Wu Qi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 9:
 
== Bekerja untuk negara Lu ==
Setelah diusir oleh Zeng Zi, Wu memfokuskan studinya pada ilmu kemiliteran. Setelah tiga tahun ia memutuskan untuk mempraktikkan ilmunya untuk melayani negara Lu. Ia lalu mengunjungi perdana menteri Lu, [[Gong Yixiu]]. Mereka berdiskusi tentang situasi politik dan saling bertukar pandangan. Gong terkesan mendengar kemampuan Wu Qi menganalisis masalah dengan baik. Gong pun merekomendasikan Wu Qi pada [[Adipati Mu dari Lu]] (鲁穆公).Tidak lama setelah menjadi pejabat, negara Lu terlibat perang dengan negara Qi yang memiliki kekuatan militer lebih besar. Adipati Mu hendak mengangkat Wu sebagai jenderal untuk menahan serangan Qi, namuntetapi dia ragu karena istri Wu adalah orang Qi. Mendengar hal ini, Wu melakukan sebuah tindakan yang ekstrem, yaitu membunuh istrinya sendiri sebagai jaminan dirinya tetap setia pada negara Lu.
 
Tindakan Wu ini menghilangkan keraguan Adipati Lu yang langsung mengangkatnya sebagai jenderal mengepalai 20.000 pasukan untuk mengusir musuh. Dalam pertempuran itu pasukan Lu berhasil mengusir pasukan Qi. Disinilah bakat militer Wu terlihat untuk pertama kalinya, dimana dia dengan kekuatan yang kecil mengalahkan kekuatan yang lebih besar. Namun selain sukses, ia juga terkena kontroversi terutama karena tindakannya membunuh istri untuk menjamin kesetiaan. Perdana menteri [[Tian He]] dari Qi memakai kesempatan ini untuk menyebarkan gosip yang menjatuhkannya. Ia mengutus mata-matanya ke Lu untuk menyebarkan fitnah tentang Wu Qi. Melihat gelagat buruk ini Wu memutuskan untuk melarikan diri ke Wei.
Baris 27:
Secara bertahap ekonomi Chu menggeliat sehingga cukup biaya untuk mengembangkan militer. Wu merekrut sejumlah pemuda gagah untuk menempati posisi penting dalam militer. Dengan pelatihan yang intensif, sekali lagi Chu menjadi negara militer yang kuat. Di bawah kepemimpinan Wu, pasukan Chu meraih banyak kemenangan. Sayang, di saat puncak kariernya kabar buruk datang dari ibu kota. Tahun 381 SM, Raja Dao mangkat sehingga Wu harus meninggalkan baris depan dan kembali ke ibu kota untuk menghadiri pemakaman sang raja. Para tuan tanah dan bangsawan yang membencinya mengambil kesempatan ini untuk memberontak, mereka menyusun rencana untuk menghabisi Wu selagi ia tidak bersama pasukannya.
 
Ketika Wu tiba di istana tanpa mereka menyergapnya. Walau sudah di ujung tanduk, Wu tidak menyerah begitu saja. Ia berlari ke tempat jenazah raja disemayamkan dan melompat ke atas jenazah itu. Para pemberontak menembakkan panah ke arahnya. Dalam kekacauan itu Wu tewas terkena panah bertubi-tubi, namuntetapi panah-panah itu juga mengenai jenazah sang raja. Menurut hukum Chu, siapapun yang menajiskan jenazah raja harus dihukum mati. Putra Raja Dao, [[Raja Su dari Chu]] (楚肃王) yang marah karena jenazah ayahnya dirusak menghukum mati lebih dari 70 bangsawan dan tuan tanah yang terlibat pemberontakan itu beserta keluarga mereka. Dengan demikian Wu Qi dengan lihainya meminjam tangan Raja Su untuk membalaskan dendamnya.
 
== Perspektif sejarah ==