Sektor sekunder: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aprilia Damai (bicara | kontrib)
menambahkan isi artikel dan referensi
Baris 1:
'''Sektor sekunder''' adalah salah satu [[sektor ekonomi]] yangbersama mengolah hasildengan [[sektor primer]] dan [[sektor tersier]].<ref>{{Cite book|last=Fatihudin|first=Didin|date=2019|url=http://repository.um-surabaya.ac.id/3246/9/(23)Buku_Membedah_Investasi_Manuai_Geliat_Ekonomi_(fulltexs).pdf|title=Membedah Investasi, Menuai Geliat Ekonomi|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-623-209-360-7|pages=53|url-status=live}}</ref> Kegiatan [[ekonomi]] dalam sektor sekunder ialah mengolah hasil sektor primer menjadi [[barang jadi]],. sepertiBidang [[pekerjaan]] yang umum pada sektor sekunder ialah [[manufaktur]] dan [[konstruksi]]. [[Industri]] pada sektor ini dapat dibagi menjadi [[industri ringan]] dan [[industri berat]]. Dalam proses produksinya[[produksi]]<nowiki/>nya, industri pada sektor inisekunder umumnya mengonsumsimemerlukan [[konsumsi]] [[energi]] dalam jumlah besar, memerlukan [[pabrik]] dan [[mesin]], serta menghasilkan [[limbah]].
 
== Analisa ==
{{ekonomi-stub}}
 
=== Upah tenaga kerja ===
[[Upah]] [[tenaga kerja]] pada sektor sekunder umumnya dipengaruhi oleh tingkat [[pendidikan]] yang telah ditempuh oleh tenaga kerja. Tingkat upah tenaga kerja pada sektor sekunder umumnya berbading lurus dengan tingkat pendidikan dari tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka upah semakin tinggi pula. Penyebab adanya perbedaan upah tenaga kerja ialah adanya pandangan bahwa [[kemampuan]] atau keahlian tenaga kerja diukur dengan tingkat pendidikan. Jenjang pendidikan menjadi cara mudah untuk menentukan upah yang harus dibayarkan atas keterampilan atau keahlian tenaga kerja. Selain itu, pada sektor sekunder kesempatan kerja dari tenaga kerja yang menempuh [[perguruan tinggi]] lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja yang tidak menempuh perguruan tinggi.<ref>{{Cite book|url=http://pusbindiklatren.bappenas.go.id/file/bukuterbit/BUKU%2003_EKONOMI%20PEMBANGUNAN%20(full).pdf|title=Direktori Mini Tesis-Disertasi Ekonomi Pembangunan|location=Jakarta Pusat|publisher=Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia|isbn=978-623-91602-1-0|editor-last=Guspika, dkk.|pages=97|url-status=live}}</ref>
 
== Manfaat ==
 
=== Pembangunan ekonomi berbasis agribisnis ===
Pengelolaan sektor sekunder secara tepat bersama dengan [[sektor primer]] dan sektor tersier dapat menghasilkan sistem perekonomian yang mengarah pada [[pembangunan ekonomi]]. Sektor sekunder yang berdaya saing dan memiliki kemampuan produksi yang tinggi dapat dikelola melalui [[agribisnis]]. Pembangunan ekonomi bersifat saling berhubungan satu sama lain di antara [[wilayah]]-wilayah dalam suatu negara.<ref>{{Cite book|last=Sinaga|first=Obsatar|date=2010|url=http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/liberalisasi_perdagangan_agro_o.pdf|title=Liberalisasi Perdagangan Agro: Kesiapan Jawa Barat dalam Implementasi AFTA|location=Bandung|publisher=Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung|isbn=978-602-9015-01-0|editor-last=Tim Editor M63 Foundation|pages=72|url-status=live}}</ref>
 
== Fenomena ==
 
=== Transformasi struktural ===
Sektor sekunder umumnya mulai menggantikan peran sektor primer pada masa peralihan [[sistem perekonomian]] dari ekonomi [[Tradisi|tradisional]] menjadi ekonomi [[modern]]. Peralihan ini dikenal sebagai [[fenomena]] transformasi struktural. Kegiatan ekonomi beralih dari sektor primer menuju ke sektor sekunder kemudian berlanjut hingga ke [[sektor tersier]]. Pengurangan peran ditandai dengan beralihnya [[tenaga kerja]]<nowiki/>dan investasi dari sektor primer menuju ke sektor sekunder atau tersier. Pengurangan peran pada sektor primer merupakan salah satu metode pencapaian [[pertumbuhan ekonomi]] yang disertai dengan transformasi struktural. Tenaga kerja dialihkan dari sektor dengan [[produktivitas]] rendah ke sektor dengan produktivitas tinggi.<ref>{{Cite book|last=Daryanto, A., dkk.|date=2015|url=https://media.neliti.com/media/publications/48499-ID-transformasi-struktural-usahatani-dan-petani-indonesia.pdf|title=Analisis Tematik ST2013 Subsektor: Transformasi Struktural Usahatani dan Petani Indonesia|location=Jakarta|publisher=Badan Pusat Statistik|isbn=978-979-064-870-8|editor-last=Yuwono|editor-first=Margo|pages=3|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Sektor ekonomi|Sekunder]]
[[Kategori:Sektor ekonomi sekunder]]