Heerendiensten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan vandalisme Menambahkan karakter berulang Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Suntingan 114.79.22.80 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Fakhrissyh
Tag: Pengembalian
Baris 1:
{{tak akurat}}
{{takwwjwjssjeksdmmxmsrkah/}}
'''Kerja rodi''' adalah suatu jenis [[kerja paksa]] yang diterapkan oleh Pemerintah Kolonial Perancis yang berupa pengerahan rakyat untuk membangun infrastruktur sipil atau [[militer]] demi kepentingan pengekalan pemerintahan kolonial itu sendiri. Berbeda dengan kerja paksa yang menggunakan tenaga [[tawanan]] atau tahanan, kerja rodi cenderung mengunakan "Rakyat Bebas" dan kadang masih mendapatkan upah, walau sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Contoh pemerintahan kolonial yang menerapkan kerja rodi ialah pemerintahan [[VOC]] dan [[Hindia Belanda]] di Indonesia.
 
[[Berkas:Posthumous Portrait of Herman Willem Daendels, Governor-General of the Dutch East Indies - Rd Saleh.jpg|200px|kiri|jmpl|Pelopor kerja rodi adalah [[Herman Willem Daendels]]]]
 
Keinginan utama Daendels adalah agar masyarakat Indonesia mau bekerja untuk kepentingan [[Kerajaan Prancis]]. Herman Willem Daendels adalah seorang pemimpin laki-laki yang dipilih oleh [[Republik Batavia]] untuk memerintah daerah Indonesia, terutama wilayah Jawa. Untuk mewujudkan keinginannya dan keinginan Republik Bataaf itu, dia membentuk beberapa langkah yang akan membawa pengaruh ke dalam bidang pertahanan, bidang keamanan dan juga administrasi.
 
Dalam hal bidang pertahanan dan keamanan, Daendels melakukan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuannya, seperti membangun benteng-benteng pertahanan baru dan juga membangun pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon dan Anyer. Namun, pembangunan pangkalan angkatan laut di daerah Ujungkulon ini tidak berhasil.
 
Selain itu, masih ada juga tindakan-tindakan Daendels yang lainnya seperti meningkatkan jumlah tentara, dan membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1100 km. Kegiatan ini mengubah citra Daendels. Dulu, dia dikenal sebagai seorang pemuda yang memegang teguh semboyan [[Revolusi Prancis]], setelah semua itu terjadi, dia menjadi seorang pemuda yang kejam dan diktator.
 
Daendels menyuruh semua rakyat untuk melakukan kerja Rodi. Ketika pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan, banyak rakyat yang meninggal. Kerja Rodi pembangunan rakyat di pangkalan Ujung Kulon membuat rakyat sulit mencapainya. Tempat pembuatan jalan tersebut penuh dengan nyamuk malaria sehingga tidak sedikit rakyat Indonesia yang meninggal ketika pelaksanaan program itu.
 
Selama ini masyarakat mengetahui jika rakyat yang melakukan kerja rodi itu tidak dibayar dan dipaksa. Menurut sejarawan Djoko Marihandono, sebenarnya Daendels telah menyiapkan upah sebesar 30.000 ringgit untuk menggaji serta memberi makan para mandor dan pekerja rodi yang disalurkan melalui perantara [[residen]] dan [[bupati]]. Tetapi diketahui bahwa uang tersebut telah di[[korupsi]] oleh para bupati sehingga tidak sampai ke tangan pekerja. Hal ini tercatat dalam arsip laporan Pemerintah Prancis saat itu, tetapi narasi ini masih diragukan kebenarannya oleh publik.{{link|https://news.detik.com/berita/d-5365828/daendels-bayar-upah-pekerja-jalan-anyer-panarukan-tapi-dikorupsi-benarkah/}}
 
== Bentuk kerja rodi ==