Elektrindo Nusantara: Perbedaan antara revisi

'''[[Perseroan terbatas|PT]] Elektrindo Nusantara''' (disingkat '''EN''') didirikan pada 22 April 1983 dan berpusat di [[Jakarta]]. Perusahaan ini dimiliki oleh [[Bimantara Citra]] sebesar 51%, dan merupakan sayap dari [[konglomerat|konglomerasi]] ini dalam bidang [[telekomunikasi]]. Elektrindo sendiri memproduksi berbagai perangkat dan menyediakan jasa dalam pembangunan berbagai sarana komunikasi.<ref name="prospektus1">[https://mediacom.co.id/files/tinymce_files/Prospektus/EN/EN-9.pdf Prospektus Bimantara Citra 1995]</ref> Pada tahun 1990-an, perusahaan ini merencanakan untuk melepas sahamnya di [[bursa saham]], namun tidak terwujud.<ref>{{Cite web |url=http://www.en.co.id/goal.htm |title=DEFINING FUTURE GOAL |access-date=2021-02-17 |archive-date=1997-05-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/19970530205808/http://www.en.co.id/goal.htm |dead-url=no }}</ref> Bagi sebagian orang, membesarnya bisnis komunikasi Elektrindo dianggap hanya merupakan hasil KKN semata.

Pada tahun 1990-an, perusahaan ini merencanakan untuk melepas sahamnya di [[bursa saham]], namun tidak terwujud.<ref>{{Cite web |url=http://www.en.co.id/goal.htm |title=DEFINING FUTURE GOAL |access-date=2021-02-17 |archive-date=1997-05-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/19970530205808/http://www.en.co.id/goal.htm |dead-url=no }}</ref> Bagi sebagian orang, membesarnya bisnis komunikasi Elektrindo dianggap hanya merupakan hasil KKN semata. Bagaimanapun, pada akhirnya bisnis Elektrindo sendiri "tenggelam" seiring dengan kejatuhan [[Orde Baru]]. Setelah [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]], Elektrindo menjadi terjerat hutang sebesar Rp 160,9 miliar (plus denda).<ref name="jhutabarat">[http://julianhutabarat.blogspot.com/2009/02/perkembangan-restrukturisasi-kredit.html Perkembangan Restrukturisasi Kredit Macet Grup Bimantara]</ref> Seiring dengan upaya restrukturisasi hutang tersebut, Elektrindo mengalami perubahan kepemilikan dengan saham-saham lain yang awalnya dimiliki oleh beberapa pemegang saham lain seperti PT Karyadeka Panca Murni (25%), PT Azbindo Nusantara (14%), PT Adipta Adhidana (5%) dan PT Astagina Prakasatama (5%) sejak 2002 perlahan-lahan telah beralih kepada pemegang saham utama, Bimantara Citra.<ref name=jhutabarat/><ref>[http://kumpulanberitalama.blogspot.com/2012/10/korantempo-lippo-land-masih.html KoranTempo - Lippo Land Masih Negosiasikan Utang Luar Negeri]</ref> Pada tahun 2003, kepemilikan Bimantara sudah menjadi 67.83% dan kemudian menjadi 100% pada Januari 2005.<ref>[https://mediacom.co.id/files/contents/1573460449_1447413177_3rd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf Laporan Kuangan Bimantara Citra Q3 2005]</ref><ref>[https://www.mediacom.co.id/files/contents/1573460472_1447412914_1st%20Quarter%20Financial%20Statements%202004.pdf Laporan Keuangan Q1 Bimantara 2004]</ref> Pada 5 Juli 2006, perusahaan yang anak usahanya hanya tersisa PT Sena Telenusa Utama ini kemudian di[[merger dan akuisisi|merger]] dengan anak usaha Bimantara lain yang bergerak di bidang yang sama (telekomunikasi), yaitu PT [[Infokom Elektrindo]].<ref>[https://www.sharesmagazine.co.uk/news/market/LSE_0000_20060628T07032934510062302086/Mobile-Tornado-Group-Contract-Win Mobile Tornado Group - Contract Win]</ref><ref name="Bimantara2006">[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/BMTR/2006/FY_2006_BMTR_Global++Mediacom+Tbk.pdf Laporan Keuangan Q4 Bimantara 2006]</ref> Dengan merger tersebut, berakhirlah riwayat perusahaan ini setelah lebih dari 20 tahun beroperasi.