Telesera: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
| type = [[Anak perusahaan]]
| predecessor =
| successor = [[Mobile-8]] Telecom
| fate = [[Merger dan akuisisi|Merger]] dengan Mobile-8 Telecom
| owner = [[Telekomindo Primabhakti]] ([[Rajawali Wira Bhakti Utama]]) (1990-2001)<br>[[Telkom]] (2001-2003)<br>[[Centralindo Pancasakti Cellular]] ([[Bimantara Citra]]/[[Bhakti Investama]]) (2003)<br>[[Mobile-8 Telecom]] (2003-2007)
| traded_as =
| parent =
Baris 19:
| homepage =
}}
Bagaimanapun, dikarenakan pasar di wilayah yang diberikan oleh pemerintah padanya tidak terlalu besar, maka Telesera tetap menjadi perusahaan operator AMPS terkecil di Indonesia. Sejak awal berdirinya, Telesera hanya memiliki 6.000-7.000 pelanggan: pada akhir 1995 sebanyak 7.500, pada 1997 sebesar 6.705 (walaupun mempunyai kapasitas pelanggan sebesar 11.500), pada April 1999 menjadi 6.792, dan menjadi 7.556 pada akhir 2001.<ref name="books.google.co.id"/><ref name="Informasi, Masalah 203-208"/> Mungkin, karena itulah, perusahaan ini merupakan satu-satunya perusahaan AMPS yang tetap mempertahankan sistem bagi hasil yang telah dijalankannya sejak operasionalnya masih berada di bawah PT Telekomindo. Sistem bagi hasil antara keduanya dipatok sebesar 30% untuk Telkom dan 70% untuk Telesera. Keuntungan Telkom pun tidak besar, pada 1998 misalnya hanya mendapat Rp 6,1 miliar dan pada 1999 sebesar Rp 5,7 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=vZ61AAAAIAAJ&q=telekomindo+primabhakti+telesera&dq=telekomindo+primabhakti+telesera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiakZfkj7nuAhVw7HMBHflSC28Q6AEwAHoECAEQAg Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=NvjZDwAAQBAJ&pg=PT222&dq=Telekomindo+Bali&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXi5LmlLnuAhU1IbcAHbiECh4Q6AEwAHoECAUQAg Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ]</ref> Seiring waktu, kerjasama bagi hasil antara Telkom dan PT Telekomindo berakhir sehingga seluruh saham dan aset Telesera beralih ke Telkom sejak 5 Desember 2001.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bYGyAAAAIAAJ&q=TELESERA+telkom&dq=TELESERA+telkom&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwirxPrFi7nuAhVIfisKHXNoA2U4ChDoATACegQIABAC AsiaCom Yearbook]</ref> Transaksi pengalihan kepemilikan ini, juga melibatkan pertukaran saham dimana Telkom melepaskan sahamnya di [[Telekomindo Primabhakti]]. Seluruh transaksi ini memakan biaya lebih dari Rp 200 miliar.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904001020/u92366e6vk.htm Perusahaan Perseroan (Persero) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA]</ref> Awalnya, setelah Telesera 100% menjadi anak perusahaan Telkom, perusahaan ini sempat direncanakan untuk diubah sistemnya menjadi [[CDMA]]. (Rencana ini tidak dilanjutkan karena penjualan Telesera, dan Telkom pada 2003 akan meluncurkan [[Flexi]] sebagai layanan CDMA-nya).<ref name="books.google.co.id"/>
|