Clidemia hirta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Clidemia hirta"
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 23 Maret 2021 03.43

Clidemia hirta atau biasa disebut sebagai senduduk bulu, adalah tumbuhan perdu menahun. Tumbuhan ini merupakan spesies invasif di banyak wilayah tropis di dunia dan menyebabkan kerusakan serius.

Clidemia hirta

Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
KladSuperrosidae
Kladrosids
Kladmalvids
OrdoMyrtales
FamiliMelastomataceae
GenusClidemia
SpesiesClidemia hirta
D.Don, 1823
Tata nama
BasionimMelastoma hirtum (en)

Deskripsi

Clidemia hirta merupakan semak yang berumur panjang yang biasanya tumbuh setinggi 0,5–3 m, tetapi kadang-kadang tingginya mencapai 5 m. Di habitat yang lebih teduh ia tumbuh jauh lebih tinggi daripada di daerah terbuka, di mana biasanya tingginya kurang dari 1 m.

Batang yang lebih muda berbentuk bulat dan ditutupi rambut, kaku, berwarna coklat atau berwarna kemerahan. Daun-daun sederhana yang tersusun berlawanan ditopang pada tangkai. Bentuknya lonjong atau berbentuk telur dan lebar di pangkal, berujung runcing, dan hampir seluruh tepi daunnya bergigi halus. Permukaan daun bagian atas jarang ditutupi rambut. Sedangkan permukaan daun bagian bawah dan tepi daun lebih berambut. Daunnya juga memiliki penampilan yang agak keriput dan memiliki lima urat berbeda yang tersusun hampir paralel dari pangkal daun hingga ujungnya.

Bunganya tersusun dalam kelompok-kelompok kecil di ujung cabang. Setiap bunga memiliki tangkai yang sangat pendek dan memiliki lima kelopak berwarna putih, kadang-kadang berwarna merah muda pucat. Pangkal bunganya membengkak menjadi struktur berbentuk cangkir yang ditutupi campuran bulu kasar dan lengket. Bunganya juga memiliki lima sepal, tetapi berukuran kecil. Bunganya juga memiliki lima benang sari yang memiliki penampilan seperti cakar.

Buah tumbuhan ini berukuran kecil, bulat, dan berwarna biru tua, keunguan atau kehitaman. Masing-masing buah mengandung lebih dari 100 biji berwarna coklat muda. Buahnya juga tertutup oleh rambut kaku yang tersebar diseluruh permukaan buah, terutama saat masih muda.

Secara ekonomis, Clidemia hirta sudah banyak diintroduksi sebagai tanaman hias. Biasanya digunakan untuk keperluan dekoratif, seperti untuk menghiasi taman.[1]

Distribusi dan habitat

Tumbuhan ini mulanya berasal dari wilayah neotropis Amerika (Meksiko ke Paraguay serta Karibia).[2][3] Sekarang tumbuhan ini telah diperkenalkan secara luas di Asia Selatan dan Afrika Timur, dan juga terdapat di dua daerah terpencil di Australia.

Tumbuhan ini diperkenalkan ke Hawaii pada tahun 1940-an. Pada tahun 1978, tumbuhan ini telah menyebar ke lebih dari 360 kilometer persegi tanah di Oahu. Di Sri Lanka, tumbuhan ini cukup invasif di zona basah dan di pedalaman hutan. Biasanya tumbuhan ini tumbuh di sela-sela hutan, yang dapat mencegah spesies asli lainnya tumbuh.[4] Spesies ini tumbuh dengan sukses di iklim tropis yang lembab dan dapat menyerang habitat yang terganggu maupun yang tidak terganggu. Tumbuhan ini adalah gulma potensial dari padang rumput yang lebih basah, padang rumput terbuka, perkebunan, tepi jalan, hutan terbuka yang lebih basah, tepi sungai, tepi hutan, dan hutan hujan.[5]

Galeri

Referensi

 

Pranala luar


  1. ^ BioNET-eafrinet, keys and fact sheets. Clidemia Hirsta (Koster’s Curse). Web.
  2. ^ "Clidemia hirta" (PDF). International Institute of Tropical Forestry. United States Department of Agriculture. Diakses tanggal 2009-02-18. 
  3. ^ "Clidemia hirta". Germplasm Resources Information Network (GRIN) online database. Diakses tanggal 18-02-2009. 
  4. ^ Lalith Gunasekera, Invasive Plants: A guide to the identification of the most invasive plants of Sri Lanka, Colombo 2009, hlm. 95–96.
  5. ^ BioNET-eafrinet, keys and fact sheets. Clidemia Hirsta (Koster’s Curse). Web. https://keys.lucidcentral.org/keys/v3/eafrinet/weeds/key/weeds/Media/Html/Clidemia_hirta_(Kosters_Curse).htm.