Deklarasi Balfour: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
}}
 
'''Deklarasi Balfour''' adalah pernyataan terbuka yang dikeluarkan Pemerintah Inggris pada tahun 1917 semasa [[Perang Dunia I]] untuk mengumumkan dukungan bagi pembentukan sebuah "kediaman nasional bagi bangsa Yahudi" di [[Palestina (wilayah)|Palestina]]. Ketika itu Palestina adalah salah satu daerah di dalam wilayah negara [[Kesultanan Utsmaniyah]], dan warga Yahudi Palestina masih merupakan kaum minoritas di Palestina. Deklarasi Balfour tercantum di dalam sepucuk surat tertanggal 2 November 1917 dari [[Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan|Menteri Luar Negeri]] Inggris, [[Arthur Balfour]], kepada [[Walter Rothschild|Lord Rothschild]], pemimpin [[Yahudi Britania|komunitas Yahudi Inggris]], untuk diberitahukan kepada [[Federasi Zionis Britania Raya dan Irlandia|Federasi Sionis Britania Raya dan Irlandia]]. Deklarasi Balfour disiarkan lewat media massa pada tanggal 9 November 1917.
 
Segera sesudah memaklumkan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah pada bulan November 1914, [[kabinet perang]] Inggris mulai memikirkan masa depan Palestina. Dalam tempo dua bulan, Herbert Samuel, anasir Zionis di jajaran kabinet Inggris, menerbitkan memorandum yang diedarkan di kabinet, berisi usulan untuk mendukung cita-cita perjuangan kaum Zionis demi mendapatkan dukungan orang Yahudi demi kepentingan perjuangan Inggris dalam Perang Dunia I. Pada bulan April 1915, Perdana Menteri Inggris, [[Herbert Henry Asquith]], membentuk [[Komite De Bunsen|panitia khusus]] untuk merumuskan kebijakan pemerintah Inggris terkait Kesultanan Utsmaniyah, termasuk Palestina. Asquith, yang menghendaki agar Kesultanan Utsmaniyah direformasi seusai perang, meletakkan jabatan pada bulan Desember 1916. Penggantinya, [[David Lloyd George]], justru menghendaki agar Kesultanan Utsmaniyah dipecah-belah. Negosiasi-negosiasi tahap awal antara pemerintah Inggris dan kaum Zionis berlangsung dalam sebuah konferensi yang dihadiri Sir [[Mark Sykes]] dan tokoh-tokoh pimpinan Zionis pada tanggal 7 Februari 1917. Menindaklanjuti diskusi-diskusi susulan selepas konferensi, pada tanggal 19 Juni, Arthur Balfour meminta Walter Rothschild dan Chaim Weizmann untuk mengajukan semacam rancangan deklarasi dukungan. Rancangan-rancangan deklarasi yang diajukan selanjutnya dibahas dalam rapat kabinet dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari golongan Yahudi Zionis maupun golongan Yahudi anti-Zionis, tetapi tidak melibatkan wakil-wakil masyarakat Palestina.