Masjid Raya Ganting: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 94:
Masjid ini memiliki bentuk atap berundak, ciri khas arsitektur [[Daftar masjid di Indonesia|masjid di Nusantara]]. Puncak atap diberi kubah nenas dengan hiasan mustaka. Undakan atap terdiri atas lima tingkat; tiga tingkat berdenah persegi dan dua tingkat berdenah segi delapan. Menurut Fachrul Rasyid, bagian atap berdenah segi delapan dulunya dikerjakan oleh tukang-tukang Tionghoa di bawah pimpinan Kapten Cina Lau Ch’uan Ko (atau Louw Tjoean Ko). Namun, kronologisnya tidak jelas.{{sfn|Rasyid|2005|pp=82}}
 
Pengaruh Eropa dan India terdapat pada fasad Masjid Raya Ganting. Fasad menutup seluruh dinding di bagian depan serta sebagian dinding di bagian samping (kiri dan kanan). Elemen fasad meliputi [[pelengkung]], [[friz]], dan [[parapet]] yang terinspirasi oleh gaya [[arsitektur Neoklasik]]. Pelengkung terdapat pada pintu berbentuk busur bertipe tudor. Friz berupa bidang melintang yang tersusun atas panil-panil kosong. Adapun parapet berupa deretan [[baluster]] dengan hiasan kubah bawang, yang kemungkinan dipengaruhi [[arsitektur Mughal]].{{sfn|Zakaria|1995|pp=89}}{{sfn|Zakaria|1995|pp=102}}
 
Terdapat tambahan elemen berupa pilaster, mimbar, dan sepasang menara di fasad bagian depan. Pilaster berjejer empat berbentuk pilar ganda bergalur. Mimbar terletak di tengah-tengah berukuran 220 × 120 × 275 cm. Adapun menara terdapat di ujung kiri dan kanan.{{sfn|Zakaria|1995|pp=90}}