Vaksin RNA: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 17:
Produksi dapat dilakukan dengan proses kimia, tanpa melibatkan sel hidup. Vaksin untuk penyakit-penyakit berbeda dapat diproduksi dalam pabrik yang sama, sehingga produksinya diprediksi akan lebih ekonomis dibanding vaksin konvensional.<ref name=gavi/>
 
Di antara tantangan terkait vaksin RNA adalah mencegah rusaknya molekul RNA, baik oleh lingkungan selama proses distribusi sebelum mencapai tubuh, ataupun oleh tubuh manusia sendiri. Vaksin RNA membutuhkan [[vial]] berbahan khusus untuk mencegah reaksi. Sebagian vaksin RNA, termasuk vaksin COVID-19 Pfizer, membutuhkan suhu ultra rendah (jauh dibawah [[titik beku]]),<ref name=economist/> sehingga tidak memungkinkan digunakan oleh negara-negara berkembang tanpa fasilitas pembekuan yang memadai.<ref>{{cite news|url=https://fortune.com/2020/12/05/china-covid-19-vaccines-approval-sinovac-sinopharm/|title=How China’s COVID-19 could fill the gaps left by Pfizer, Moderna, AstraZeneca|work=Fortune|date=5 December 2020}}</ref><ref>{{cite news|url=https://jakartaglobe.id/business/pfizers-vaccine-is-out-of-the-question-as-indonesia-lacks-refrigerators-state-pharma-boss|title=Pfizer's Vaccine Is Out of the Question as Indonesia Lacks Refrigerators: State Pharma Boss|work=Jakarta Globe|date=22 November 2020}}</ref> Namun, beberapa pabrikan melakukan uji coba vaksin RNA baru dengan tujuan dapat stabil di suhu kulkas biasa (4°C).<ref name=economist/>
 
== Lihat pula ==