Żul Qarnain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 58:
 
==== Tradisi Islam dan Timur ====
 
Lantaran Aleksander kerap dipandang sebagai orang yang sama dengan Dzulqarnain dalam Al-Qur'an, kisah Dzulqarnain dalam berbagai literatur Islam juga memasukkan bahan dari Roman Aleksander. Dari versi bahasa Suryani, dibuatlah adaptasi roman ini dalam bahasa Arab yang berjudul ''Qishash Dzulqarnain''<ref name=Zuwiyya2001>[[#Zuwiyya2001|Zuwiyya 2001]]</ref> dan dalam bahasa Persia dengan judul ''Iskandarnamah''.<ref name=Zuwiyya2009>[[#Zuwiyya2009|Zuwiyya 2009]].</ref> Sebagaimana dalam tradisi Yahudi, tradisi Muslim juga melakukan penafsiran ulang terkait romansa Aleksander, seperti mengganti nama-nama dewa dengan Allah. Sosok Aleksander, yang disamakan dengan Dzulqarnain, juga dicitrakan sebagai penyebar ajaran monoteisme.<ref name=doufikar-aertis>Doufikar-Aerts, Faustina (2003). ''The Last Days of Alexander in an Arabic Popular Romance of Al-Iskandar.'' dalam ''The Ancient Novel and Beyond'' oleh Panayotakis, Zimmerman, dan Keulen.</ref>
 
Baris 79 ⟶ 78:
=== Koresy Agung ===
Pada masa modern, beberapa ulama berpendapat bahwa Dzulqarnain adalah [[Koresy Agung]], Kaisar Iran yang berkuasa atas Iran, Syria, Aanatolia, India barat, dan Asia Tengah. Dia wafat pada tahun 530 SM, atau sekitar dua abad sebelum Aleksander berkuasa. Di kalangan Muslim, pendapat ini disuarakan pertama kali oleh [[Abul Kalam Azad]]<ref name=":3" /><ref>{{Cite book|url=http://www.islamicstudies.info/quran/dawat/|title=Dawat ul Quran|last=Pirzada|first=Shams|pages=985}}</ref> dan semakin diterima dari waktu ke waktu.<ref name=":0">{{Cite book|url=http://www.englishtafsir.com/Quran/18/index.html#sdfootnote62sym|title=Tafhim al-Qur'an|last=Maududi|first=Syed Abul Ala|quote=The identification ... has been a controversial matter from the earliest times. In general the commentators have been of the opinion that he was Alexander the Great but the characteristics of Zul-Qarnain described in the Qur'an are not applicable to him. However, now the commentators are inclined to believe that Zul-Qarnain was Cyrus ... We are also of the opinion that probably Zul-Qarnain was Cyrus...|author-link=}}</ref>
 
Koresy terkemuka, baik atas perannya sebagai negarawan maupun prajurit. Perjalanan penaklukan Koresy juga mirip dengan perjalanan Dzulqarnain, yakni ke barat, kemudian ke timur, dan ke utara. Dia menghormati adat istiadat dan agama di tanah yang dia taklukkan,<ref name="cyrus-EI-iii-religious">[[#refIranicaCyrus|Dandamayev]] Cyrus (iii. Cyrus the Great) Cyrus's religious policies.</ref> menjadi percontohan yang berhasil untuk administrasi terpusat dan pembangunan pemerintahan yang bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya.<ref name="schmitt-EI-i">[[#refachaemenids-EI|Schmitt]] Achaemenid dynasty (i. The clan and dynasty)</ref> Koresy juga terkenal karena capaiannya dalam hak asasi manusia, politik, dan strategi militer, serta pengaruhnya terhadap peradaban Timur dan Barat. Koresy juga mengembalikan bangsa Yahudi kembali ke Palestina setelah mereka diasingkan selama beberapa tahun. Bangsa Yahudi menghormatinya sebagai raja yang bermartabat dan adil. Dalam satu bagian Tanakh (kitab suci Yahudi), Koresy disebut sebagai Al-Masih/Mesiah.<ref>{{Alkitab|Yesaya 45:1}}</ref>
 
=== Tokoh lain ===