Husein Ja'far Al Hadar: Perbedaan antara revisi

pendakwah dan penulis asal Indonesia (lahir 1988)
Konten dihapus Konten ditambahkan
JOKO YULIYANTO (bicara | kontrib)
menambah halaman baru
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 4 Maret 2021 06.46

Habib Husein Ja'far Al-Hadar atau yang akrab disapa Habib Ja'far (lahir di Bondowoso, Jawa Timur; 21 Juni 1988, umur 32 tahun) adalah Kandidat Magister Tafsir Qur’an di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia merupakan Penulis Buku Keislaman terbitan Gramedia & Mizan, Penulis di Media Massa Seputar Keislaman (Kompas[1][2], Majalah Tempo[3][4][5][6], Jawa Pos[7] dll), Pembicara Seputar Keislaman di TV Nasional (Metro TV, CNN Indonesia, dll), Direktur Cultural Islamic Academy Jakarta, dan Aktivis di Gerakan Islam Cinta.[8]

Husein Ja'far Al-Hadar
LahirHusein Ja'far Al-Hadar
20 Juni 1988 (umur 35)
Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
PendidikanAkidah dan Filsafat, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah
PekerjaanDirektur Cultural Islamic Academy Jakarta & Aktivis di Gerakan Islam Cinta.

Biografi

Kehidupan Awal

Pria berdarah Madura yang juga memiliki garis keturunan Nabi Muhammad tersebut, menampilkan sosok seorang Habib yang tidak seperti biasanya. Terbiasa memakai kaos dan juga celana levis, serta hanya dilengkapi peci putih dikepalanya, membuat habib satu ini dijuluki sebagai ‘Habib Milenial’. [9]

Habib Ja'far merintis karir melalui dunia literasi (kepenulisan). Berbagai tulisannya menghiasi kolom-kolom media nasional. Ia aktif menulis sejak dibangku kuliah. Awalnya ia konsisten menekuni dunia kepenulisan, namun melihat medsos  saat ini yang hanya diisi oleh konten negatif, ujaran kebencian, serta berita hoaks, mendorongnya untuk tampil di depan layar. Salah satunya adalah, ia membuat kanal media youtube berjudul “Jeda Nulis”. Menurutnya ranah dakwah tidak sempit hanya di mimbar-mimbar masjid ataupun majelis taklim.

Pendidikan

Sempat mondok di Pondok Pesantren Bangil, Jawa Timur, lalu lulus sebagai seorang Sarjana Filafat Islam (S.Fil.I) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil jurusan Akidah dan Filsafat Islam. Kemudian melanjutkan program master Tafsir Hadist di universitas yang sama.

Habib Ja’far hadir sebagai seseorang yang membawa oase islam yang damai, indah, dan dapat diterima oleh banyak kalangan. Sehingga wajah islam hadir sebagai agama yang sejuk, damai, serta merangkul semua. Ia mengingatkan untuk senantiasa menjaga persatuan dalam bingkai kebhinekaan. Menghimbau agar tidak terjadi polarisasi antara umara dan ulama.[10]

Bertahan di jalur dakwah nilai-nilai moderat membuat Habib Husein acap dicap ustaz liberal. Ia juga mendapat cap ustaz apolitis karena dianggap mendukung apatisme anak muda pada politik.

Ia kerap berdakwah dengan memanfaatkan kecanggihan media sosial, seperti YouTube dan Instagram sehingga Habib Husein seakan punya ruang tersendiri di hati anak-anak muda.[11] Namanya kian melambung, serta memiliki ruang tersendiri di hati kaum milenial.[12]

Karya

Selain tulisan-tulisan ilmiah dan opini di media nasional, Habib Ja'far juga dikenal sebagai penulis buku. Di antaranya adalah Anakku Dibunuh Israel, Islam "Mahzab" Fadlullah, dan yang paling terkenal adalah Tuhan Ada di Hatimu yang diterbitkan oleh Noura Books. [13]

Nama Habib Ja'far menjadi perbincangan muslim milenial saat mengisi konten acara dakwah bulan Ramadan.[14] Kemudian semakin sering menghiasi platform digital YouTube ketika memutuskan berkolaborasi dengan Coki Pardede dan Tretan Muslim di Majelis Lucu Indonesia dalam tajuk Pemuda Tersesat.

Referensi

  1. ^ Al Hadar, Husein Ja'far (1 September 2014). "Setelah Negara Islam Dilarang di Indonesia". Kompas. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  2. ^ Al Hadar, Husein Ja'far (24 Februari 2017). "Islam dan Kesalehan". Kompas. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  3. ^ Al Hadar, Husein Ja'far (16 April 2015). "Titip Hadhramaut kepada Yaman". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  4. ^ Al Hadar, Husein Ja'far (6 September 2016). "Munir, HAM, dan Islamnya". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  5. ^ Al Hadar, Husein Ja'far (7 Maret 2019). "Terima Kasih, Selandia Baru". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2019. 
  6. ^ Al Hadar, Husein Ja'far (20 Maret 2015). "Me-Nyepi". Tempo. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  7. ^ Al Hadar, Husein Ja'far (31 Maret 2009). "Jihad Kebangsaan". Jawa Pos. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  8. ^ Redaksi. "Husein Ja'far Al Hadar S.Fil.I". Cari Ustadz. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  9. ^ Assalimi, Faiz Arwi (21 Mei 2020). "Mengenal Jejak Dakwah Digital Habib Ja'far Al Hadar". IB Times. Diakses tanggal 4 Maret 2020. 
  10. ^ Iskandar, M Arief (6 Januari 2021). "Ormas Seharusnya Pengayom Persatuan". Antara News. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  11. ^ Hadi, Mulyono (20 November 2020). "Habib Husein, Wajah Pemuda Keturunan Rasulullah SAW yang Penuh Toleransi". Suara. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  12. ^ Azizah, Kurnia (2 Februari 2021). "44 Kata-Kata Mutiara Habib Husein Ja'far, Panutan 'Pemuda Tersesat' yang Viral". Merdeka. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  13. ^ Aprizal, Rendy. "Top 10 Buku Best Seller di MOM Literacy Expo". Mizan. Diakses tanggal 4 Maret 2021. 
  14. ^ Hiwar (17 Mei 2020). "Husein Ja'far Al Hadar: Dimensi Kesuksesan Ramadhan". Republika. Diakses tanggal 4 Maret 2021.