Żul Qarnain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Dikembalikan
Baris 2:
{{dablink|Artikel ini membahas seorang tokoh [[Al-Qur'an]]. Untuk nama yang sama, lihat [[Zulkarnain (disambiguasi)]].}}
 
'''Żulkarnain''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: ذو القرنين '''Dzū al-Qarnayn''') (the man with two horns) adalah julukan seorang [[raja]] yang disebutkan di dalam kitab [[Al-[[Qur'an]] 18:8). Dikisahkan bahwa ia telah membangun tembok besi yang tinggi untuk melindungi kaum lemah dari serangan [[Ya’juj dan Ma’juj]]. Menurut [[Ibnu Abbas]], Żulkarnain adalah seorang raja yang sholih dan suka mengembara.
 
== Etimologi ==
Baris 25:
Al-Azraqi menyebutkan bahwa Żulkarnain beragama Islam atas ajakan Khalilullah [[Ibrahim]] dan melakukan tawaf di [[Ka'bah|Ka’bah al-Mukarramah]] bersama nabi [[Ismail]], diriwayatkan dari Ubaid bin Umair dan anaknya Abdullah dan lainnya bahwa Żulkarnain melakukan ibadah Haji dengan jalan kaki, tatkala nabi Ibrahim mengetahui kehadirannya, ia menemuinya, mendoakannya dan meridhoinya. Kemudian Allah swt. menundukkan untuknya awan yang bisa membawanya ke mana saja ia mau.
 
Menurut [[Ibnu Katsir]] Żul Qarnain hidup di masa Nabi Ibrahim, 2.000 tahun sebelum masa [[Aleksander Agung]] orang [[Macedonia]], [[Yunani]]. Ibnu Katsir juga menuliskan dalam ''Kitab [[Al-Bidayah wa an-Nihayah]]'', bahwa Nabi Khadr adalah menterinya dan pergi haji dengan berjalan kaki. Ketika nabi Ibrahim mengetahui bahwa kedatangannya, maka ia keluar dari kota Mekkah untuk menyambutnya. Nabinabi Ibrahim juga mendoakan dan memberikan nasihat-nasihat yang baik kepadanya.<ref>''Al-Bidayah wa an-Nihayah'', hal. 108, jilid 3.</ref>
 
Dalam ''Kitab [[Tafsir Ibnu Katsir]]'', menuliskan kisah dari [[Adhraqi]] bahwa Żulkarnain melakukan [[thawaf]] dengan nabi Ibrahim kemudian melaksanakan [[kurban]].
Baris 81:
* '''Persiapan pencarian'''
 
Setelah raja mendengar keterangan dari Malaikat Israfil tentang ''‘Ayn al hayat'', maka raja segera mengumpulkan ‘alim ulama’ padaada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang ''‘Ayn al Hayat'' itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu kabarnya, tetapi seorang yang alim di antara mereka menjawab, “Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi [[Adam]], ia berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan ''‘Ayn al Hayat'' di [[bumi]] yang gelap.”
 
“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja. Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya [[matahari]].” Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “[[Kuda]] apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?” Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan.”
Baris 126:
Berkata sebagian [[ahli kitab]], karena dia raja [[Persia]] dan [[Romawi]], dan dikatakan: Karena dia sampai pada dua ujung matahari barat dan timur dan menguasai keduanya, dan ini menyerupai kesalahannya yaitu perkataan az-Zuhri. Berkata Hasan al-Bashri: Dia memiliki dua jalinan rambut yang melingkar maka dinamakan Żul karnain. Berkata Ishaq bin Abdillah bin Basyar dari Abdillah bin Ziyad bin Sam’an dari Umar bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata: Dia memanggil raja yang zalim kepada Allah kemudian memukul tanduknya, mematahkanya dan meremukkannya, maka dinamakan Żulkarnain.
 
== Perbedaan Antara Zul Qarnain dengan Aleksander Agung ==
Banyak orang yang menyamakan [[Aleksander Agung]] dengan Zul Qarnain. Padahal, mereka memiliki perbedaan dari segi sifat dan kepercayaan. Perbedaan-perbedaan itu antara lain adalah:
# Zul Qarnain menyembah satu Tuhan dan seorang [[monoteis]]. Sementara itu, [[Aleksander Agung]] menyembah para dewa ([[politeis]])
<!--
Menurut Peneliti Barat, Kisah Żul Qarnain kemungkinan didasarkan atas perjalanan [[Aleksander Agung di dalam Quran|Aleksander Agung]].