Lahan pertanian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
||
Baris 14:
== Kesuburan lahan ==
[[Tanah]] yang subur adalah tanah yang apabila ditanami dapat menghasilkan [[panen]] yang tinggi sepanjang [[tahun]]. Jadi apabila tanah tersebut dapat menghasilkan panen yang tinggi tetapi hanya dapat ditanami satu kali saja selama satu tahun (misalnya karena tidak ada [[air]]) maka tidak dapat dikategorikan sebagai tanah yang subur.
Oleh karena itu definisi [[kesuburan]] tanah dibedakan lagi menjadi dua yaitu kesuburan tanah aktual, yaitu kesuburan tanah hakiki (aseli/alamiah) dan kesuburan tanah potensial, yaitu kesuburan tanah maksimum yang dapat diperoleh dengan [[intervensi]] [[teknologi]] yang mengoptimumkan semua faktor, misalnya dengan memasang instalasi [[pengairan]]
Nilai kesuburan tanah tidak dapat diukur atau diamati tetapi hanya dapat diperkirakan (ditaksir). Perkiraan nilainya dapat dilakukan berdasarkan sifat-sifat [[fisik]], [[kimia]] dan [[biologi]] tanah yang terukur, yang kemudian dihubungkan/dikaitkan dengan penampilan (performance) [[tanaman]] menurut [[pengalaman]] atau hasil [[penelitian]] sebelumnya. Kesuburan tanah juga dapat ditaksir dengan mengamati keadaan tanaman secara langsung.
Dengan cara pertama hanya dapat diketahui sebab-sebab yang menentukan kesuburan tanah, sedangkan dengan cara kedua hanya dapat diketahui tanggap (reaksi) tanaman terhadap keadaan tanah yang dihadapinya.
=== Komponen Kesuburan Tanah ===
Sifat fisika tanah ditunjukkan dengan tekstur dan [[struktur]] tanahnya. Ada tanah yang bertekstur kasar sampai halus. Semakin halus tekstur tanah semakin banyak air yang dapat diikat. Struktur tanah ada yang keras sampai remah/gembur. Tanah yang gernbur akan mengoptimalkan perkembangkan akar tanaman.
Sifat kimia tanah ditunjukkan dengan nilai [[pH]]/[[keasaman]] dan kandungan [[unsur]] [[hara]] di dalam tanah. Nilai pH optimum (sekitar 7) akan memudahkan unsur hara tersedia bagi tanaman.
Sifat biologi tanah adalah keadaan mahkluk hidup baik tumbuhan maupun hewan dari yang besar sampai yang sangat kecil ([[mikroorganisme]]). Keberadaan mereka ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Beberapa mikroorganisme menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman misal Pythium (penyebab penyakit akar) dan Fusarium penyebab penyakit layu pada sayur dan buah-buahan.
Sedangkan yang menguntungkan antara lain [[cacing tanah]], bakteri yang dapat mengubah [[CO]] menjadi [[CO2]] dan Actinomycetes yang dapat menghasilkan [[antibiotik]] bagi tanaman.
Faktor eksternal adalah [[iklim]] setempat yang dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah. [[Intensitas]] [[sinar matahari]], [[curah hujan]], [[kelembaban]] [[kecepatan angin]] dan sebagainya dapat memberikan pengaruh yang baik rnaupun sebaliknya. Selain itu interaksi antara berbagai komponen yang telah disebutkan akan memberikan pengaruh yang spesifik terhadap kesuburan tanah.
Patut diingat bahwa setiap jenis tanaman mempunyai [[kebutuhan]] yang berbeda-beda terhadap kondisi tanah, sehingga setiap interaksi berbagai komponen tersebut akan memberikan reaksi ysng berbeda pula terhadap pertumbuhan tanaman.
Untuk menentukan nilai kesuburan tanah maka perlu dilakukan [[evaluasi]] kesuburan tanah. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk melakukan evaluasi adalah: [[analisis tanah]], mengamati gejala-gejala pada pertumbuhan tanaman, analisis tanaman, [[percobaan]] di [[lapangan]] dan percobaan di [[rumah kaca]].
Analisis tanah dilakukan untuk mengetahui pH, kandungan unsur hara, [[bahan organik]] dan sebagainya sehingga akan diketahui kandungannya untuk dibandingkan dengan kebutuhan pada masing-masing tanaman. Dengan berbagai kegiatan tersebut akan diketahui status kesuburan tanah dan selanjutnya dapat ditentukan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanahnya misalnya dengan [[pemupukan]] atau [[pengairan]].
Dari hasil evaluasi kesuburan tanah baru bisa ditetapkan langkah-langkah untuk mengembalikan kesuburannya, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan [[bahan organik]], pemupukan dengan penambahan unsur hara tertentu, pengolahan lahan, pengairan dan drainase.
Tanah merupakan komponen utama dan penting bagi daya dukung suatu kemampuan lahan terhadap pemanfaatannya oleh manusia. Tanah adalah lapisan [[permukaan]] [[bumi]] yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan [[udara]]; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau [[nutrisi]] (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur)
Tanah yang subur adalah tanah yang apabila ditanami dapat menghasilkan panen yang tinggi sepanjang tahun. Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dibedakan menjadi 3 macam atau jenis yakni dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut : (1. )Tanah Subur yang terdiri atas tanah [[vulkanik]], podzolik dan [[aluvial]]. Jenis tanah subur ini terdapat di wilayah pulau [[Jawa]], [[Nusa Tenggara]] dan [[Kalimantan]]; (2.) Tanah Kurang Subur terdiri atas [[pasir]], tanah [[gambut]] dan tanah [[kapur]]. Jenis tanah kurang subur ini terdapat di wilayah pulau Jawa, [[Sumatera]] dan [[Sulawesi]]; (3.) Tanah Tidak Subur adalah jenis tanah yang tandus, karena mengalami proses pencucian oleh air [[hujan]]. Contoh jenis tanah tidak subur adalah seperti tanah [[laterit]]. Jenis tanah tidak subur ini terdapat di wilayah pulau Jawa bagian barat dan bagian selatan, serta pulau Kalimantan bagian barat.
;Parameter dan sifat tanah :
Baris 54:
# Kandungan bahan dasar tanah;
# Salinitas tanah. Ke #6 sifat-sifat tanah tersebut adalah faktor yang dapat mempengaruhi potensi tanah untuk penggunaan tertentu. Misalnya adalah seperti sifat ketebalan lapisan (kedalaman/solum) dikelompokkan menjadi 4 kelas yakni antara lain sebagai berikut : (1.) K-0- = Kedalaman lebih dari 90 cm (dalam); (2.) K-1- = Kedalaman antara dari 90-50 cm (sedang); (3.) K-2- = Kedalaman antara dari 50-25 cm (dangkal); (4.) K-3- = Kedalaman kurang dari 90 cm (sangat dangkal).
=== Jenis tanah ===
Baris 60 ⟶ 59:
# Tanah Alluvial adalah jenis tanah yang dianggap masih muda (baru) yang diakibatkan oleh proses pengendapan aliran sungai didaratan rendah atau lembah. Tanah alluvial pada umumnya memberi hasil seperti : (a.)Produksi padi (misalnya di daerah Karawang, Indramayu dan Delta Brantas);(b.)Produksi palawija dan tebu (Surabaya) yang tergolong cukup baik; (c.)Digunakan untuk usaha budidaya tambak perikanan bandeng dan gurami (daerah Gresik, Tegal dan Indramayu) menghasilkan produksi yang tergolong cukup.
# Tanah Andosol adalah jenis tanah yang berasal dari gunung api dan biasanya terdapat didaerah lereng-lereng gunung api seperti pada pegunungan di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok dan Minahasa;
# Tanah [[Regosol]] adalah jenis tanah yang berbutir kasar sebagai hasil dari pengendapan. Jenis tanah regosol ini cocok untuk ditanami tanaman seperti padi, tebu, palawija, tembakau dan sayuran. Tanah regosol tersebar di wilayah Bengkulu, Pantai Sumatera Barat, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat;
# Tanah [[Kapur]] adalah jenis tanah yang berasal dari batuan induk batu kapur yang mengalami proses pelapukan. Jenis tanah kapur ini cocok untuk ditanami palawija, stepa, sabana dan tanaman jati. Tanah kapur tersebar diperbukitan kapur Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan;
# Tanah Litosol adalah jenis tanah yang berasal dari proses pelapukan batuan yang belum sempurna. Jenis tanah litosol ini cocok ditanami dengan rumput ternak, palawija dan tanaman keras; (6.)Tanah Argosol (Gambut) atau disebut juga dengan tanah gambut adalah jenis tanah yang berasal dan terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan jenis rawa yang mengalami proses pembusukan. Jenis tanah ini terdapat di rawa pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua;
# Tanah Gramusol ini terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan; (8.)Tanah Latosol adalah jenis tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Jenis tanah latosol ini cocok ditanami dengan jenis tanaman seperti padi, palawija, sayuran, karet, cengkeh dan kakao. Jenis tanah latosol tersebar di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua;
|