Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 73:
* Jakarta (1942–sekarang)
* Ibukota DKI Jakarta (1998–sekarang)
 
 
Nama ''Jakarta'' sudah digunakan sejak [[masa pendudukan Jepang]] tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas ''[[Gemeente]] [[Batavia]]'' yang diresmikan pemerintah [[Hindia Belanda]] pada tahun 1905.<ref>Thee Liang Gie; ''Sejarah Pemerintahan Kota Djakarta'', Jakarta: Kotapraja Djakarta Raja, 1958, hal. 83.</ref> Nama "Jakarta" merupakan kependekan dari kata '''''Jayakarta''''' ([[aksara Dewanagari]]: जयकृत), yaitu nama dari [[Bahasa Sanskerta]] yang diberikan oleh orang-orang [[Kesultanan Demak|Demak]] dan [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]] di bawah pimpinan [[Fatahillah]] (Faletehan) setelah menyerang dan berhasil menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527 dari Portugis. Nama ini diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya berarti "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha" karena berasal dari dua kata [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]] yaitu ''Jaya'' (जय) yang berarti "kemenangan"<ref name="jaya">{{cite web|work=Sanskrit Dictionary|title=jaya|url=http://spokensanskrit.de/index.php?script=DI&beginning=0+&tinput=jaya&trans=Translate&direction=SE}}</ref> dan ''Karta'' (कृत) yang berarti "dicapai".<ref name="krta">{{cite web|work=Sanskrit Dictionary|title=krta|url=http://spokensanskrit.de/index.php?script=DI&beginning=0+&tinput=krta+&trans=Translate&direction=SE}}</ref>
Baris 178 ⟶ 177:
Untuk ke luar pulau dan luar negeri, [[Jakarta]] memiliki satu pelabuhan laut di [[Tanjung Priok]] dan bandar udara yaitu:
* [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] di [[Tanggerang]], [[Banten]] yang melayani penerbangan internasional dan domestik.
* [[Bandara Halim Perdanakusuma]] yang banyak berfungsi untuk melayani penerbangan kenegaraan serta penerbangan domestik.
 
Untuk pengadaan air bersih, saat ini Jakarta dilayani oleh dua perusahaan, yakni PT. Aetra Air Jakarta untuk wilayah sebelah timur Sungai Ciliwung, dan PT. PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) untuk wilayah sebelah barat Sungai Ciliwung. Pada tahun 2015, kedua perusahaan ini mampu menyuplai air bersih kepada 60% penduduk Jakarta.<ref>[http://www.rumahku.com/ Rumahku.com] [http://www.rumahku.com/berita/read/indonesia-hadapi-masalah-air-bersih-apa-solusinya-413341 Indonesia Hadapi Masalah Air Bersih, Apa Solusinya?]</ref>