. Ruas [[Tenom]] - [[Sipitang]], selesai pada tahun 2006, adalah ruas terbaru dari jaringan jalan. Pembangunan ruas terakhir dari Kalabakan ke Sepulut direncanakan mulai pada tahun 2008, jadi seluruh jaringan jalan bebas hambatan Trans-Kalimantan diharapkan selesai dalam periode rencana pembangunan Malaysia ke-9.
 
Sementara itu, rencana pengembangan bagian [[Indonesia]] dari Jalan Bebas Hambatan Trans-Kalimantan dikenal sebagai '''Jalan Lintas Kalimantan''' ''(Bahasa Inggris: Trans-Kalimantan Highway)''. Rute bagian baratnya menghubungkan [[Kota Pontianak|Pontianak]] ke [[Tebedu]].