Ciguatoksin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Toksin menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ciguatoksin''' adalah racun makanan laut yang diperoleh dari ikan yang telah mengonsumsi organisme laut bersel tunggal beracun yang disebut ''dinoflagellata[[Dinoflagellata gambierdiscus]]''. Ciguatoksin ini dikenal juga dengan sebutan "CTX" sebagai singkatan.
 
Ikan dengan ciguatoksin terutama ditemukan di wilayah Amerika Serikat, Bahama, Karibia, Hawaii, serta daerah subtropis dan tropis di seluruh dunia termasuk Pasifik tengah dan Australia utara, dan diklasifikasikan sebagai Pasifik (P), Karibia (C) dan SamuderaSamudra Hindia (I). Contoh jenis ikan yang kemungkinan mengandung ciguatoksin yaitu barracuda, amberjack, horse-eye jack, black jack, spesies jack besar lainnya, king mackerel, kerapu besar, dan kakap. Banyak juga spesies ikan pemakan ikan besar lainnya yang kemungkinan juga mengandung ciguatoksin.
 
Racun kelompok CTX menyebabkan [[keracunan ikan ciguatera]] (CFP) yang merupakan sindrom kompleks yang ditandai oleh berbagai tanda dan gejala seperti gastrointestinal, neurologis dan kardiovaskular. Bahkan penyakit ini dapat menyebabkan kematian karena kegagalan kardio-pernapasan.
 
== Asal-usul ==
Ciguatoksin secara alami ditemukan pada ikan karang yang berada di [[Karibia]], [[Samudra Pasifik]], dan Samudera[[Samudra Hindia]], di mana ikan yang mengandung racun tersebut sebagian besar disebabkan oleh keberadaan ''dinoflagellata Gambierdiscus toxicus'' yang biasanya ditemukan di rumput laut, pasir dan karang mati di mana ikan herbivora kecil memakannya. Karena ikan karnivora yang lebih besar memakan ikan herbivora, racun pun ikut terakumulasi di dalamnya<ref name=":0">{{Cite journal|last=EFSA Panel on Contaminants in the Food Chain|date=2010-06|title=Scientific Opinion on marine biotoxins in shellfish – Emerging toxins: Ciguatoxin group|url=https://data.europa.eu/doi/10.2903/j.efsa.2010.1627|journal=EFSA Journal|volume=8|issue=6|doi=10.2903/j.efsa.2010.1627}}</ref>.
 
''Dinoflagellata'' ini telah diamati tumbuh secara epifit dengan karang rumput laut merah, hijau dan coklat tetapi beberapa tumbuh secara bebas di sedimen dan karang mati. Meskipun diketahui bahwa ''[[Gambierdiscus toxicus]]'' menyebabkan produksi ciguatoksin, takson ini dilaporkan memiliki kelompok yang berbeda secara genetik dan morfologis. Penelitian telah menunjukkan bahwa ciguatoksin sekarang ditemukan di tempat lain secara global<ref>{{Cite journal|last=Bomber|first=Jeffrey|date=1998|title=Rôles of temperature, salinity, and light in seasonality, growth, and toxicity of ciguatera-causing Gambierdiscus toxicus Adachi et Fukuyo (Dinophyceae)|journal=Journal of Experimental Marine Biology and Ecology|volume=115|issue=1|pages=53-65}}</ref>.
 
Pada tahun 2008, ditemukan spesies baru ''dinoflagellataDinoflagellata Gambierdicus'' di perairan Atlantik Eropa dan di Laut Mediterania<ref>{{Cite journal|last=Aligizaki|first=Katerina|date=2008|title=Morphological identification of two tropical dinoflagellates of the genera Gambierdiscus and Sinophysis in the Mediterranean Sea|journal=Journal of Biological Research-Thessaloniki|volume=9|pages=75-82}}</ref>. Selain itu kasus CFP juga dilaporkan dari Afrika dan Eropa termasuk Madeira. Sebuah penelitian dilakukan dari tahun 1980 hingga 1983, untuk menentukan penyerapan dan distribusi ciguatoksin pada ikan di Karibia, di mana lipid diekstraksi dari bagian yang berbeda dari ikan dan dianalisis menggunakan tikus. Terlihat bahwa konsentrasi ciguatoksin tertinggi terdapat pada jeroan terutama pada hati, limpa dan ginjal dengan konsentrasi terendah pada tulang ikan. Selain itu, juga diamati bahwa rasio ciguatoksin yang berada di jeroan dan daging ikan bervariasi tergantung dari spesies ikan yang berbeda, sehingga dapat disimpulkan bahwa toksin ini didistribusikan secara berbeda pada ikan yang berbeda. Kemudian ditemukan bahwa darah pun terlibat dalam penyebaran toksin ini karena mengandung konsentrasi toksin tertinggi.
 
Kehadiran ciguatoksin yang meluas di perairan tersebut disebabkan oleh perdagangan internasional ikan yang terkena dampak dari laut Pasifik, Hindia dan Karibia. Pada tahun 2007 saja Amerika Serikat dan Uni Eropa mengimpor lebih dari 80% produk perikanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen<ref>{{Cite journal|last=Dickey|first=Robert W.|last2=Plakas|first2=Steven M.|date=2010-08|title=Ciguatera: A public health perspective|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0041010109004590|journal=Toxicon|language=en|volume=56|issue=2|pages=123–136|doi=10.1016/j.toxicon.2009.09.008}}</ref> yang mengakibatkan adanya CFP yang dilaporkan di benua Amerika. Hasil dari penyebaran CFP di daerah non-endemik menyebabkan lembaga kesehatan masyarakat di seluruh dunia untuk menetapkan bahwa ciguatera merupakan penyakit bawaan makanan yang paling umum yang berkaitan dengan konsumsi ikan.
 
== Struktur Kimia ==
Struktur ciguatoxin (CTX) ditemukan pada tahun 1967, ketika toksin berhasil diisolasi<ref>{{Cite journal|last=Scheuer|first=P. J.|last2=Takahashi|first2=W.|last3=Tsutsumi|first3=J.|last4=Yoshida|first4=T.|date=1967-03-10|title=Ciguatoxin: Isolation and Chemical Nature|url=https://www.sciencemag.org/lookup/doi/10.1126/science.155.3767.1267|journal=Science|language=en|volume=155|issue=3767|pages=1267–1268|doi=10.1126/science.155.3767.1267|issn=0036-8075}}</ref>. Racun kelompok CTX adalah senyawa polieter yang larut dalam lemak yang terdiri dari 13-14 cincin yang dihubungkan oleh eter menjadi struktur seperti tangga yang kaku. Mereka tidak berbau dan tidak berasa. Racun kelompok CTX adalah molekul yang relatif stabil terhadap panas yang tetap beracun setelah dimasak dan dibekukan, dan terpapar hingga kondisi asam dan basa ringan. Struktur dan karakteristik CTX berbeda di Pasifik (P-CTX), Karibia (C-CTX) dan (I-CTX) di SamuderaSamudra Hindia<ref>{{Cite journal|last=Lange|first=W. R.|date=1994-09-01|title=Ciguatera fish poisoning|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/8067324|journal=American Family Physician|volume=50|issue=3|pages=579–584|issn=0002-838X|pmid=8067324}}</ref>.
 
Racun kelompok CTX di daerah Pasifik (P-CTX) terdapat pada ikan dalam jumlah relatif yang berbeda<ref>{{Cite book|date=2021|url=http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-19650-3_302946|title=Encyclopedia of Evolutionary Psychological Science|location=Cham|publisher=Springer International Publishing|isbn=978-3-319-19649-7|pages=4725–4725}}</ref>. Terdapat tiga ciguatoksin pasifik utama yang dikenal sebagai P-CTX-1, P-CTX-2 dan P-CTX-3 dengan struktur kimia lebih dari 20 P-CTX analog, seperti P-CTX-3C. Modifikasi struktural terutama terlihat di kedua ujung molekul toksin dan sebagian besar melalui oksidasi. Toksin pasifik memiliki efek paling besar sebagai aktivator saluran natrium peka tegangan pada membran saraf dan otot yang tereksitasi<ref name=":0" />.
Baris 21:
Struktur kimia dari dua racun kelompok CTX Karibia (C-CTX) tampak berbeda dari ciguatoxin pasifik karena kurang polar, dan dua struktur C-CTX yaitu C-CTX-1 dan C-CTX-2 mulai terungkap pada tahun 1998 kemudian dilakukan identifikasi dan menemukan bahwa struktur kimia C-CTX adalah 10 analog atau isomer C-CTX. C-CTX dapat ditemukan pada horse-eye jack (''Caranx latus'').
 
Ciguatoksin di daerah SamuderaSamudra Hindia (I-CTX) dilaporkan bahwa racun kelompok I-CTX berbeda dari racun kelompok P-CTX. Namun, struktur kimia belum dilaporkan untuk toksin kelompok I-CTX.
 
Ada beberapa struktur lain dari ciguatoksin yang telah diidentifikasi namun CTX-1 ditemukan menjadi racun utama pada ikan karnivora dan juga menimbulkan ancaman kesehatan manusia pada tingkat di atas 0,1μg/kg.