Jahe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
 
== Asal usul dan penyebaran ==
Jahe diperkirakan merupakan tumbuhan [[Pribumi (ekologi)|pribumi]] [[Asia Tenggara]].<ref name=":1" /> Penyebarannya diperkirakan mengikuti [[migrasi]] yang dilakukan oleh [[Suku bangsa Austronesia|Suku Bangsa Austronesia]] pada abad ke-4 SM menyeberangi [[Kepulauan Melayu]] dari [[Tiongkok Tengah Selatan|CIna Tenggara]] sampai ke [[Taiwan]]. Jahe pun menjadi tumbuhan khas wilayah tersebut bersamaan dengan [[lengkuas]], [[temu putih]] dan [[lempuyang]].<ref name=":2">{{Cite book|last=Dalby|first=Andrew|date=2000|url=https://books.google.co.id/books?id=7IHcZ21dyjwC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Dangerous Tastes: The Story of Spices|location=Berkeley|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-23674-5|pages=21|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Tumbuhan jahe dikategorikan sebagai tumbuhan [[kultigen]] dan tidak tersedia lagi dalam bentuk liar di alam. Hal ini disebabkan karena jahe telah kehilangan kemampuannya tumbuh melalui biji seperti kebanyakan jenis rempah-rempah lainnya dan hanya bisa berkembang biak melalui [[reproduksi vegetatif]] menggunakan akarnya yang merupakan akibat dari [[seleksi buatan]] yang dilakukan manusia.<ref name=":2" /> Tumbuhan ini telah lama [[Domestikasi|didomestikasi]] di [[India]] dan [[Tiongkok]].<ref name=":1">{{Cite book|last=Ravindran|first=P.N|date=2004|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ginger/7N_LBQAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|title=Ginger The Genus Zingiber|location=Boca Raton|publisher=CRC Press|isbn=9781420023367|editor-last=Ravindran|editor-first=P.N|pages=7|chapter=Introduction|editor-last2=Babu|editor-first2=K.Nirmal|url-status=live}}</ref>
Baris 35:
Suku Bangsa Austronesia menggunakan jahe sebagai bahan-bahan masakan dan juga sebagai penghangat tubuh dalam ritual kelahiran yang disebut dengan nama "benkidu". Ritual ini merupakan ritual penghangatan ibu dan bayi baru saja dilahirkan di dalam sebuah ruangan disebut dengan nama "bilik" dengan paparan api dan pemberian jahe sebagai penghangat selama sebulan atau 41 hari.<ref>{{Cite book|last=Fox|first=James J.|date=2006|url=https://books.google.com/books?id=4JavFdIXo3oC&newbks=0&printsec=frontcover&hl=en|title=Inside Austronesian Houses: Perspectives on Domestic Designs for Living|location=Canberra|publisher=ANU E Press|isbn=978-1-920942-84-7|pages=86,137|language=en|url-status=live}}</ref> Bagi penutur [[bahasa proto oseanik]], jahe digunakan di dalam ritual sihir.<ref>{{Cite book|last=Osmond|first=Meredith|date=2000|url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/106908|title=The lexicon of Proto Oceanic : The culture and environment of ancestral Oceanic society|location=Canberra|publisher=ANU Pr int ing Serv ice|isbn=0 85883 507 X|editor-last=Malcolm|editor-first=Ross|series=Pacific Linguistics|volume=152|pages=128|chapter=Horticultural practices|editor-last2=Andrew|editor-first2=Pawley|editor-last3=Meredith|editor-first3=Osmond|url-status=live}}</ref>
 
Jahe disebarkan oleh Suku Bangsa Austronesia dengan membawanya dalam [[pelayaran]] dan menanamnya di setiap taman di pulau-pulau yang mereka kunjungi selama berlayar. Kebiasaan inilah yang menyebabkan jahe tersebar hingga ke [[Filipina]] dan [[Kepulauan Maluku]], lalu ke seluruh Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Pulau Papua sampai ke [[Selat Malaka]].<ref name=":2" /> Penyebarannya terus berlanjut hingga mencapai [[Eritrea]] dan [[Jazirah Arab]] sebagai pemasok jahe ke wilayah [[Rumania]] dan [[Yunani]] untuk digunakan oleh para apoteker dan tabib sebagai bahan [[antidot]] seperti ''[[mithridaticum]]'' yang secara rutin diminum oleh [[Mithridates VI dari Pontos]].<ref name=":2" />
 
Jahe mulai dikenalkan ke wilayah [[Laut Tengah]] pada Abad ke-1 [[Era Umum]] yang dibawa oleh pedagan dan terkenal di Inggris pada Abad ke 11. Selanjutnya, bangsa spanyol membawanya ke [[Hindia Barat]] dan [[Meksiko|Meksiko.]]<ref>{{Cite web|title=Ginger {{!}} plant|url=https://www.britannica.com/plant/ginger|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=17 Juli 2021|subscription=yes}}</ref>
 
== Sejarah tertulis ==
Jahe pertama kali ditulis di dalam buku [[Analek Konfusius|''Analek Konfusius'']] yang ditulis oleh [[Kong Hu Cu (filsuf)|Kong Hu Cu]] pada tahun 557–479 SM dengan mengatakan bahwa dia tidak pernah mengonsumsi makanan tanpa jahe di dalamnya,<ref name="pickersgill">{{cite book|last1=Pickersgill|first1=Barbara|date=2005|title=The Cultural History of Plants|location=New York|publisher=Routledge|isbn=0415927463|editor1-last=Prance|editor1-first=Ghillean|pages=163|chapter=Spices|author-link=Barbara Pickersgill|editor2-last=Nesbitt|editor2-first=Mark|url-status=live}}</ref>
 
== Penamaan Jahe ==