Kota Balikpapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Putera Ramadhan (bicara | kontrib)
Baris 219:
 
=== Suku Bangsa ===
Kota Balikpapan dihuni berbagai macam suku bangsa. Suku bangsa terbesar yaitu suku [[Suku Jawa|Jawa]] (42,13%), disusul [[Suku Bugis|Bugis]] (19,94%), [[Suku Banjar|Banjar]] (13,65%), [[Suku Buton|Buton]] (3,58%) dan [[Suku Madura|Madura]] (2,48%). Kemudian ada juga suku bangsa lainnya, yaitu [[Suku Dayak|Dayak]], [[Suku Kutai|Kutai]], [[Suku Paser|Paser]], [[Suku Toraja|Toraja]], [[Suku Minahasa|Minahasa]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Mandar|Mandar]], [[Suku Flores|Flores]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa]] dan lain-lain.
Suku asli Balikpapan adalah Suku Balik yang merupakan suku minoritas.<ref>http://www.portalkbr.com/nusantara/kalimantan/3118372_4266.html</ref><ref>http://www.youtube.com/watch?v=2vl2KbMk-Bw</ref> Suku Balik biasanya digabungkan ke dalam [[Suku Paser]] karena dianggap serumpun sehingga disebut Paser-Balik, padahal sebenarnya Suku Balik tidak mau serta merta disamakan dengan Suku Paser, karena terdapat beberapa perbedaan. Seperti yang terjadi di kawasan Kalimantan lainnya, [[Suku Banjar]] yang datang ke Balikpapan menyerap unsur-unsur suku lokal melalui perkawinan campur (hibrida) dengan Suku Balik dan Suku Paser yang memunculkan komunitas Banjar-Balik. Secara garis besar ada lima budaya dasar [[sukubangsa]] asal Kalimantan yang disebut ''Rumpun Kalimantan'',<ref>{{id}} {{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|year=2004|url=http://books.google.co.id/books?id=mF6bdlj8qrYC&lpg=PA186&dq=banjar%20sumatera%20utara&pg=PA188#v=onepage&q=banjar%20sumatera%20utara&f=true|title=Desentralisasi dan otonomi daerah: Naskah akademik dan RUU usulan LIPI|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=979-98014-1-9|pages=188}}ISBN 978-979-98014-1-8</ref> empat di antaranya terdapat di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan yaitu: Banjar, Kutai, Dayak, Paser yang biasa disingkat ''Komunitas BAKUDAPA'' atau jika ditambah etnis Tidung menjadi ''BAKUDAPATI'' (akronim Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Tidung) jika dihitung mencapai 31,39% populasi (sensus tahun 2000). Di antara keempat suku asal Kalimantan tersebut, Suku Banjar merupakan yang terbanyak sejak masa kolonial.<ref>Dalam sensus tahun 1930 suku Banjar berjumlah 7.389 jiwa (31,56%), suku Kutai/Melayu 52 jiwa, suku Dayak 32 jiwa diantara populasi Balikpapan ([https://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&pg=PT49&dq=population+of+balikpapan+ethnic+group+banjarese+kutais/malays&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi8z8iOldHmAhUEfisKHf_lCHsQuwUIMTAA#v=onepage&q=population%20of%20balikpapan%20ethnic%20group%20banjarese%20kutais%2Fmalays&f=false Volkstelling 1930 V:27])</ref> Selain empat suku di atas, banyak pula suku-suku asal dari pulau Sulawesi, Jawa, Sumatra, dan pulau lainnya sehingga pada awal pertumbuhan kota Balikpapan setidaknya terbentuk tiga kantong permukiman Banjar, Bugis dan Jawa.<ref name="Magenda18">{{cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|year=2010|url=http://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&lpg=PP1&dq=kalimantan&pg=PT19#v=onepage&q&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|publisher=Equinox Publishing|isbn=6028397210|pages=18|language=en}} ISBN 978-602-8397-21-6</ref>
 
Suku asli Balikpapan adalah Suku Balik yang merupakansudah menjadi suku minoritas.<ref>http://www.portalkbr.com/nusantara/kalimantan/3118372_4266.html</ref><ref>http://www.youtube.com/watch?v=2vl2KbMk-Bw</ref> Suku Balik biasanya digabungkan ke dalam [[Suku Paser]] karena dianggap serumpun sehingga disebut Paser-Balik, padahal sebenarnya Suku Balik tidak mau serta merta disamakan dengan Suku Paser, karena terdapat beberapa perbedaan. Seperti yang terjadi di kawasan Kalimantan lainnya, [[Suku Banjar]] yang datang ke Balikpapan menyerap unsur-unsur suku lokal melalui perkawinan campur (hibrida) dengan Suku Balik dan Suku Paser yang memunculkan komunitas Banjar-Balik. Secara garis besar ada lima budaya dasar [[sukubangsa]] asal Kalimantan yang disebut ''Rumpun Kalimantan'',<ref>{{id}} {{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|year=2004|url=http://books.google.co.id/books?id=mF6bdlj8qrYC&lpg=PA186&dq=banjar%20sumatera%20utara&pg=PA188#v=onepage&q=banjar%20sumatera%20utara&f=true|title=Desentralisasi dan otonomi daerah: Naskah akademik dan RUU usulan LIPI|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=979-98014-1-9|pages=188}}ISBN 978-979-98014-1-8</ref> empat di antaranya terdapat di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan yaitu: Banjar, Kutai, Dayak, Paser yang biasa disingkat ''Komunitas BAKUDAPA'' atau jika ditambah etnis Tidung menjadi ''BAKUDAPATI'' (akronim Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Tidung) jika dihitung mencapai 31,39% populasi (sensus tahun 2000). Di antara keempat suku asal Kalimantan tersebut, Suku Banjar merupakan yang terbanyak sejak masa kolonial.<ref>Dalam sensus tahun 1930 suku Banjar berjumlah 7.389 jiwa (31,56%), suku Kutai/Melayu 52 jiwa, suku Dayak 32 jiwa diantara populasi Balikpapan ([https://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&pg=PT49&dq=population+of+balikpapan+ethnic+group+banjarese+kutais/malays&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi8z8iOldHmAhUEfisKHf_lCHsQuwUIMTAA#v=onepage&q=population%20of%20balikpapan%20ethnic%20group%20banjarese%20kutais%2Fmalays&f=false Volkstelling 1930 V:27])</ref> Selain empat suku di atas, banyak pula suku-suku asal dari pulau Sulawesi, Jawa, Sumatra, dan pulau lainnya sehingga pada awal pertumbuhan kota Balikpapan setidaknya terbentuk tiga kantong permukiman Banjar, Bugis dan Jawa.<ref name="Magenda18">{{cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|year=2010|url=http://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&lpg=PP1&dq=kalimantan&pg=PT19#v=onepage&q&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|publisher=Equinox Publishing|isbn=6028397210|pages=18|language=en}} ISBN 978-602-8397-21-6</ref>
 
<!--SEMBUNYIKAN DULU, KARENA TIDAK ADA REFERENSI