Pengepungan Konstantinopel (674–678): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Talenta369 (bicara | kontrib) Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Suntingan Talenta369 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Vedolique Tag: Pengembalian |
||
Baris 66:
== Peninjauan ulang pada zaman modern ==
Narasi pengepungan Konstantinopel yang diterima oleh para sejarawan modern lebih banyak bergantung pada riwayat dari Teofanis, sementara sumber-sumber berbahasa Arab dan
Berdasarkan penilaian ulang sumber asli yang digunakan oleh sejarawan Abad Pertengahan, cendekiawan [[James Howard-Johnston]] dari [[Universitas Oxford]] dalam buku karyanya tahun 2010 berjudul ''Witnesses to a World Crisis: Historians and Histories of the Middle East in the Seventh Century'' menolak penafsiran tradisional atas peristiwa tersebut (yang didasarkan pada Teofanis) dan mendukung laporan oleh penulis sejarah Syam.{{sfn|Kaldellis|2010}} Howard-Johnston menegaskan bahwa pengepungan yang sebenarnya tidak pernah terjadi karena peristiwa ini sama sekali tidak tercatat dalam sumber-sumber sejarah timur dan juga karena logistiknya tidak memungkinkan untuk melakukan pengepungan sepanjang ini. Sebaliknya, dia yakin bahwa rujukan mengenai pengepungan tersebut adalah hasil [[interpolasi]] dari zaman berikutnya yang dipengaruhi oleh peristiwa pengepungan kedua oleh Arab pada 717–718, oleh sebuah sumber awanama yang kemudian digunakan oleh Teofanis. Menurut Howard-Johnston, "blokade Konstantinopel pada 670-an adalah mitos yang diperbolehkan untuk menutupi keberhasilan sangat nyata yang dicapai oleh Kekaisaran Romawi Timur pada dasawarsa terakhir kekhalifahan Mu'awiyah, mula-mula lewat laut di lepas pantai Likia dan kemudian di darat, melalui pemberontakan yang tak lama kemudian membangkitkan kecemasan yang mendalam di antara orang-orang Arab yang sadar bahwa mereka hanya sekadar menutupi Timur Tengah dengan kekuatan mereka".{{sfn|Howard-Johnston|2010|pp=303–304}}
|