Sanherib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Riwayat awal: lebih tepat |
What a joke (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 261:
Penemuan prasasti-prasasti keluaran Sanherib pada abad ke-19, yang memuat uraian tentang tindakan-tindakan kejam dan brutal seperti perintah untuk menggorok leher orang-orang Elam, serta memotong tangan dan bibir mereka, kian mengukuhkan citra Sanherib sebagai seorang raja yang zalim. Banyak prasasti Sanherib sudah diketahui keberadaannya, dan sebagian besar di antaranya kini menjadi koleksi [[Museum Vorderasiatisches Berlin|Museum Vorderasiatisches]] di [[Berlin]] dan [[British Museum]] di [[London]], kendati banyak pula yang menjadi koleksi lembaga-lembaga lain maupun orang-orang pribadi. Sejumlah benda berukuran besar yang memuat tulisan-tulisan dari zaman Sanherib masih ada di Niniwe, sebagian bahkan dikubur kembali.{{Sfn|Elayi|2018|p=2}} Catatan-catatan pribadi Sanherib berkenaan dengan proyek-proyek pembangunan dan kampanye-kampanye militernya, yang jamak disebut "Tawarikh Sanherib", sering kali disalin dan disebarluaskan ke seluruh pelosok wilayah Kemaharajaan Asyur Baru pada masa pemerintahannya. Selama enam tahun pertama masa pemerintahannya, catatan-catatan pribadi tersebut dituliskan pada silinder-silinder lempung, tetapi kemudian dituliskan pada prisma-prisma lempung, mungkin karena permukaan prisma lempung dapat menampung lebih banyak tulisan daripada permukaan silinder lempung.{{Sfn|Elayi|2018|p=3}}
Asiriolog [[Hormuzd Rassam]] bersama [[Henry Creswicke Rawlinson]] (dari tahun 1852 sampai 1854), [[William Kennett Loftus]] (dari tahun 1854 sampai 1855), dan [[George Smith (Asiriolog)|George Smith]] (dari tahun 1873 sampai 1874) memimpin kegiatan ekskavasi lebih lanjut di situs Istana Barat Daya.{{Sfn|Elayi|2018|p=5}} Di antara berbagai peninggalan tertulis yang diekskavasi di situs itu, George Smith menemukan potongan prasasti [[mitos air bah|air bah]], yang menimbulkan kehebohan di kalangan sarjana maupun masyarakat umum. Sesudah usaha ekskavasi yang dilakukan George Smith, situs itu masih beberapa kali diekskavasi dan ditelaah secara intensif, yakni (sekali lagi) oleh Hormuzd Rassam (dari tahun 1878 sampai 1882), oleh [[Egiptologi|Egiptolog]] [[E. A. Wallis Budge]] (dari tahun 1889 sampai 1891), oleh Asiriolog [[Leonard William King]] (dari tahun 1903 sampai 1904), dan oleh Asiriolog [[Reginald Campbell Thompson]] (pada tahun 1905 dan dari tahun 1931 sampai 1932). [[Departemen Kepurbakalaan Irak]], di bawah pimpinan Asiriolog Tariq Madhloom, melaksanakan ekspedisi-ekspedisi termutakhir dari tahun 1965 sampai 1968. Banyak relief dari zaman Sanherib kini dapat disaksikan di Museum Vorderasiatisches, British Museum, [[Museum Irak]] di [[Bagdad]], [[Metropolitan Museum of Art]] di [[New York City|New York]], dan Museum [[Louvre]] di [[Paris]].{{Sfn|Elayi|2018|p=6}}
|