Pakubuwana XIII: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 6 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 24:
|image_size=320px}}
'''Sri Susuhunan Pakubuwana XIII''' ([[Bahasa Jawa]]: ''Sampeyandalem Ingkang Sinuhun
Pada tanggal [[18]]–[[19]] [[Juli]] [[2009]] diselenggarakan upacara di keraton untuk merayakan pengangkatan [[tahta|takhta]] dengan iringan Tari [[Bedaya Ketawang|Bedhaya Ketawang]] yang biasanya hanya ditampilkan khusus pada acara peringatan kenaikan takhta raja. Para tamu yang hadir terdiri dari tamu penting lokal dan asing dan juga [[Tejowulan|KGPH. Tejowulan]]. Sejak tahun [[2012]] konflik ''Raja Kembar'' di [[Kasunanan Surakarta]] telah usai setelah [[Tejowulan|KGPH. Tejowulan]] mengakui gelar ''Pakubuwana XIII'' menjadi milik KGPH. Hangabehi dalam sebuah rekonsiliasi resmi yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota [[Surakarta]] bersama [[DPR-RI]], dan [[Tejowulan|KGPH. Tejowulan]] sendiri menjadi mahapatih dengan gelar ''Kangjeng Gusti Pangeran Harya Panembahan Agung''.<ref name=viva.co.id>[https://www.viva.co.id/berita/nasional/325563-tedjowulan-berhasil-tembus-tembok-keraton Tedjowulan Berhasil 'Tembus' Tembok Keraton] ''Viva.co.id''</ref>
|