Timor Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 128:
=== Agama ===
[[Berkas:DiliSé.jpg|jmpl|kanan|200px|[[Katedral Dili]] yang diresmikan Presiden [[Soeharto]] pada tahun 1988 dan diberkati
Mayoritas warga Timor Timur beragama [[Katolik Roma|Kristen Katolik]] (lebih dari 90%), diikuti [[Protestanisme|Kristen Protestan]]; [[Islam]]; [[Hindu]]; [[Buddha]]; dan aliran kepercayaan. Hingga tahun 1999, terdapat dua [[keuskupan]] di Timor Timur yaitu: [[Keuskupan Dili]] yang didirikan pada tahun 1940 setelah memisahkan diri dari [[Keuskupan Makau]], dan [[Keuskupan Baucau]] yang berdiri pada tahun 1996. Karena status Timor Timur sebagai wilayah Indonesia tidak diakui oleh [[Takhta Suci]], maka [[Uskup]] di Timor Timur waktu itu berkedudukan sebagai [[Administrator Apostolik]] yang berada langsung di bawah naungan Takhta Suci dan bertanggung jawab secara langsung kepada [[Paus (Gereja Katolik)|Paus]], yang juga merangkap sebagai Uskup Agung Dili. Pada tahun 1989,
Sebelumnya, pada tahun 1975, diperkirakan hanya 25–30% penduduk Timor Timur yang dibaptis sebagai seorang [[Katolik]]. Namun, setelah wilayah ini berintegrasi dengan Indonesia, perkembangan agama Katolik semakin pesat, dan pada dasawarsa 1990-an, persentase rakyat Timor Timur yang dibaptis sebagai seorang Katolik telah mencapai lebih dari 90%.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Hodge|first=Joel|date=2013|title=The Catholic Church in Timor-Leste and the Indonesian occupation: A spirituality of suffering and resistance|url=https://www.jstor.org/stable/23752590|journal=South East Asia Research|volume=21|issue=1|pages=151–170|issn=0967-828X}}</ref><ref name="Taylor, Jean Gelman 2003, p.381">{{cite book|last=Taylor|first=Jean Gelman|year=2003|url=https://archive.org/details/indonesia00jean|title=Indonesia: Peoples and Histories|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-10518-6|page=[https://archive.org/details/indonesia00jean/page/381 381]|url-access=registration}}</ref> Jumlah gereja sendiri bertambah dari 100 bangunan gereja pada tahun 1974 menjadi lebih dari 800 pada tahun 1994.<ref name="robinson">Robinson, G. ''If you leave us here, we will die'', Princeton University Press 2010, p. 72.</ref> Diyakini salah satu penyebab berkembang pesatnya agama Katolik di wilayah ini adalah karena hukum Indonesia mewajibkan semua warganya untuk menganut salah satu agama yang diakui secara resmi, dan kepercayaan [[animisme]] rakyat Timor Timur dianggap tidak sesuai dengan sila pertama [[Pancasila]].<ref name=":0" /><ref name="Taylor, Jean Gelman 2003, p.381" />
|