Evolusi bintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
[[Berkas:Representative_lifetimes_of_stars_as_a_function_of_their_masses.svg|jmpl|300x300px|Umur perwakilan bintang sebagai fungsi dari massa mereka.]]
[[Berkas:The_life_cycle_of_a_Sun-like_star_(eso1337a).webm|jmpl|300x300px|Perubahan ukuran bintang dengan seiring waktu yang mirip matahari. ]]
[[Berkas:The_life_of_Sun-like_stars.jpg|jmpl|300x300px|Gambaran seniman tentang siklus hidup bintang mirip Matahari, dimulai sebagai bintang [[deret utama]] di kiri bawah, lalu berkembang melalui fase [[sub-raksasasubraksasa]] dan [[Bintang raksasa|raksasa]] hingga selubung luarnya dikeluarkan dan membentuk [[nebula planet]] di kanan atas.]]
[[Berkas:Star_Life_Cycle_Chart.jpg|jmpl|300x300px|Representasi evolusi bintang. ]]
'''Evolusi bintang''' adalah proses di mana bintang berubah dengan seiring waktu. Perubahannya bergantung pada [[massa bintang]], masa hidup atau usianya bervariasi dari beberapa juta tahun untuk yang paling masif hingga triliunan tahun untuk yang paling rendah massanya, dan ada yang jauh lebih lama usianya dari alam semesta, Tabel tersebut menunjukkan masa hidup bintang sebagai fungsi dari massanya.<ref>{{Cite book|last=Bertulani, Carlos A.,|url=https://www.worldcat.org/oclc/857769630|title=Nuclei in the Cosmos|location=Hackensack, NJ|isbn=978-981-4417-67-9|oclc=857769630}}</ref> Semua bintang terbentuk dari awan gas dan debu yang runtuh, yang sering disebut [[nebula]] atau awan molekul. Selama jutaan tahun, [[protobintang]] ini menetap dalam keadaan [[ekuilibrium]], menjadi bintang yang dikenal sebagai [[deret utama]].
 
Proses [[Fusi nuklir|Fusi Nuklir]] mempengaruhi gerakan bintang. Awalnya, energi dihasilkan oleh fusi atom hidrogen di inti bintang deret utama. Kemudian, ketika atom yang lebih banyak di inti menjadi helium, bintang-bintang seperti Matahari mulai meleburkan hidrogen di sepanjang cangkang bola yang mengelilingi inti. Proses ini menyebabkan ukuran bintang secara bertahap membesar, melewati tahap sub-raksasasubraksasa hingga mencapai tahap [[raksasa merah]]. Bintang dengan setidaknya setengah massa Matahari juga dapat mulai menghasilkan energi melalui fusi helium pada intinya, sedangkan bintang yang lebih masif dapat memadukan unsur-unsur yang lebih berat di sepanjang serangkaian cangkang konsentris. Begitu bintang seperti Matahari telah kehabisan bahan bakar nuklirnya, intinya akan runtuh menjadi [[katai putih]] padat dan lapisan luarnya dikeluarkan sebagai [[nebula planet]]. Bintang dengan massa sekitar sepuluh kali atau lebih dari Matahari dapat meledak dalam [[supernova]] karena inti besinya runtuh menjadi [[bintang neutron]] yang sangat padat atau [[lubang hitam]]. Meskipun alam semesta tidak cukup tua untuk semua katai merah terkecil untuk mencapai akhir hidupnya, model bintang menyarankan mereka perlahan-lahan akan menjadi lebih cerah dan lebih panas sebelum kehabisan bahan bakar hidrogen dan menjadi katai putih bermassa rendah.<ref>{{Cite journal|last=Laughlin|first=Gregory|last2=Bodenheimer|first2=Peter|last3=Adams|first3=Fred C.|date=1997-06-10|title=The End of the Main Sequence|url=http://dx.doi.org/10.1086/304125|journal=The Astrophysical Journal|volume=482|issue=1|pages=420–432|doi=10.1086/304125|issn=0004-637X}}</ref>
 
Evolusi bintang tidak dipelajari dengan mengamati kehidupan suatu bintang, karena kebanyakan perubahan bintang terjadi terlalu lambat untuk dideteksi, bahkan selama berabad-abad. Alih-alih, ahli [[astrofisika]] memahami bagaimana bintang berevolusi dengan mengamati banyak bintang di berbagai titik dalam masa hidupnya, dan dengan mensimulasikan struktur bintang menggunakan [[model komputer]].