Bungsu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FianM (bicara | kontrib)
Menambah pranala dalam
k penggunaan kata di pada "dikambing hitamkan"
Baris 5:
Salah satu sifat bungsu menurut '''birth order''' adalah suka memikirkan orang lain. Jiwa [[Sosialisasi|sosial]] bungsu yang besar menyebabkan ia menjadi tipe [[Altruisme|Altruis]] dan sering kali terjebak dalam paham Altruisme yang berlebihan dan melelahkan. ada baiknya bungsu mulai memikirkan diri sendiri dan mencari nafkah buat keluarga. Kehebatan jiwa sosial bungsu menyebabkannya menjadi terkenal dan menjadi guru dan [[Filsafat|filosof]] bagi lingkungannya .
 
Di dalam hubungannya dengan anak sulung, bungsu harus hati hati di dalam berkomunikasi dan tidak boleh terlalu percaya kepada orang lain, juga harus menentukan apakah lebih baik memikirkan barang atau orangnya . Bungsu cocok untuk bekerja di dunia salessale's, dunia hiburan dan dunia [[Pendidikan di Indonesia|pendidikan]] sebagai guru atau filosof . Karena jiwa sosialnya, anak bungsu adalah dermawan tetapi harus belajar cara memberi yang baik dan yang perlu diberi atau yang tidak boleh diberikan. Menurut teori bungsu, ia sangat baik hubungannya dengan anak tunggal dan memiliki naluri yang tajam. Bungsu juga memiliki emosi marah yang besar dan bisa menunjukkan siapa dirinya di saat yang mungkin tidak orang duga.
 
Dalam beberapa kasus [[psikologi]] dan [[kejiwaan]], bungsu sering dikaitkan dan dikambingdi kambing hitamkan . Bungsu memiliki sisi gelap yang memerangkapnya dalam beberapa saat sebelum mengalami pencerahan dan kembali lagi mengalami problem psikologis. Selain sebagai [[seniman]] yang baik, bungsu sering dicap sebagai orang yang dikutuk karena kecerobohan dan kesalahan kesalahan yang sebenarnya tidak perlu memberatkan dirinya.
 
== Pranala luar ==