Sinar Harapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chameleonidas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Chameleonidas (bicara | kontrib)
Baris 29:
|first publication=27 April 1961|Last Publication=31 Desember 2015|Status=Tutup|Launched=27 April 1961}}
 
'''''Sinar Harapan''''' adalah sebuah [[koran]] atau surat kabar [[Indonesia]] yang telah terbit kembali pada tahun [[2001]] setelah diberedel pada tahun [[1986]]. Setelah [[pembredelan|pemberedelan]], surat kabar ini terbit dengan nama ''[[Suara Pembaruan]]''. Sekarang (hingga 1 Januari 2016) ''Suara Pembaruan'' tetap terbit sebagai koran sore, begitu juga dengandan ''Sinar Harapan'' terbithanya tayang daring. Harian ini kini dipimpin oleh Susanto Sjahrir,<ref>{{Cite web|last=Indonesiakoran.Com|title=Tentang Kami|url=http://www.sinarharapan.co/site/tentangkita|website=sinarharapan.co|language=id|access-date=2021-07-16}}</ref> yang juga mengepalai media daring berbahasa Mandarin [[Indonesia sebagaiShang koranBao|Shangbao soreIndonesia]].
 
== Sejarah ==
Baris 53:
 
Sejak saat itu, Aristides menjadi sasaran dan beberapa kali diinterogasi oleh aparat keamanan. Salah satu peristiwa yang dirasakannya amat menekan adalah ketika ia diculik dan dibawa ke tempat interogasi yang biasanya digunakan untuk menginterogasi tahanan G30S. Kepada Ishadi S.K., Aristides menceritakan bahwa para penginterogasi mengancam keselamatan anak-anaknya:
 
"''Tapi kemudian yang bikin saya guncang ketika dia bilang begini, Anak-anak kamu kan tiap hari menyeberang di Jalan Pegangsaan untuk berangkat atau pulang sekolah. Di situ kan ramai sekali. Sesuatu juga bisa terjadi terhadap anak anda.' Ini membuat saya tegang. Saya tak punya hak untuk melibatkan anak saya dalam hal ini''."<ref>S.K., Ishadi: "Media & Kekuasaan: Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto", halaman 144. Penerbit Buku Kompas, 2014</ref>
 
Pada bulan Januari 1972 kembali Sinar Harapan berurusan dengan Dewan Kehormatan Pers karena pemberitaan tanggal 31 Desember 1971 dengan judul tulisan “Presiden larang menteri-menteri beri fasilitas pada [[Taman Mini Indonesia Indah|proyek Mini]]”. Tanggal 2 Januari 1973 [[Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban|Pangkokamtib]] mencabut sementara Surat Izin Cetak Sinar Harapan berkaitan dengan pemberitaan RAPBN dengan judul “Anggaran ‘73-’74 Rp. 826 milyard”. Pada tanggal 12 Januari 1973 Sinar Harapan diperbolehkan terbit kembali. Terkait dengan [[Malari|peristiwa “Malari” 1974]], kembali sejumlah media dibreidel, termasuk Sinar Harapan. Tanggal 20 Januari 1978 pukul 20.21 Sinar Harapan melalui telepon diperintahkan tidak terbit untuk esok harinya oleh Pendam V Jaya. Hal tersebut kemungkinan karena Sinar Harapan dan beberapa media lain memberitakan kegiatan mahasiswa yang dianggap dapat memanaskan situasi politik. Tanggal 4 Februari 1978 Sinar Harapan diperbolehkan terbit kembali. Dan yang paling memukul adalah pembatalan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan) oleh pemerintah Soeharto pada pada 9 Oktober 1986 akibat Sinar Harapan memuat head line “Pemerintah Akan Cabut 44 SK Tata Niaga Bidang Impor” yang dimuat oleh Sinar Harapan pada 8 Oktober 1986<ref>{{Cite web|url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2834|title=Jakarta.go.id • Detail {{!}} Encyclopedia|website=www.jakarta.go.id|access-date=2016-09-26|archive-date=2016-09-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20160927214443/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2834|dead-url=yes}}</ref>. Pemberedelan ini mengakibatkan 15 tahun lamanya Sinar Harapan dipaksa tidak boleh terbit.
Baris 59 ⟶ 60:
== Terbit Kembali ==
 
Pada era Reformasi, kebebasan pers mulai diperlonggar. Sinar Harapan diterbitkan kembali pada tanggal 02 Juli 2001 oleh [[HG Rorimpandey]] dan [[Aristides Katoppo]] di bawah naungan PT. Sinar Harapan Persada. Meskipun telah 14 tahun “dikubur”, kebangkitan kembali Sinar Harapan tetap mendapat respon positif dari berbagai pihak, baik dari kalangan elit pemerintah, elit politik, pelaku bisnis, kaum profesional, biro iklan sampai agen koran. Berbagai penghargaan jurnalistik juga kembali telah diterima beberapa wartawan Sinar Harapan.
 
Saat terbit kembali, pembaca pertama koran Sinar Harapan adalah Budi Purwanto. Dia merupakan salah satu orang di bagian percetakan. Kebetulan, saat itu dia sedang bertugas di percetakan saat Sinar Harapan yang baru, naik cetak lagi setelah pemberedelan.
 
== Berhenti Terbit ==
[[Berkas:Sinar_Harapan_Berhenti_Terbit.jpg|300px|jmpl|Pengumuman bahwa Sinar Harapan Berhenti Terbit|kiri]] Harian Umum Sore "Sinar Harapan" resmi menghentikan penerbitannya mulai 1 Januari 2016 karena masalah Investorinvestor yang melepaskan investasinya di Sinar Harapan.<ref>{{Cite web|url=http://www.satuharapan.com/read-detail/read/ditinggal-investor-sinar-harapan-tutup-2016|title=Satu Harapan: Ditinggal Investor, Sinar Harapan Tutup 2016|last=satuharapan.com|first=Sinar Kasih,|website=SatuHarapan.com|access-date=2016-07-29}}</ref> Pada Edisi terakhirnya, 31 Desember 2015 Daud Sinjal, selaku Pemimpin Umum Harian Sinar Harapan menyampaikan Pamit, Terima Kasih dan Mohon Maaf kepada pembaca setianya atas perjalanannya sejak pertama terbit, pemberedelan, penerbitan kembali, hingga berhenti terbit.<ref>Harian Sinar Harapan edisi 31 Desember 2015
 
http://www.sinarharapan.co/epaper/2015/12/31/