Żul Qarnain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
{{quote|"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah, 'Akan kubacakan kepadamu kisahnya.' Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu."|Al-Kahfi (18): 83-84}}
 
== EtimologiNama ==
 
Secara harfiah ''Żulkarnain'' memiliki arti "pemilik dua tanduk" atau "ia yang memiliki dua tanduk."
Dzulqarnain bukanlah nama pribadi, melainkan sebuah julukan. Kata Dzulqarnain sendiri sering dimaknai sebagai "pemilik dua tanduk." Terdapat beberapa pendapat dari para ulama tafsir mengenai asal-usul atau alasan penggunaan julukan ini.
''Dzu'' ([[Bahasa Arab|Arab]]: ذو, ḏżū) berarti "pemilik." Beberapa pendapat mengenai etimologi dari Żulkarnain adalah sebagai berikut.<ref name="Żul Qarnain">[http://www.alhassanain.com/english/articles/articles/history_library/various_articles/zulqarnain/001.html Zulqarnain di Alhassanain.com]</ref>
* Kedua sisi batok kepalanya berupa tembaga dan membentuk seperti tanduk.<ref>Pendapat [[Wahb bin Munabbih]] (lahir 654/655 - wafat 725/737 M)</ref>
* Ia pernah meninggal dan hidup kembali setelah mendapat pukulan tepat di kepala bagian kanan dan kiri.<ref>''Al-Bidayah Wan Nihayah'' karya [[Ibnu Katsir]] lebih jauh menjelaskan, Żul Qarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya (''Qarnun,'' yaitu rambut kepala yang diikat) sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Kemudian Allah menghidupkannya kembali dan menjulukinya Żul Qarnain, pemilik dua tanduk, serta memberinya kekuasaan.</ref>
* Menjadi penguasa Romawi dan Iran.<ref>Pendapat ini dari Wahb bin Munabbih yang disadur dari Ahli Kitab.</ref>
* Rancangan [[helm tempur|ketopong besinya]] memiliki [[tanduk]].
* Dibunuh dan dihidupkan kembali. Disebutkan bahwa dia menyeru kaumnya untuk menyembah Allah, tapi dia kemudian dipukul tanduknya sampai meninggal. Allah menghidupkannya kembali dan dia kembali menyeru kaumnya. Kaumnya kembali memukul tanduknya lagi sampai meninggal.<ref>Diriwayatkan dari [[Sufyan ats-Tsauri|Sufyan Ats-Tsauri]] (lahir 716 - wafat 778), diriwayatkan dari Habib bin Abi Tsabit, dari Abu Thufail, dari Ali bin Abu Thalib.</ref>
* Dia bisa melihat dengan jelas di [[siang]] hari dan di kegelapan [[malam]].
* Telah melanglang buana ke sisi barat dan timur bumi
* Dia pernah hidup selama dua [[abad]] sehingga ia dapat disebut ''"Żu al-Qarnain"'' (ذوالقرن ن)
 
Sedangkan kata ''qarn'' (قرن) memiliki beberapa arti, di antaranya adalah kekuasaan (wilayah kekuasaannya meliputi wilayah [[Barat]] hingga [[Timur]]), kuat dan berani.
Baris 26:
 
Secara garis besar, kisahnya dalam Al-Qur'an dibagi menjadi empat bagian:
'''Awalan'''.
 
'''Awalan'''.
Mengenai pengenalan sosok Dzulqarnain.
 
{{Cquote|(83) Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan kepadamu kisahnya.” (84) Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu, (85) maka dia pun menempuh suatu jalan.}}
 
'''Perjalanan ke barat'''
 
{{Cquote|(85) Maka dia pun menempuh suatu jalan. (86) Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, “Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka.” (87) Dia (Zulkarnain) berkata, “Barangsiapa berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. (88) Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”}}
 
'''Perjalanan ke timur'''
Baris 43 ⟶ 42:
 
{{Cquote|(92) Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). (93) Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. (94) Mereka berkata, “Wahai Zulkarnain! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?” (95) Dia (Zulkarnain) berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka. (96) Berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).” (97) Maka mereka (Yakjuj dan Makjuj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya. (98) Dia (Zulkarnain) berkata, “(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar.” (99) Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.}}
 
Al-Qur'an tidak memberikan penjelasan tersurat mengenai asal-usul Dzulqarnain, waktu dia hidup, atau nama negeri-negeri yang dia kunjungi.
 
== Genealogi ==