Hak atas sandang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 66:
Pakaian merupakan objek yang oleh sebagian besar orang dianggap bisa menyampaikan sesuatu sebagaimana yang dikemukakan oleh Barthes mengenai “''the language of fashion'',” bahwa setiap bentuk fesyen pasti mengandung pesan tertentu yang kemudian ingin disampaikan oleh pemakainya. Hal ini ini dianggap benar dan diakui oleh sebagian besar orang. Fesyen merupakan objek yang dianggap bisa menyampaikan makna dan maksud-maksud tertentu dari pemakainya. Oleh karena itu dengan pakaian yang dikenakan diharapkan orang bisa menilai tanda-tanda yang ditampilkan dengan pakaian yang dikenakannya.
 
Pakaian menjadi objek yang sarat dengan gaya hidup seseorang, terutama dalam hal ini, dengan tujuan mengekspreikan citra diri tanpa menyampaikannya secara verbal. Seorang individu mengenakan sehelai pakaian bukan sekadar karena ''use value'' belaka, tapi lebih berdasarkan adanya nilai ataupun citra yang hendak dituju pada saat mengenakan suatu busana. Misalkan ingin memberikan citra sebagai pria maskulin, pemuda yang santai, gadis yang imut, ataupun wanita yang anggun. Seseorang memilih baju dengan alasan demikian karena tujuan yang ingin dicapainya adalah semata ''sign value'' alih-alih ''use value''.<ref>Trisnawati 2011, hlm. 38-39.</ref>
 
== Pakaian sebagai Proyeksi Kepribadian ==