Royal Asscher Diamond Company: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pembuatan laman baru, diterjemahkan dari artikel berjudul sama di en.wp
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 19 Juni 2021 12.23

Royal Asscher Diamond Company (Belanda: Koninklijke Asscher Diamant Maatschappij) didirikan pada tahun 1854 oleh Keluarga Asscher. Perusahaan ini bertanggung jawab memotong sejumlah berlian paling terkenal di dunia, termasuk dua dari tiga berlian terbesar yang pernah ditemukan. Kantor pusat perusahaan ini terletak di Tolstraat no. 127, Amsterdam, Belanda. Perusahaan ini juga memiliki kantor pusat regional di New York City (Royal Asscher of America) dan Tokyo (Royal Asscher of Japan).

Kantor pusat Asscher Diamond Company di Tolstraat no. 127, Amsterdam

Royal Asscher saat ini masih dimiliki oleh Keluarga Asscher. Asscher Diamond Company mulai terkenal pada awal abad ke-20 berkat Joseph dan Abraham Asscher. Perusahaan ini mendapat predikat koninklijke dari Ratu Juliana pada tahun 1980 sebagai pengakuan atas eksistensi perusahaan ini di Belanda maupun di dunia. Pada tahun 2011, Ratu Beatrix memperpanjang gelar koninklijke untuk perusahaan ini selama 25 tahun ke depan.

Sejarah

Pendirian

Pada tahun 1854, Joseph Isaac Asscher, seniman terkenal di dunia berlian, mendirikan I.J Asscher Diamond Company, sesuai nama anaknya, yakni Isaac Joseph Asscher, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya untuk masuk ke industri berlian. Ia lalu mewariskan keahliannya ke lima anaknya, termasuk Joseph (seorang perajin berlian) dan Abraham (seorang pebisnis dan inovator). Bersama-sama, keduanya menjadi ahli berlian paling terkenal pada abad ke-20. Di bawah kepemimpinan Joseph dan Abraham, perusahaan ini dikenal dengan nama Asscher Diamond Company dan memotong berlian untuk dipasang di perhiasan untuk sejumlah butik dan rumah mode terkenal di dunia. Sebagai salah satu perusahaan pemoles berlian terbesar di dunia pada saat itu, perusahaan ini pun dikenal memiliki sejumlah klien yang berasal dari keluarga kerajaan, selebritas, dan politisi.

Potongan Asscher

Pada tahun 1902, Joseph Asscher merancang dan mematenkan potongan Asscher.[1] Potongan emblematik tersebut merupakan potongan berlian pertama yang dipatenkan di dunia. Asscher Diamond Company pun memegang paten tersebut hingga Perang Dunia II dan berhasil mencatatkan penjualan yang kuat secara internasional, terutama selama dekade 1920-an dan 1930-an saat potongan tersebut dan perusahaan ini berada di puncak kesuksesannya.

Rancangan aslinya memiliki 58 faset, sebuah bagian atas kecil, mahkota tinggi, dan paviliun curam dengan pojok terpotong.

Dikenal juga sebagai potongan zamrud kotak, berlian dengan potongan Asscher hampir berbentuk kotak saat dilihat dari atas, namun memiliki pojok terpotong, sehingga lebih banyak cahaya dapat masuk ke dalam berlian. Potongan ini biasanya memiliki 50 atau 58 faset, dan rasio panjang lebar idealnya adalah 1:1,04.

Potongan Asscher adalah ikon dari perhiasan era art deco dan art nouveau, dengan garis lurus dan susunan berliannya menjadikannya sempurna untuk elemen grafis dan bersih yang dihidupkan oleh gerakan.

Berkat susunan faset, mahkota tinggi, dan kedalaman, Asscher dapat menghasilkan kecemerlangan tinggi dan dikenal dapat menciptakan efek ‘aula kaca’.

Potongan Royal Asscher

Hampir 100 tahun setelah Potongan Asscher Cut diperkenalkan, keponakan buyut Joseph Asscher, Edward dan Joop Asscher, merevisi rancangan potongan Asscher, dengan menambahkan enam belas faset sehingga mirip seperti berlian Cullinan II dari Imperial Crown.

Hasilnya adalah berlian kotak 74 faset yang menyerap cahaya dari tiap sudut dan menciptakan efek kolam cermin yang tidak berujung, sebuah kaleidoskop dari semua warna yang membentuk spektrum cahaya, dirancang untuk menarik mata dengan kecemerlangan dari potongan bulat, dan kerumitan dari sudut yang penuh seni dari sebuah potongan zamrud.

Royal Asscher Round Brilliant

Dengan menambahkan faset di luar berlian, potongan Royal Asscher Round Brilliant menghapus sebuah elemen gelap yang terlihat di berlian bulat tradisional, bahkan potongan ideal. Efeknya adalah titik tengah berlian yang bersih dan jelas, yang walaupun sesuai dengan berlian bulat, bentuknya berbeda dengan 74 faset, bukannya 58 faset seperti di berlian biasa.

Potongan Royal Asscher Oval

Terinspirasi dari kecantikan intrinsik dari bentuk oval yang ramping, datar, dan populer, yang kerap dipotong secara tidak beraturan, keluarga Asscher pun meluncurkan Potongan Royal Asscher Oval pada tahun 2018, dan seperti halnya potongan lain dari perusahaan ini, potongan ini juga dipatenkan dengan 74 faset, berbeda dengan berlian bulat biasa yang memiliki 58 faset. Dengan Edward Asscher (generasi kelima) dan Mike Asscher (generasi keenam) menguasai pembuatan Oval yang konsisten cantik dengan memainkan pola faset dan proporsi, berlian pun memiliki apa yang biasa dikenal sebagai gaya faset cemerlang termodifikasi.

Potongan Royal Asscher Cushion

Potongan Royal Asscher Cushion diluncurkan pada tahun 2018, potongan ini memiliki faset tambahan di bagian atas dan bagian bawah, yang meningkatkan kecantikannya dengan mengekspos potensi kilau dari berlian tanpa kehilangan keanggunan lembut dari potongan tersebut. Seperti halnya potongan dari Royal Asscher yang lain, potongan ini juga dipatenkan.

Berlian Excelsior

Pada tahun 1903, dengan 997 carat (199,4 g), Berlian Excelsior adalah berlian terbesar yang pernah ditemukan. permata tersebut pun memerlukan penanganan ahli agar dapat dipotong dengan layak, karena mineral di dalam berlian kasar membuatnya tidak mungkin untuk dipoles sebagai sebuah berlian utuh. Abraham Asscher pun ditugasi memotong Excelsior. Untuk meminimalisir kesalahan, ia memotong berlian tersebut menjadi sepuluh berlian yang terutama dijual ke pembeli yang tidak disebutkan namanya. Rumor dan mitos pun bermunculan mengenai lokasi dari berlian tersebut.

Berlian Excelsior menjadi pusat perhatian dari Victoria's Secret Fantasy Bra tahun 2003 yang dihargai sekitar $13 juta dengan sebuah celana pendek berhias tambahan dihargai $1 juta.

Berlian Cullinan

Pada tahun 1905, Berlian Cullinan ditemukan. Dengan 3.106 carat (621,2 g), berlian tersebut pun langsung terkenal di seluruh dunia. Berlian tersebut lalu dipresentasikan ke Raja Edward VII, dan ia pun mengundang Asscher Bersaudara ke London untuk berdiskusi mengenai pemotongan berlian tersebut. Kemudian diputuskan bahwa Joseph Asscher akan memotong berlian Cullinan menjadi tiga bagian, karena khawatir dengan kandungan mineral di dalam berlian tersebut. Sembilan berlian besar kemudian dihasilkan dari berlian tersebut, dengan yang paling besar adalah Cullinan I seberat 53.020 carat (10.604 g).

Pada bulan Februari 1908, sejumlah orang berkumpul untuk menonton Joseph Asscher memotong berlian Cullinan. Untuk menghasilkan berlian yang besar dan cantik, ia perlu mengenai Cullinan di titik yang tepat. Pada pukulan pertama, pisaunya rusak, sementara berlian tetap utuh. Ia kemudian membubarkan semua penonton dan menciptakan peralatan yang lebih besar dan kuat.

Seminggu kemudian, dengan peralatan baru, Joseph melanjutkan kerjanya, namun hanya mengijinkan tokoh penting yang menontonnya di ruang potong. Legenda perkotaan menyatakan bahwa Joseph pingsan setelah memukul berlian Cullinan dengan sekuat tenaga. Ia kemudian menyatakan bahwa adrenalinnya naik saat berlian tersebut terpisah, dan ia pun mengecek hasil potongannya berulang kali sebelum berlari ke ruang sebelah untuk memberitahu kabar baik tersebut. Kemudian, berlian Cullinan dipoles, dan siap ditempatkan di Perhiasan Mahkota Britania Raya.

Perang Dunia II

Selama Perang Dunia II, sebagai bagian dari rencana pemusnahan, Nazi masuk ke dalam kantor pusat Asscher Diamond Company di Amsterdam dan menyita berlian yang ada di dalamnya. Karena keluarga Asscher adalah Yahudi, mereka akhirnya dideportasi dari Belanda dan ditahan di kamp konsentrasi, bersama hampir 500 pemoles ahli yang bekerja di perusahaannya. Sebagian besar keluarga Asscher dan lebih dari 96% pemolesnya pun dibunuh oleh Nazi.

Selama perang, paten potongan Asscher kadaluarsa. Karena tidak ada yang memperpanjang paten tersebut, perusahaan lain pun mulai menggunakan potongan Asscher, sehingga menimbulkan kebingungan mengenai asal dari sejumlah berlian dengan potongan Asscher. Sejumlah perusahaan menyebut berlian dengan potongan Asscher buatan mereka sebagai berlian dengan potongan zamrud kotak. Sejumlah berlian tersebut dipotong sesuai permintaan dan tidak selalu mengikuti kalkulasi proporsi asli dari Joseph Asscher untuk potongan Asscher, yang merinci parameter untuk tinggi mahkota, ukuran bagian atas, dan susunan faset dari berlian.

Pasca perang

Hanya sepuluh anggota keluarga Asscher dan lima ratus pemoles berhasil selamat dari Holokaus. Walaupun pernah menjadi ibu kota pemolesan berlian dunia, industri berlian di Amsterdam pun hancur akibat perang, termasuk Asscher Diamond Company. Antwerp kemudian muncul sebagai pusat pemolesan berlian besar.

Pada tahun 1946, Joop dan Louis Asscher diundang untuk menggunakan keahliannya untuk mendirikan perusahaan baru di New York, namun mereka memilih untuk tetap di Amsterdam dan membangun kembali Asscher Diamond Company. Pada dekade 1950-an dan 1960-an, perusahaan ini pun mulai mengeksplor pasar baru dan menjadi penjual berlian terkemuka di Jepang.

Predikat Koninklijke

Pada tahun 1980, Ratu Juliana dari Belanda memberi predikat koninklijke untuk Asscher Diamond Company sebagai pengakuan atas kepemimpinan perusahaan ini dan keluarga Asscher di industri berlian. Perusahaan inipun mengubah namanya menjadi Royal Asscher Diamond Company.

Keaslian

Keluarga Asscher mematenkan rancangan dari semua potongannya di seluruh dunia, sehingga tidak dapat ditiru secara ilegal. Royal Asscher juga memegang hak eksklusif untuk nama Asscher. Untuk menjamin keaslian, tiap berlian dilengkapi dengan logo Royal Asscher dan sebuah nomor identifikasi. Nomor tersebut disimpan oleh Royal Asscher Diamond Company di Amsterdam, dan sebuah sertifikat dari Royal Asscher juga diterbitkan untuk tiap berlian.

Sekarang

Generasi kelima dan keenam dari keluarga Asscher saat ini memimpin perusahaan ini. Edward Asscher, bekerja bersama anaknya, yakni Lita dan Mike Asscher.

Pada bulan Maret 2020, Edward Asscher mengumumkan bahwa ia pensiun dari perusahaan ini. Sehingga anaknya, Lita dan Mike Asscher akan bersama-sama menjadi presiden dari perusahaan ini.[2]

Buku Emas

Perusahaan ini memiliki sebuah ‘Buku Emas’ untuk mencatat semua pengunjungnya. Tokoh terkenal yang ada di dalam buku tersebut antara lain Kaisar Hirohito dari Jepang, Ratu Elizabeth II dari Britania Raya, serta Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard dari Belanda. Perhiasan buatan Royal Asscher kerap terlihat di acara karpet merah.

Tolstraat 127

Dirancang oleh arsitek Gerrit Van Arkel, struktur mirip kastil dari pabrik Asscher saat ini menjadi ikon dari kawasan De Pijp di Amsterdam, Didasarkan pada prinsip bahwa cahaya diperlukan untuk pengerjaan berlian, pabrik yang berbentuk seperti kastil tersebut pun memiliki jendela besar dan pernah memiliki pos polisi di depannya. Pada puncaknya, lebih dari 500 pemoles berlian bekerja di pabrik tersebut, ditambah sejumlah staf administratif dan keluarga Asscher.

Di pabrik tersebutlah, sejumlah berlian terbesar dan paling ikonik di dunia dipotong dan dipoles. Kawasan sekitar pabrik tersebut pun dikenal dengan nama Diamantbuurt (Distrik Berlian), dengan jalan-jalannya diberi nama seperti Diamantstraat (Jalan Berlian), Robijnstraat (Jalan Ruby), Saffierstraat (Jalan Safir), dan Smaragdstraat (Jalan Zamrud). Di sekitar pabrik, terdapat pondok pekerja, di mana sejumlah pemoles berlian tinggal.

Saat ini, kawasan tersebut dikenal sebagai “Asscher Quarter” dengan tambahan nama jalan seperti Cullinanplein. Walaupun pabriknya kini telah menjadi kompleks apartemen mewah, menara utamanya tetap menjadi kantor pusat Royal Asscher hingga saat ini.

Referensi

  1. ^ "Asscher Cut Diamond Guide". Diakses tanggal 2020-03-05. 
  2. ^ "Edward Asscher Retires From Family Diamond Company". JCK (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-03. 

Pranala luar