Surya Paloh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~img
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 40:
|net_worth =
|employer = [[Media Group]]
|known_for = [[Media Group]]<br/>[[Metro TV]]<ref>{{cite web|url=http://www.metrotvnews.com/aboutus/|title=About Metro TV|publisher= Redaksi Metro TV|accessdate=19 Oktober 2014|archive-date=2014-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20141009140023/http://www.metrotvnews.com/aboutus/|dead-url=yes}}</ref><br/>[[Media Indonesia]]<ref>{{cite web|url=http://www.mediaindonesia.com/aboutus|title=Sejarah Media Indonesia|publisher= Redaksi Media Indonesia|accessdate=19 Oktober 2014}}</ref>
|boards =
|religion =
Baris 67:
Saat masih dalam 14 tahun, Surya sudah memulai bisnis leveransir, di sebuah kota kecil Serbelawan tahun 1965. Ketika memasuki SMA Negeri 7 Medan tahun 1967, Surya bekerja pula sebagai Manajer Travel Biro Seulawah Air Service. Setamat SMA duduk di bangku kuliah, Surya dipercaya mengelola Wisma Pariwisata, di Jalan Patimura, Padang Bulan, Medan oleh pemilik Baharuddin Datuk Bagindo, yang juga memiliki pabrik korek api PT BDB di Pematang Siantar.
 
Sejak tahun 1973 bersama kakak iparnya Jusuf Gading, Surya dipercaya sebagai Direktur Utama PT Ika Diesel Bros untuk menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen, di Medan. Lalu, pada tahun 1975 ditunjuk pula menjadi kuasa usaha direksi Hotel Ika Darroy, terletak di Banda Aceh, merangkap sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura, yang bergerak di bidang perdagangan umum.<ref>{{cite web|url=http://www.tokohtokoh.com/surya-paloh.html|title=Profil Surya Paloh|publisher= Tokoh Tokoh|accessdate=21 Oktober 2014|archive-date=2014-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20141023193912/http://www.tokohtokoh.com/surya-paloh.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas pada 2 Mei 1986. Koran yang dicetak berwarna ini, laku keras. Akrab dengan pembacanya yang begitu luas sampai ke daerah-daerah. Sayang, surat kabar harian itu tidak berumur panjang, keburu di cabut SIUPP-nya oleh pemerintah. Isinya dianggap kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.