Perumpamaan anak yang hilang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan suntingan oleh 114.79.37.166 (bicara) ke revisi terakhir oleh Mauveeicee: suntingan tidak membangun
Tag: Pengembalian SWViewer [1.4]
Dikembalikan ke revisi 17512131 oleh Van08789 (bicara) (Anti Vandal Cop)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
[[Berkas:Rembrandt_Harmensz._van_Rijn_-_The_Return_of_the_Prodigal_Son.jpg|jmpl|ka|Anak yang hilang telah kembali. Karya [[Rembrandt]] 1662]]
Yang'''Perumpamaan bacaanak autiyang matihilang''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[guru agamaYesus]] kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam {{Ayat Alkitab|buku=Lukas|pasal=15|ayat=11|sampaiayat=32}}. Perumpamaan ini menceritakan tentang kasih seorang bapa kepada anaknya. Di dalam cerita ini, sekalipun titik beratnya adalah tentang si anak bungsu, tetapi sebenarnya si anak sulung juga memiliki peran di dalam cerita ini. Berbagai nama diberikan kepada perumpamaan ini, antara lain: "Perumpamaan anak yang berfoya-foya" (''Parable of the Prodigal Son''), ("Dua Saudara, Anak yang Hilang" (''Two Brothers, Lost Son''), "Bapa yang Mengasihi" (''Loving Father''), "Bapa yang Rindu" (''Lovesick Father'') atau "Bapa yang Mengampuni" (''Forgiving Father'') <ref>BibleGateway. 2016. [https://www.biblegateway.com/passage/?search=Luke+15%3A11-32 Luke 15:11–32 The Parable of the Lost Son - Jesus].</ref><ref>BibleGateway. 2016. [https://www.biblegateway.com/resources/ivp-nt/Parable-Forgiving-Father Parable of the Forgiving Father (15:11-32)] - The IVP New Testament Commentary Series</ref>
 
== Anak yang hilang ==
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang bapa yang memiliki dua orang anak. Pada suatu hari, anaknya yang bungsu ini meminta harta warisan sikit yang menjadi bagian miliknya (yang seharusnya dibagikan ketika bapanya sudah meninggal). Kemudian dengan harta warisannya itu, dia pergi berfoya-foya ke negeri yang jauh.
 
Setelah uangnya habis, dan di negeri tempat dia berdiam itu timbul bahaya kelaparan, timbul penyesalannya mengapa ia harus pergi dari rumah ayahnya, karena ketika ia berada di negeri tersebut, ia sangat kelaparan, bahkan sampai-sampai ingin memakan ampas babi di tempatnya bekerja sebagai penjaga babi.