Lampu sein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode)
Tekkadan (bicara | kontrib)
Perbaikan kata dan menambah pranala dalam
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Pada abad ke-18, kendaraan pada umumnya masih berbentuk gerobak yang dilengkapi tempat duduk. Gerobak tersebut menggunakan tenaga kuda sebagai penariknya. Baru menjelang peralihan abad ke-18, Nicholas Cugnot dari [[Inggris]] menemukan alternatif lain sebagai pengganti tenaga kuda, yaitu bahan bakar uap. Kemudian dia menciptakan sebuah kendaraan dengan bahan bakar uap. Temuan ini menginspirasi para ahli lainnya untuk menciptakan kendaraan yang lebih canggih. [[Henry Ford]] dan [[Gottlieb Daimler]] misalnya, berhasil menciptakan kendaraan yang disertai mesin penggerak dan mobil dengan bahan bakar [[bensin]]. Seiring dengan penemuan-penemuan tersebut, penggunaan mobil pun semakin merajalelabanyak karena dianggap lebih cepat dan efisien. Namun terlepas dari itu semua, penggunaan mobil menjadi masalah karena sering menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan yang sering terjadi yaitu tabrakan antar kendaraan ketika berada di tikungan. Hal ini dikarenakan belum adanya alat yang diciptakan sebagai tanda ketika mobil akan belok ke kanan atau ke kiri. Oleh karena itu, pada tahun [[1920-an]] pabrik kendaraan di [[Jerman]] mulai menciptakan lonceng dan peluit uap, kemudian memasangnya di kendaraan produksi mereka. Lonceng tersebut berfungsi sebagai tanda ketika mobil akan berbelok. Jika lonceng berbunyi sekali, tandanya mobil akan berbelok ke kanan. Jika lonceng berbunyi dua kali, berarti mobil akan berbelok ke kiri. Namun ternyata penggunaan lonceng sebagai tanda belok ini pun tidak efektif karena sakingsemakin ramainyapadatnya aktivitas lalu lintas, bunyi lonceng justru membingungkan pengguna mobil lainnya karena bersahut sahutan sehingga tidak jelas apakah lonceng berbunyi sekali atau dua kali. Kemudian pada tahun 1930, dibuatlah sebuah alat indikator berupa lampu tambahan kanan-kiri yang dipasang di bagian depan dan belakang mobil. Pengguna kendaraan hanya perlu menekan tombol kontak yang telah tersambung dengan lampu indikator. Alat inilah yang dinamakan lampu sein atau lampu riting yang masih digunakan hingga saat ini pada mobil dan kendaraan lainnya.<ref name="Sekedar Tahu">{{cite web
| url = http://sekedar-tahu.blogspot.com/2010/02/sejarah-lampu-riting-atau-lampu-sein.html
| title = Sejarah Lampu Riting atau Lampu Sein
Baris 29:
2. ''Flasher bimetal''
 
''Flasher bimetal'' memanfaatkan pemuaian metal akibat dari pemanasan. Cara kerjanya cukup sederhana, plat warna merah mengalami pemanasan akibat adanya [[kumparan]] yang melilit plat warna merah tersebut. Ketika memuai maka plat akan melengkung yang mengakibatkan terminal kontak berpisah. Ketika terminal kontak berpisah maka plat akan mengalami pendinginan dan mulai menyusut. Ketika plat menyusut, terminal kontak akan kembali bersentuhan yang mengakibtakan terjadi arus pemanasan lagi. Begitu terus berulang-ulang hingga dimatikan.<ref name="Komponen Lampu Sein"/>
 
=== Saklar sein ===