Keraton Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Baris 35:
Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu bangunan yang eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini adalah [[Pangeran Mangkubumi|KGPH. Mangkubumi]] (kelak bergelar [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengkubuwana I]]) yang juga menjadi arsitek utama [[Keraton Yogyakarta]]. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika pola dasar tata ruang kedua keraton tersebut ([[Yogyakarta]] dan [[Surakarta]]) banyak memiliki persamaan umum. Keraton Surakarta sebagaimana yang dapat disaksikan sekarang ini tidaklah dibangun serentak pada [[1744]]-[[1745]], namun dibangun secara bertahap dengan mempertahankan pola dasar tata ruang yang tetap sama dengan awalnya. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]] yang bertakhta [[1893]]-[[1939]]. Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran [[Jawa]]-[[Eropa]].
 
Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks ''Alun-Alun Lor''/Utara, Kompleks ''Pagelaran Sasana Sumewa'', Kompleks ''Siti Hinggil Lor''/Utara, Kompleks ''Kamandungan Lor''/Utara, Kompleks ''Sri Manganti Lor''/Utara, Kompleks ''Kedhaton'', Kompleks ''Kamagangan'', Kompleksdan ''Sri Manganti Kidul''/Selatan ''(?)'', Kompleks ''Kamandungan Kidul''/Selatan, serta Kompleks ''Siti Hinggil Kidul''/Selatan dan ''Alun-Alun Kidul''/Selatan. Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan ''baluwarti'', sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari ''Kamandungan Lor''/Utara sampai ''Kamandungan Kidul''/Selatan.
 
=== Kompleks Alun-Alun Lor/Utara ===
Baris 92:
[[Berkas:Pendopo Magangan Keraton Surakarta.jpg|jmpl|kiri|Bangsal Magangan.]]
[[Berkas:Kori brojonolo kidul.jpg|jmpl|kiri|Kori Brajanala Kidul.]]
Dari Kompleks ''MaganganKedhaton'' atauke arah selatan, terdapat ''KamaganganKori Sri Manganti Kidul'' digunakanyang olehmerupakan paraakses calonutama pegawaiuntuk kerajaanmenuju Kompleks ''Magangan'' atau ''Kamagangan''. Di tempat ini terdapat sebuah pendhapa di tengah-tengah halaman yang disebut ''Bangsal Magangan'', yang digunakan sebagai tempat pelatihan para para calon pegawai kerajaan. Di sekeliling halaman ini ada kantor-kantor dan bangunan-bangunan untuk menempatkan perlengkapan prajurit, seperti keris, pedang, bedil, pistol, dan pakaian seragam prajurit untuk hari-hari besar kerajaan. Kompleks berikutnya, ''Sri Manganti Kidul''/Selatan dan ''Kamandungan Kidul''/Selatan hanyalah berupa halaman yang digunakan saat upacara pemakaman Sri Sunan maupun permaisuri. Di sekitar ''Kori Kamandungan Kidul'' adalah pelataran yang bersifat lebih terbuka untuk umum.
 
Kompleks terakhir, ''Siti Hinggil Kidul''/Selatan, memiliki sebuah bangunan kecil. Kini kompleks ini digunakan untuk memelihara pusaka keraton yang berupa kerbau albino keturunan ''Kyai Slamet''. ''Kori Brajanala Kidul''/Selatan memberikan akses ke kompleks ''Siti Hinggil Kidul''. ''Siti Hinggil Kidul'' sendiri adalah suatu kompleks bangunan pendhapa terbuka, yang dikelilingi oleh barisan pagar besi pendek. Pada zaman dahulu di sekitarnya terdapat empat meriam, dua di antaranya kemudian diambil pemerintah untuk diletakkan di AMN [[Magelang]]. Berbeda dengan kompleks ''Siti Hinggil Lor'' yang megah, kompleks ''Siti Hinggil Kidul'' dan bangunan maupun kori lain di sebelah selatan keraton berbentuk lebih sederhana dan dibuat dari material yang lebih sederhana pula.