Ernst Röhm: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tri Ardiansyah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tri Ardiansyah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 55:
Röhm lahir di Munich pada 28 November 1887. Ia merupakan anak dari Julius Röhm dan Emilie née Baltheiser. Pada Perang Dunia I, ia bertugas di Resimen Infantri ke-13 Bavaria dan berpangkat ''Oberleutnan'' (Letnan Satu). Röhm kemudian naik pangkat menjadi ''Hauptmann'' (Kapten). Setelah perang berakhir, ia bergabung dengan ''[[Freikorps]]'' di [[Munich]] yang merupakan organisasi paramiliter sayap kanan.
 
Pada tahun 1923, ia menjadi anggota NSDAP. Pada tahun itu juga NSDAP melakukan pemberontakan ''Beer Hall Pustsche'' (Warung Bir) di Munich. Ia pun ditangkap dan bebas pada tahun 1924. Setelah bebas, ia membangun kembali [[Partai Nazi]] dan ia pun terpilih sebagai anggota ''[[Reichstag (Jerman Nazi)|Reichstag]]'' (Parlemen Jerman Nazi). Pada 1925, ia mundur dari parlemen dan pergi ke [[Bolivia]] dan menjabat sebagai penasihat militer pemerintah.
 
Tahun 1930, Adolf Hitler menjadi ''Oberster SA-Führer''. Röhm pun dipanggil kembali ke Jerman untuk menjadi ''Stabschef'' (Kepala Staf) dari Pasukan SA. Pada 1933, Nazi berkuasa di Jerman. Röhm memimpin faksi [[sosialis]] di dalam Partai Nazi. Faksi sosialis ini ingin menjadikan Partai Nazi sebagai partai sosialis dan melakukan nasionalisasi terhadap industri di Jerman. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan Hitler yang tidak menyukai ajaran sosialis dan menganggap bahwa sosialis itu sama dengan [[komunis]] dan [[Bolshevik]] yang berasal dari [[Bangsa Yahudi|Yahudi]]. Pertentangan dengan Hitler pun semakin sengit. Apalagi ditambah dengan isu-isu dari orang-orang di dekat Hitler yang menyebutkan bahwa Röhm adalah seorang [[gay]] dan ingin melakukan pemberontakan kepada Hitler. Hitler pun diancam oleh para [[kapitalis]] untuk tidak mendanai partainya jika partai itu menjadi partai sosialis dan rencana Röhm untuk melakukan nasionalisasi terhadap industri di Jerman jadi dilaksanakan. Röhm pun ingin menyatukan pasukan SA dengan ''[[Reichswehr]]'' (Angkatan Darat). Para petinggi angkatan darat tentu tidak setuju jika pasukannya yang terkenal disiplin dan tertib harus digabungkan dengan SA yang merupakan tukang pukul dan tidak disiplin. [[Paul Von Hindenburg|Presiden Hindeburg]] pun menekan Hitler untuk menghentikan kekacauan yang dilakukan oleh SA. Karena jika tidak, maka Hindeburg akan memberlakukan hukum darurat perang yang akan menjegal Hitler menjadi presiden.