Suku Māori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Selandia Baru menggunakan HotCat
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 73:
Penjelajah Eropa pertama yang tiba di Selandia Baru adalah [[Abel Tasman]] pada tahun 1642, diikuti Kapten [[James Cook]] di tahun 1769 dan terakhir, [[Marc-Joseph Marion du Fresne|Marion du Fresne]] di tahun 1772. Hubungan awal orang Eropa dengan orang Māori tidak baik, kadang berujung fatal. Dalam ekspedisi Tasman, empat orang awak kapalnya meninggal dan satu orang Maori diduga meninggal. Kapal Tasman bahkan tidak sempat mendarat.<ref>{{cite news |last1=Sivignon |first1=Cherie |title=Commemoration plans of first encounter between Abel Tasman, Māori 375 years ago |url=https://www.stuff.co.nz/travel/destinations/nz/97210590/commemoration-plans-of-first-encounter-between-abel-tasman-mori-375-years-ago |access-date=19 August 2019 |work=Stuff |date=1 October 2017}}</ref> Anak buah Kapten Cook menembak setidaknya delapan orang Māori dalam waktu tiga hari setelah pendaratan pertamanya.<ref>{{cite news |last1=Dalrymple |first1=Kayla |title=Unveiling the history of the "Crook Cook" |url=http://gisborneherald.co.nz/lifestyle/2442008-135/unveiling-the-history-of-the-crook |access-date=19 August 2019 |work=Gisborne Herald |date=28 August 2016}}</ref><ref>{{cite news |title=Encounter, or murder? |url=http://gisborneherald.co.nz/localnews/4089572-135/encounter-or-murder |access-date=19 August 2019 |work=Gisborne Herald |date=13 May 2019}}</ref> Namun demikian, ia kemudian berhasil menjalin hubungan baik dengan orang Māori. Tiga tahun kemudian, setelah awal mula yang tampak baik, du Fresne dan 26 anak buahnya mati dibunuh. Sejak tahun 1780, orang Māori juga semakin banyak berjumpa dengan pemburu anjing laut dari Eropa dan Amerika serta misionaris Kristen. Hubungan mereka secara garis besar berjalan lancar, meskipun tetap terjadi beberapa insiden kekerasan. Insiden yang paling parah adalah [[pembunuhan massal Boyd]] dan serangan balas dendam yang muncul setelahnya.<ref>Ingram, C. W. N. (1984). ''New Zealand Shipwrecks 1975–1982''. Auckland: New Zealand Consolidated Press; pp 3–6, 9, 12.</ref>
 
Orang Eropa mulai tinggal di Selandia Baru di awal abad ke-19. Keberadaan mereka menimbulkan pertukaran budaya dan ide secara besar-besaran. Banyak orang Māori yang menghargai orang Eropa. Mereka memanggilnya dengan sebutan [[pākehā]]. Orang Māori cenderung memandang orang Eropa sebagai jalur untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi Barat. Mereka juga dengan cepat mengembangkan tulisan sebagai cara bertukar pendapat. Banyak cerita lisan dan puisi mereka yang kemudian dikembangkan ke dalam bentuk tulisan.<ref>{{cite encyclopedia|first=Nancy |last=Swarbrick|title=Creative life – Writing and publishing|encyclopedia=Te Ara: The Encyclopedia of New Zealand|date=June 2010|url=http://www.teara.govt.nz/en/creative-life/6|access-date=22 January 2011}}</ref> Masuknya [[kentang]] kemudian menimbulkan revolusi agrikultura dan [[senjata api]] juga mulai diperkenalkan.<ref name="Old New Zealand">{{cite book |last=Manning |first=Frederick Edward |title=Old New Zealand: being Incidents of Native Customs and Character in the Old Times by 'A Pakeha Maori': Chapter 13 |year=1863 |chapter-url=http://www.gutenberg.org/ebooks/33342 |chapter=Chapter 13}}</ref>. Penggunaan senjata api oleh orang Māori kemudian menimbulkan perang antarsuku yang dikenal sebagai [[Peperangan Senapan]]. Dalam peperangan ini, banyak kelompok yang dihabisi dan kelompok-kelompok lainnya dipaksa keluar dari daerah tradisional mereka.<ref>{{cite encyclopedia |last=McLintock |first=A. H. |encyclopedia=[[An Encyclopaedia of New Zealand]] |title=Maori health and welfare |url=http://teara.govt.nz/en/1966/maori-health-and-welfare |access-date=19 August 2019 |year=1966}}</ref> Orang-orang Moriori yang mementingkan perdamaian di Kepulauan Chatham juga menderita pembunuhan massal dan subjugasi oleh orang-orang ''{{lang|mi|iwi}}'' dari Taranaki.<ref>{{cite encyclopedia|url=http://www.teara.govt.nz/en/moriori/4|title=Moriori – The impact of new arrivals|last1=Davis|first1=Denise|last2=Solomon|first2=Māui|encyclopedia=Te Ara: The Encyclopedia of New Zealand|access-date=29 April 2010}}</ref> Pada waktu yang sama, orang Māori juga menderita tingkat kematian yang tinggi akibat penyakit infeksius Eurasia, antara lain [[influenza]], [[cacar air]] dan [[campak]]. Penyakit-penyakit ini menewaskan sekitar 10–50% orang Māori.<ref>{{cite web|url=http://www.portdanielpress.com/maori_pop.htm|title=Estimating a population devastated by epidemics|last=Entwisle|first=Peter|work=[[Otago Daily Times]]|date=20 October 2006|access-date=13 May 2008|archive-url=https://web.archive.org/web/20081014015352/http://www.portdanielpress.com/maori_pop.htm|archive-date=14 October 2008|url-status=dead}}</ref><ref>{{cite journal|title=Estimates of New Zealand Maori Vital Rates from the Mid-Nineteenth Century to World War I|journal=Population Studies|volume=27|issue=1|date=March 1973|pages=117–125|first=D. I.|last=Pool|jstor=2173457|doi=10.2307/2173457|pmid=11630533}}</ref>
 
[[File:Reconstruction of the Signing of the Treaty of Waitangi, Marcus King (16044258961).jpg|thumb|250px|left|Penggambaran penandatanganan [[Perjanjian Waitangi]] di tahun 1840 yang memasukkan Selandia Baru dan Suku Māori ke dalam Kerajaan Inggris]]