Carita Parahyangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
Baris 54:
 
== Penelitian ==
Untuk pertama kalinya naskah ini diteliti oleh [[K.F. Holle]], kemudian diteruskan oleh [[C.M. Pleyte]]. Kemudian naskah ini dialihbahasakan oleh Purbacaraka[[Poerbatjaraka]], sebagai tambahan terhadap laporan mengenai [[Batu Tulis]] di [[Bogor]]. Upaya ini diteruskan oleh H. ten Dam (tahun 1957) dan J. Noorduyn (dalam laporan penelitiannya dalam tahun 1962 dan 1965). Selanjutnya naskah ini juga diteliti oleh beberapa sarjana Sunda, di antaranya [[Ma'mun Atmamiharja]], [[Amir Sutaarga]], [[Aca]], [[Ayatrohaédi]], serta [[Édi S. Ékajati]] dan [[Undang A. Darsa]].
 
== Isi ==
Naskah Carita Parahiyangan menceritakan sejarah Sunda, dari awal kerajaan Galuh pada zaman Wretikandayun sampai runtuhnya [[Pakuan Pajajaran]] (ibu kota [[Kerajaan Sunda]] akibat serangan [[Kesultanan Banten]], [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]] dan [[Kesultanan Demak|Demak]].
 
=== Perang Bubat ===
Baris 64:
:''Manak deui Prebu Maharaja, lawasniya ratu tujuh tahun, kena kabawa ku kalawisaya, kabancana ku seuweu dimanten, ngaran Tohaan. Mundut agung dipipanumbasna. Urang réya sangkan nu angkat ka Jawa, mumul nu lakian di Sunda. Pan prangrang di Majapahit.''
 
yang artinyaterjemahannya kurang lebih sebagai berikut:
 
:''Karena anak, Prabu Maharaja yang menjadi raja selama tujuh tahun, kena bencana, terbawa celaka oleh anaknya, karena Putri meminta terlalu banyak. Awalnya mereka pergi ke Jawa, sebab putri tidak mau bersuami orang Sunda. Maka terjadilah perang di Majapahit.''