Kebebasan politik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3:
{{Politik}}
'''Kebebasan politik''' (juga dikenal sebagai '''otonomi politik''' atau '''
Kebebasan politik adalah salah satu kelompok [[Hukum tata negara|hak konstitusional]] dasar dan kebebasan warga negara, dimana mereka menentukan partisipasi mereka dalam kehidupan publik dan politik negara. Kebebasan politik biasanya dicantumkan dalam [[konstitusi]], [[undang-undang]] dan peraturan negara lainnya.
== Tinjauan oleh Ahli atau Kelompok Politik ==
Baris 30 ⟶ 32:
== Sejarah ==
[[Berkas:Eugène Delacroix - La liberté guidant le peuple.jpg|255x255px|thumb|kiri| ''La Liberté guidant le peuple'' (Kebebasan memimpin rakyat), karya [[Eugène Delacroix]] 1830, [[Museum Louvre]]]]
Istilah paling awal tentang kebebasan politik dapat kita temukan dalam "Politik" [[Aristoteles]], di mana ia membahas kontradiksi antara kategori "kebebasan" dan bentuk pemerintahan yang demokratis. Penggunaan Undang-undang kebebasan politik ditemukan dalam [[Magna Carta]] Inggris tahun [[1215]]. Kemudian tonggak penting [[Hak asasi manusia|Hak Asasi]] dalam merumuskan konsep Kebebasan politik seperti pada [[Bill of Rights 1689|''Bill of Rights'' Inggris]] yang diadopsi pada tahun [[1689]], [[Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara]] Prancis pada tahun [[1789]] dan [[Deklarasi Hak-Hak]] (''Bill of Rights'') Amerika pada tahun [[1791]].<ref>{{cite book|last=Bates|first=Ed|editor-last1=Moeckli|editor-first1=Daniel|editor-last2=Shah|editor-first2=Sangeeta|editor-last3=Sivakumaran|editor-first3=Sandesh|title=International Human Rights Law|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|year=2010|chapter=History|isbn=9780198767237|url=https://books.google.at/books?id=lV-cAQAAQBAJ&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false|ref={{sfnref|Bates|2010}}}}</ref>
Pada [[Abad ke 19|abad ke-19]] dan awal [[Abad ke 20|abad ke-20]], situasi kebebasan politik di berbagai negara mengalami perkembangan dengan cara yang berbeda. Ideologi liberal yang menuntut [[hak sipil dan politik]] (kebebasan dan kesetaraan, hak pilih, dll.) masih dalam pengertian sangat terbatas seperti kualifikasi pemilihan properti, larangan politik, ketidaksetaraan antara pria dan wanita, pembatasan ras, dll.<ref name="LBH Yogyakarta">{{cite web
| title = Hak Sipil sebagai Pelindung Kebebasan Fundamental Individu
| work =
| publisher = LBH Yogyakarta
| date = 2013-04-04
| url = http://www.lbhyogyakarta.org/2013/04/hak-sipil-sebagai-pelindung-kebebasan-fundamental-individu/
| format =
| doi =
| accessdate = 2014-06-23}}
</ref>
Setelah [[Perang Dunia II]] ada lompatan kualitatif dalam pengembangan institusi hak asasi manusia dan sipil, yang menjadi topik utama dalam perkembangan [[hukum internasional]]. Pada tanggal 10 Desember 1948, [[Majelis Umum PBB]] mengadopsi "[[Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia]]". Pada tahun 1950, [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]] ditandatangani di Eropa, menciptakan mekanisme yang benar-benar beroperasi untuk memberikan perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Fundamental yang dinyatakan oleh [[Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa]]. Pada tahun 1966, di bawah naungan PBB, "[[Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik]]
[[Berkas:Hannah Arendt 1975 (cropped).jpg|kiri|jmpl|Hannah Arendt, [[teoretikus politik]] [[Jerman]] juga seorang [[filsuf]].|158x158px]]
Baris 77 ⟶ 88:
* [http://gsociology.icaap.org/report/polsum.html "Brief review of trends in political change: freedom and conflict"].
* [http://histclo.com/cih/free.html "Freedom: The Great Gift of the West"].
{{Hak asasi manusia substanstif}}
{{Libertarianisme}}
[[Kategori:Hak sipil]]
|