Valuasi bisnis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Salm Abdullah (bicara | kontrib)
Mengembangkan artikel baru
Velyvelnadin (bicara | kontrib)
kolaborasi
Baris 42:
 
=== Dasar Penilaian ===
Dasar penilainpenilaian terbagi menjadi enam, yaitu: (1) Keberlangsungan – merupakan nilai yang terus digunakan dalam bisnis yang terus berlangsung atau beroperasi. (2) Kumpulan aset – merupakan nilai aset yang ada tetapi tidak digunakan untuk menjalankan operasi bisnis. (3) Disposisi teratur – merupakan nilai aset bisnis dalam pertukaran, di mana aset tersebut akan dibuang secara individual dan tidak digunakan untuk operasi bisnis. (4) Likuidasi – merupakan nilai tukar ketika aset bisnis akan dibuang dalam likuidasi paksa. Likuidasi juga merupakan kas bersih yang akan diterima bisnis jika asetnya dilikuidasi dan kewajiban dilunasi hari ini. Ini tidak berarti daftar lengkap dari metode penilaian bisnis yang digunakan saat ini.<ref name=":1" /> Premis nilai untuk perhitungan nilai wajar. (5) Aset digunakan – jika aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar terutama melalui penggunaannya dalam kombinasi dengan aset lain sebagai suatu kelompok. da (6) Pertukaran – jika aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar terutama dasar secara ''stand-alone.''
 
== Pendekatan Nilai Pendapatan ==
Metode penilaian bisnis ini didasarkan pada gagasan bahwa nilai sebenarnya dari bisnis terletak pada kemampuannya menghasilkan kekayaan di masa depan.<ref name=":2">{{Cite web|title=3 Metode Penilaian Bisnis 2021|url=https://ind.routestofinance.com/3-business-valuation-methods|website=Routes to finance|language=id|access-date=2021-06-12}}</ref>Pendekatan nilai produktif yang paling umum adalah memanfaatkan Produktif Masa Lalu.<ref name=":2" />
 
Dengan pendekatan nilai pendapatan, penilai dapat menentukan tingkat arus kas yang diharapkan untuk perusahaan yang menggunakan catatan pendapatan perusahaan sebelumnya, menormalkannya untuk pendapatan atau pengeluaran yang tidak biasa, dan mengalikan arus kas yang dinormalisasidi normalisasi yang diharapkan dengan faktor kapitalisasi.<ref name=":2" />
 
Faktor kapitalisasi adalah cerminan tingkat pengembalian yang diharapkan pembeli wajar atas investasi tersebut, dan juga ukuran risiko bahwa pendapatan yang diharapkan tidak akan tercapai.<ref name=":2" />