Genderuwo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Labdajiwa memindahkan halaman Genderuwa ke Genderuwo dengan menimpa pengalihan lama: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/genderuwo. Google: "genderuwo" (633k), "genderuwa" (41k). Google Scholar: "genderuwo" (430), "genderuwa" (11)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
{{kegunaanlain|GenderuwaGenderuwo (disambiguasi}}
<!---->
'''GenderuwaGenderuwo''' (dalam pengucapan [[Bahasa Jawa]]: "'''''Genderuwo'''''") adalah [[mitos]] [[Jawa]] tentang sejenis bangsa [[jin]] atau [[makhluk halus]] yang berwujud [[manusia]] mirip [[kera]] yang bertubuh besar dan kekar dengan warna [[kulit]] [[hitam]] ke[[merah]]an, tubuhnya ditutupi [[rambut]] lebat yang tumbuh di sekujur tubuh. GenderuwaGenderuwo dikenal paling banyak dalam masyarakat di [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]. [[Orang Sunda]] menyebutnya "'''gandaruwo'''" dan [[orang Jawa]] umumnya menyebutnya "'''gendruwo'''".<ref name="suyono">Suyono, R.P. 2007. "''Dunia Mistik Orang Jawa: Roh, Ritual, Benda Magis''". Penerbit LKiS. [[ISBN]]: 979-97853-6-7. [[ISBN 13]]: 978-979-97853-6-7</ref> .
 
Habitat hunian kegemarannya adalah [[batu]] berair, [[bangunan]] tua, [[pohon]] besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembap sepi dan gelap. Menurut mitos, pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di daerah hutan seperti [[Hutan Jati]] [[Cagar Alam Danalaya]], kecamatan [[Slogohimo, Wonogiri|Slogohimo]], sekitar 60 [[km]] di sebelah timur [[Wonogiri]], dan di wilayah [[Lemah Putih, Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo|Lemah Putih]], [[Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo|Purwosari]], [[Girimulyo, Kulon Progo|Girimulyo]] di [[Kulon Progo]], sekitar 60&nbsp;km ke barat [[Yogyakarta]].
 
== Etimologi ==
Istilah ''genderuwagenderuwo'' yang sebenarnya diduga berasal dari [[bahasa Kawi]] '''''gandharwa''''' yang berakar dari [[bahasa Sanskerta]] '''''[[gandharva]]'''''. ''Gandharwa'' dalam kepercayaan [[Hindu]] dan [[Buddha]] (yang merupakan kepercayaan dominan di [[zaman kerajaan Hindu Buddha]] di nusantara) digambarkan sebagai makhluk berwujud manusia berjenis kelamin [[pria]] yang tinggal di [[kahyangan]].
 
Mitos ''genderuwagenderuwo'' sebagai makhluk astral sendiri diduga berakar dari mitos kuno [[Mitologi Persia|Persia]] '''''gandarewa'''''. Dalam mitos Persia, ''gandarewa'' adalah [[siluman]] [[air]] Persia yang terus-menerus mencoba untuk memakan hal-hal baik yang tercipta dalam [[mitos penciptaan]] Persia dan akhirnya akan dikalahkan oleh [[pahlawan]] [[Keresaspa]].<ref>"Gandarewa." Encyclopedia Mythica from Encyclopedia Mythica Online. <http://www.pantheon.org/articles/g/gandarewa.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304121108/http://www.pantheon.org/articles/g/gandarewa.html |date=2016-03-04 }}> - diakses 16 April 2010.</ref>
 
== Mitologi GenderuwaGenderuwo dalam budaya Jawa ==
GenderuwaGenderuwo dipercaya dapat ber[[komunikasi]] dan melakukan kontak langsung dengan [[manusia]]. Berbagai legenda menyebutkan bahwa genderuwagenderuwo dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti wujud fisik seorang manusia untuk menggoda sesama manusia.
 
GenderuwaGenderuwo dipercaya sebagai sosok makhluk yang iseng dan [[cabul]], karena kegemarannya menggoda manusia terutama kaum [[perempuan]] dan [[anak-anak]]. GenderuwaGenderuwo kadang senang menepuk [[pantat]] perempuan, mengelus [[tubuh]] perempuan ketika sedang tidur, bahkan sampai memindahkan [[pakaian dalam]] perempuan ke orang lain.
 
Kadang genderuwagenderuwo muncul dalam wujud makhluk kecil ber[[bulu]] yang bisa tumbuh membesar dalam sekejap, genderuwagenderuwo juga gemar melempari rumah orang dengan batu [[kerikil]] di [[malam]] hari.<ref name="suyono"/> Salah satu kegemaran genderuwagenderuwo yang paling utama adalah menggoda [[istri]]-istri kesepian yang ditinggal [[suami]] atau para [[janda]], bahkan kadang genderuwagenderuwo bisa sampai melakukan [[hubungan seksual]] dengan mereka. Dipercaya bahwa benih daripada genderuwagenderuwo dapat menyebabkan seorang wanita menjadi [[hamil]] dan memiliki keturunan dari genderuwagenderuwo.
 
Menurut [[legenda]], genderuwagenderuwo memiliki kemampuan [[gendam]] untuk menarik wanita agar mau bersetubuh dengannya. Kemampuan hubungan [[seks]] genderuwagenderuwo juga diyakini amat luar biasa, sehingga wanita-wanita korban pencabulannya sering kali merasakan puas dan nikmat yang luar biasa apabila berhubungan badan dengan genderuwagenderuwo.
 
Namun biasanya wanita korban yang disetubuhi oleh genderuwagenderuwo tidak akan sadar sedang bersetubuh dengan genderuwo karena genderuwo akan menyamar sebagai suami atau kekasih korban dalam melakukan [[hubungan seks]]. Disebutkan pula kalau genderuwagenderuwo memiliki [[libido]] dan gairah [[seksual]] yang besar dan jauh di atas manusia, sehingga ia amat mudah terangsang melihat kemolekan perempuan dan membuatnya menjadi makhluk yang senang menggoda perempuan.
 
Ada legenda menyatakan genderuwagenderuwo kadang senang bersemayam di dalam [[rahim]] perempuan. Perempuan yang rahimnya disemayami oleh genderuwagenderuwo akan memiliki gairah [[seks]] yang tinggi dan tak mampu menahan gairahnya. Si perempuan akan senang melakukan hubungan intim. Apabila pasangan si perempuan tak mampu mengimbangi gairahnya, maka si perempuan takkan segan mencari pasangan lain. Hal ini terjadi karena gairah si wanita dikendalikan oleh genderuwagenderuwo, apabila si wanita melakukan hubungan intim, maka si genderuwagenderuwo yang bersemayam di rahimnya juga akan merasakan nikmat dari hubungan intim yang dilakukan wanita tersebut.
 
Dalam kepercayaan Jawa, tidak semua genderuwagenderuwo bersifat [[jahat]], ada pula genderuwagenderuwo yang bersifat [[baik]]. GenderuwaGenderuwo yang bersifat baik ini dipercaya biasanya menampakkan wujudnya sebagai seorang [[kakek]] tua berjubah putih yang kelihatan amat berwibawa. GenderuwaGenderuwo yang baik tidak bersifat cabul seperti saudara sebangsanya yang bersifat jahat, genderuwagenderuwo yang baik sering kali membantu manusia seperti menjaga tempat gaib atau rumah dari orang yang berniat tidak baik, bahkan [[perampok]]. Pernah juga terdengar bahwa genderuwagenderuwo yang bersifat baik kadang-kadang membantu [[sunat|menyunat]] anak-anak dari keluarga tidak mampu yang saleh beribadah.
 
== Asal usul GenderuwaGenderuwo ==
Asal usul genderuwagenderuwo dipercaya berasal dari [[arwah]] orang yang meninggal secara tidak sempurna, bisa akibat [[bunuh diri]], [[penguburan]] yang tidak sempurna ataupun [[kecelakaan]] sehingga arwah orang tersebut merasa penasaran dan belum mau menerima [[kematian]]nya. GenderuwaGenderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tetapi pada saat tertentu dia dapat menampakkan dirinya bila merasa terganggu. Dipercaya bahwa tidak semua genderuwagenderuwo jahat, karena ada pula yang baik dan sikap mereka tergantung bagaimana manusia bersikap, apakah mau ber[[teman]] atau ber[[musuh]]an dengan genderuwagenderuwo tersebut.
 
=== Mitos ritual pemanggilan ===
Banyak kalangan mempercayai salah satu cara memanggil genderuwagenderuwo adalah dengan membakar [[sate]] [[gagak]]. Diyakini, burung gagak adalah [[makanan]] kesukaan sekaligus [[binatang peliharaan]] genderuwagenderuwo, dalam hal ini seperti manusia yang memelihara [[ayam]].
 
Untuk melakukan ritual ini, subyek yang ingin bertemu dengan genderuwagenderuwo diyakini harus mengikuti tata cara khusus untuk membuat sate gagak. Tata cara tersebut umumnya digambarkan sebagai berikut: setelah berhasil menangkap burung gagak, burung gagak tersebut disembelih dengan [[pisau]] yang sangat [[tajam]]. Alasannya, ketajaman mata pisau akan memengaruhi lancar tidaknya darah yang mengalir keluar dari bekas luka yang ditimbulkan; berikutnya adalah mencabuti [[bulu]]-bulu [[hitam]] gagak yang kasar sehingga benar-benar bersih. Selanjutnya, [[daging]] yang sudah bersih ditelikung seperti halnya kalau membuat [[ingkung]] ayam. Baru kemudian, bisa dibakar di atas [[perapian]].
 
Hal terpenting dari ritual ini dipercaya adalah pengucapan rapalan [[mantra]] khusus agar genderuwagenderuwo selain mencium bau makanannya juga dapat mendengar panggilan. Mantra pemanggil genderuwagenderuwo diyakini hanya dimiliki segelintir orang saja dan tidak sembarangan diberitahukan. Sifat kerahasiaan ini telah banyak digunakan untuk [[penipuan]] demi mendapat keuntungan. Tempat yang diyakini paling tepat untuk melakukan ritual pemanggilan ini adalah tempat yang terbuka, agar bau burung gagak yang dibakar menyebar ke segala arah dibawa oleh [[angin]] dan bisa mengundang genderuwagenderuwo mendatangi tempat tersebut.
 
=== Mitos dalam perjudian ===
Ritual mengundang genderuwagenderuwo yang lengkap dengan segala sejajinya banyak dilakukan orang, terutama yang berkepercayaan tradisional di pulau Jawa. Hal ini berkaitan dengan maraknya [[perjudian togel|judi togel]] yang dahulu dikenal dengan istilah "''[[nomor buntut]]''" atau "''nomor jitu''". Para praktisi tersebut meyakini bahwa dengan mengundang genderuwagenderuwo, keinginan untuk mendapat nomor yang beruntung bisa terpenuhi dan dengan berbekal sedikit keberanian, keuntungan besar bakal gampang mereka peroleh.
 
Hal unik yang terjadi dalam ritual pemanggilan genderuwagenderuwo hingga permintaan untuk menyebutkan "nomor jitu" adalah dilakukannya [[tawar menawar]] seperti layaknya [[jual beli]] [[pedagang]] di [[pasar]]. Diyakini bahwa setelah genderuwagenderuwo keluar dari sarang mereka setelah mendengar rapalan mantra berikut bau daging gosong gagak terpanggang, praktisi harus secepatnya meminta apa yang mereka inginkan sebelum genderuwagenderuwo mencuri atau memakan umpan sate burung gagak sebelum mengucapkan permintaan. Sebab, jika genderuwagenderuwo telah kenyang akan segera menghilang pergi tanpa mau memberikan jawaban yang diinginkan pemanggilnya.
 
== Dalam budaya populer ==
Mitos ''genderuwagenderuwo'' telah banyak digunakan dalam banyak media [[hiburan]], terutama dalam cerita [[fiksi horor]] dan [[film horor]] dari [[Indonesia]] maupun di [[Malaysia]] di mana komunitas Jawanya masih mempraktikkan kepercayaan dan budaya Jawa. Mitos genderuwo pernah diangkat ke kisah drama di layar lebar dalam film ''[[Gondoruwo]]'' (1981) yang disutradarai [[Ratno Timoer]].
 
Mitos ''genderuwo'' juga banyak diangkat menjadi cerita fiksi hiburan di era [[1990-an]], seperti [[komik]] [[roman]] [[mistis]] bersambung "''[[Si Denok]]''" yang dimuat di [[harian]] [[Suara Merdeka]] tahun [[1990-an]] di Indonesia. Film horor ''[[Genderuwo (film)|Genderuwo]]'' yang dirilis tahun [[2007]] di Indonesia juga meminjam banyak unsur cerita dari mitos ''genderuwagenderuwo''.
 
Di [[Indonesia]] pada dekade [[90-an]] sempat tenar figur "''[[Tebo Si Manusia Misterius]]''" yang diorbitkan oleh grup hiburan keliling "''[[Wahana Misteri]]''". Tebo lahir di [[Jember]], [[Jawa Timur]] pada tahun [[1970]], yang menarik dari tokoh ini adalah bahwa dia dilahirkan dengan ciri [[fisik]] [[abnormal]] dimana [[bulu]] tumbuh di sekujur tubuhnya dan juga ukuran tubuhnya yang amat besar. Oleh karena inilah Tebo diberitakan oleh masyarakat sebagai hasil [[kawin silang]] antara [[manusia]] dengan genderuwo, berita ini disajikan oleh pihak ''Wahana Misteri'' dengan mengemas pertunjukan Tebo dengan kisah [[mistis]] yang cukup menarik sebagai asal usulnya.<ref>[https://web.archive.org/web/20080812122947/http://hurek.blogspot.com/2007/06/tebo-manusia-misterius.html ''Tebo Si Manusia Misterius''] - Blog Lambertus L. Hurek, penyunting berita [[Radar Surabaya]], diakses 24 Mei 2010.</ref>