Christianto Wibisono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
rapikan format
Baris 1:
'''Christianto Wibisono''' atau '''Oey Kian Kok''' ({{lahirmati|[[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]|10|4|1945|[[Jakarta]]|22|07|2021|}}) adalah seorang analis bisnis terkemuka di Indonesia. Ia adalah pendiri [[Pusat Data Bisnis Indonesia]] (PDBI) 1980.

Awal kariernya adalah menjadi penulis di surat kabar yang diterbitkan oleh [[Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia]] (IPMI) bernama Harian KAMI yang terbit perdana 18 Juni 1966. Pada tahun 1971, bersama [[Gunawan Muhammad]], ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah [[Tempo]]. Mulai 1974 ia kembali ke kampus menyelesaikan studi S2 di FISIP [[Universitas Indonesia|UI]] 1978. MenjadiSelanjutnya, ia menjadi Asistenasisten Pribadipribadi Wakil Presiden [[Adam Malik]] 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan, ketika Adam Malik menjadi anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman [[Willy Brandt]].
 
Pada [[Kerusuhan Mei 1998]] rumah putrinya Jasmine Wibisono di Pantai Indah Kapuk adalah 1 dari 80 rumah yang dibakar dan 500 yang dijarah. Meninggalkan Indonesia pada 1998 sebagai ''lobbyist'' kepentingan Indonesia di Washington DC memantau percaturan diplomasi global di Kongres AS pada Juni 2011 batal masuk reshuffle [[Kabinet Persatuan Nasional]] Presiden [[Abdurrahman Wahid]]. 2006 kembali ke Indonesia menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional era Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] (2007-2010). Masih aktif sebagai Ketua Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia yang menulis kajian MENUJU PRESIDEN KE-7 dan ANATOMI PRESIDEN KE-7.
Pada [[Kerusuhan Mei 1998]] rumah putrinya, Jasmine Wibisono, di [[Pantai Indah Kapuk]] adalah salah satu dari 80 rumah yang dibakar dan 500 yang dijarah{{Butuh rujukan}}.
 
Pada [[Kerusuhan Mei 1998]] rumah putrinya Jasmine Wibisono di Pantai Indah Kapuk adalah 1 dari 80 rumah yang dibakar dan 500 yang dijarah.Ia Meninggalkanmeninggalkan Indonesia pada 1998 sebagai ''lobbyist'' kepentingan Indonesia di Washington DC memantau percaturan diplomasi global di Kongres AS, padayang Juniberakibat 2011ia batal masuk ''reshuffle'' [[Kabinet Persatuan Nasional]] Presiden [[Abdurrahman Wahid]]. Pada tahun 2006 ia kembali ke Indonesia dan diangkat menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional di era Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] (2007-2010). Masih aktif sebagai Ketua Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia yang menulis kajian MENUJU PRESIDEN KE-7 dan ANATOMI PRESIDEN KE-7.
 
Ia tetap aktif sebagai Ketua Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia yang menulis kajian MENUJU PRESIDEN KE-7 dan ANATOMI PRESIDEN KE-7. Di masa-masa akhir sebelum akhir hayatnya ia menjadi penasihat [[Partai Solidaritas Indonesia]].
== Pranala luar ==