Katapel pesawat terbang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tyagita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
[[Berkas:Deutsches Museum - Katapult K 2 (Modell).JPG|300px|jmpl]]
[[Berkas:French_aircraft_carrier_Charles_de_Gaulle_-_catapult_maintenance_2008.jpg|300px|jmpl]]
'''Katapel pesawat terbang''' adalah alat yang digunakan untuk meluncurkan [[Pesawat terbang|pesawat]] dari kapal khususnya operator sebagai pesawat bentuk dibantu lepas landas. Ini terdiri dari ''track'' yang dibangun ke dalam dek penerbangan, di bawahnya yang merupakan [[Torak|piston]] besar atau shuttle yang terpasang melalui trek ke gigi hidung pesawat, atau dalam beberapa kasus tali kawat disebut kekang katapel melekat pada pesawat dan ''shuttle'' katapel.
 
== Deskripsi ==
Take off-landing dari geladak kapal berbeda denga take-off landing dari landasan di permukaan tanah datar. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan karakter landasan. LendasanLandasan pada kapal induk selalu bergerak, serta pendek dan sempit. Sementara itu landasan di tanah datar tidak pernah berpinda tempat, serta lebar dan panjang.
 
Kapal induk modern bisa berlayar pada kecepatan 30-40 [[Knot (satuan)|knots]], artinya kecepatan angin yang bertiup di atas geladak kapal hampir sama dengan kecepatan pesawat baling-baling F-4B yang melaju dengan kecepatan 50 knots. Jadi, untuk tinggal landas, pilot tinggal memacu pesawatnya menentang arah angin sehingga roda pesawat cepat terangkat.
 
=== Katapel pesawat terbang ===
Masalah jadi berubah ketika para ahli perang berniat mengusung jet tempur ke atas geladak. Jet tempur memiliki karakteristik yang berbeda. Umumnya jet tempur membutuhkan kecepatan yang sangat tinggi, di atas 150 knot. Dengan segala kemampuannya, sulit bagi jet tempur untuk mencapai kecepatan tinggal landasnya itu dalam jarak tidak lebih dari 100 meter. Untuk itu dibutuhkan sebuah alat yang berfungsi untuk mempercepat akselerasi pesawat. Alat ini dikenal sebagai katapel.
 
Sebetulnya system [[katapel]] sudah dikembangkan sejak perang dunia. Ketika itu telah pula diterapkan pada pesawat berbaling-baling. Hanya saja ketika itu teknologinya masih sangat sederhana.pada masa awal perkembangannya, katapel-katapel kapal induk diuji dengan dart, [[pesawat pembom torpedo]] yang ngetop pada tahun 1952.
 
Pada perkembangannya, system katapel model rel ini dinilai kurang efisien karena untuk menerbangkan sebuah pesawat saja memerlukan waktu yang lama. Akibatnya berkembang katapel model baru yang antara lain dikembangkan oleh AL AS. Sistem baru ini menempatkan alat pelontar di atas geladak. Dan system ini berkembang menjadi katapel bertenaga hidraulis.