Bahasa Isan: Perbedaan antara revisi

dialek dari bahasa Lao yang dituturkan di Thailand
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Distinguish|text=Bahasa Esan Nigeria}} {{Multiple issues| {{Overly detailed|date=Maret 2021}} {{More citations needed|date=Maret 2021}} {{Original research|date=...'
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 25 April 2021 03.37

Isan atau Thai Timur Laut (Thai: ภาษาอีสาน, ภาษาไทยถิ่นตะวันออกเฉียงเหนือ, ภาษาไทยถิ่นอีสาน, ภาษาไทยอีสาน, ภาษาลาวอีสาน) mengacu pada perkembangan bahasa Lao setempat di Thailand setelah perpecahan politik dunia berbahasa Lao di Sungai Mekong dengan tepi kiri yang pada akhirnya menjadi Laos modern dan tepi kanan menjadi wilayah Isan di Thailand (sebelumnya dikenal sebagai Siam hingga tahun 1932) setelah Perang Prancis-Siam berakhir pada tahun 1898. Bahasa ini masih disebut sebagai bahasa Lao oleh penutur jati.[6] Sebagai turunan bahasa Lao, Isan juga merupakan bahasa Lao-Phuthai cabang bahasa Tai Barat Daya dalam rumpun bahasa Tai-Kadai, yang paling dekat hubungannya dengan bahasa induknya Lao dan bahasa 'suku' Tai, seperti Phuthai dan Tai Yo. Isan digolongkan sebagai dialek bahasa Thai oleh pemerintah Thai secara resmi, walaupun bahasa Thai adalah bahasa Thai Barat Daya yang terkait erat dan termasuk dalam rumpun bahasa Chiang Saen. Bahasa Thai dan Lao (termasuk Isan) sulit dipahami antara satu sama lain, karena walaupun kedua bahasa ini sama-sama memiliki lebih dari 80% kosakata serumpun, bahasa Lao dan Isan mempunyai pola nada yang sangat berbeda, mutu vokal, cara bertutur, dan banyak kata yang sangat umum digunakan berbeda dari bahasa Thai sehingga menghambat antarpemahaman tanpa paparan sebelumnya.[7]

Bahasa Isan
ภาษาลาว
ภาษาอีสาน
ภาษาลาว, ภาษาอีสาน
Thai Timur Laut, Isan Thai, Isan Lao, Lao (secara tidak formal)
Dituturkan diThailand
WilayahIsan (Thailand Timur Laut).
Juga di daerah yang bersebelahan dan Bangkok.
EtnisIsan (Lao Tai).
Bahasa kedua atau ketiga banyak minoritas di wilayah Isan.
Penutur
13-16 juta (2005)[1]
22 million (2013)
(L1 and L2)[1][2]
Tai Noi
(sebelumnya, sekuler)
Tai Tham
(sebelumnya, keagamaan)[3]
Aksara Thai
(de facto)
Aspek ketatabahasaan
Tipologi
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Kode bahasa
ISO 639-3tts
Glottolognort2741[4]
QIDQ33417
Status konservasi
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6a Vigorous
Bahasa Isan dikategorikan sebagai C6a Vigorous menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini masih dituturkan dan digunakan oleh sebagian wilayah
Referensi: [5]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Lao telah lama ada di Isan karena tiba dengan para pendatang yang melarikan diri dari Tiongkok Selatan dan mengikuti lembah sungai ke Asia Tenggara sekitar abad ke-8 sampai abad ke-10. Menurut yang tertulis, wilayah yang kini disebut Laos dan Isan dipersatukan di bawah kerajaan Lao Lan Xang, (1354–1707). Setelah kejatuhan Lan Xang, kerajaan pecahan Lao menjadi negara bagian pembayar upeti Siam. Migrasi paksa Lao dari tepi kiri ke tepi kanan yang kini disebut Isan selama akhir abad ke-18 dan sebagian besar abad ke-19 dilakukan oleh tentara Siam yang ingin melemahkan kekuatan kerajaan Lao, membuat orang terkesan karena perbudakan, proyek corvée, melayani tentara Siam atau mengembangkan Dataran Tinggi Khorat yang kering untuk pertanian guna memberi makan penduduk yang terus berkembang. Sebagai hasil pergerakan besar-besaran, penutur bahasa Lao mencakup hampir sepertiga penduduk Thailand dan mewakili lebih dari 80% penduduk penutur bahasa Lao secara keseluruhan. Bahasa ini secara asli dituturkan sekitar 13-16 juta (2005) orang Isan, walaupun jumlah penduduk penutur bahasa Isan, termasuk orang Isan di daerah Thailand yang lain, dan yang menuturkannya sebagai bahasa kedua, mungkin melebihi 22 juta.[2][1]

Bahasa Lao di Thailand dilestarikan karena jumlah penduduk wilayah Isan yang besar, pergunungan yang memisahkan wilayah tersebut dari bagian lain negara, budaya konservatif, dan penghargaan etnik terhadap tradisi setempat mereka. Bahasa ini dilarang untuk disebut sebagai bahasa Lao secara resmi dalam dokumen resmi Thailand pada pergantian abad ke-20. Undang-undang asimilasi tahun 1930-an yang mempromosikan nasionalisme Thailand, budaya Thailand Tengah, dan penggunaan bahasa Thai Baku secara wajib menyebabkan sebagian besar penduduk di wilayah itu menjadi dwibahasawan dan memandang diri mereka sebagai warga Thailand dan memulai situasi diglosia. Bahasa Thai Baku adalah satu-satunya bahasa pendidikan, pemerintahan, media nasional, pengumuman umum, pemberitahuan resmi, dan penulisan umum, dan bahkan dalam pertemuan semua orang Isan dipaksa menggunakan bahasa Thai jika dilakukan dalam konteks resmi atau umum, menggunakan bahasa Isan sebagai bahasa rumah, ekonomi agraria, dan kehidupan wilayah. Aksara Tai Noi juga dilarang sehingga menjadikan bahasa Isan sebagai bahasa lisan, walaupun sistem ad hoc menggunakan aksara Thai dan ejaan kata-kata serumpun digunakan dalam komunikasi tidak formal.[7]

Isan juga merupakan daerah pertanian dan salah satu daerah termiskin, terbelakang di Thailand dengan banyak orang Isan yang memiliki pendidikan rendah sering berangkat ke Bangkok atau kota lain dan bahkan bekerja ke luar negeri sering dipekerjakan sebagai buruh, pembantu rumah tangga, juru masak, pengemudi taksi, buruh bangunan, dan pekerjaan kasar yang lain. Hal tersebut telah memicu tanggapan negatif tentang bahasa tersebut karena digabungkan dengan prasangka sejarah terbuka terhadap orang-orang Isan dan bahasa mereka. Sejak pertengahan abad ke-20, bahasa ini telah mengalami releksifikasi yang lambat oleh bahasa Thai atau peralihan bahasa ke bahasa Thai sama sekali yang mengancam daya hidup bahasa ini, terlepas dari penggunaannya yang kuat.[8][9] Namun, dengan sikap terhasap budaya daerah yang menjadi lebih santai pada akhir abad ke-20 dan seterusnya, peningkatan penelitian bahasa oleh akademisi Thai di universitas Isan dan sikap politik etnik yang sering bertentangan dengan Bangkok, beberapa upaya mulai berakat untuk membantu membendung menghilangnya bahasa ini secara perlahan-lahan, yang didorong kesadaran dan penghargaan yang tumbug terhadap budaya setempat, kesusastraan, dan sejarah.[10][7]

Rujukan

  1. ^ a b c International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination. (2011). Reports submitted by States parties under article 9 of the Convention: First to third periodic reports of States parties due in 2008, Thailand. (GE.11-46262 (E) 141011 181011). New York NY: United Nations.
  2. ^ a b Paul, L. M., Simons, G. F. and Fennig, C. D. (eds.). 2013. Ethnologue: Languages of the World, Seventeenth edition. Dallas, Texas: SIL International. Retrieved from http://www.ethnologue.com
  3. ^ Nidhi Eoseewong (2012-11-12). "ภาษามลายูถิ่นในประเทศไทย [Malay dialects in Thailand]" (dalam bahasa Thai). Selected Messages & Good Article for People Ideas and Social Justice. Diakses tanggal 2014-07-26. 
  4. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Thai Timur Laut". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  5. ^ "Bahasa Isan". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  6. ^ Keyes, Charles F. (1966). "Ethnic Identity and Loyalty of Villagers in Northeastern Thailand". Asian Survey.
  7. ^ a b c Draper, John (2004). "Isan: The planning context for language maintenance and revitalization". Second Language Learning and Teaching. 4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-11. 
  8. ^ Simpson, A. & Thammasathien, N. (2007). "Thailand and Laos", Simpson, A. (ed.) in Language and National Identity in Asia. Oxford: Oxford University Press. (p. 401).
  9. ^ Chanthao, R. (2002). Code-mixing between Central Thai and Northeastern Thai of the Students in Khon Kaen Province. Bangkok: Mahidol University.
  10. ^ Phra Ariyuwat. (1996). Phya Khankhaak, the Toad King: A Translation of an Isan Fertility Myth in Verse . Wajuppa Tossa (translator). (pp. 27–34). Lewisburg, PA: Bucknell University Press.

Bacaan lanjut

  • Hayashi, Yukio. (2003). Practical Buddhism among the Thai-Lao. Trans Pacific Press. ISBN 4-87698-454-9.
  • เรืองเดช ปันเขื่อนขัติย์. ภาษาถิ่นตระกูลไทย. กทม. สถาบันวิจัยภาษาและวัฒนธรรมเพื่อการพัฒนาชนบทมหาวิทยาลัยมหิดล. 2531.

Pranala luar

Templat:Bahasa di Thailand