Batu Brak, Lampung Barat: Perbedaan antara revisi

<ref>https://sekalabrak.com/tentang/</ref>{{Commonscat|Batu Brak}}Di HANIBUNG ditemukan Dolmen Batu Brak dan jekak Perkampungan Pusat lokasi wilayah kerajaan Sekala Brak Istana Gedung Dalom, Benteng lubang panjang dan lebar mengelilingi jejak perkampunggan yang berada berada di Hanibung Istana Gedung Dalom  yang berada dihanibung setelah dari hanibung berpindah sejauh sekitar 18 kilometer dari sekitaran hanibung. Kemudian Istana Gedung Dalom berpindah kembali sekitar sejauh 15 kilometer dari Istana Gedung Dalom saat ini yang berdiri di desa Pekon Balak Kecamatan Batu Brak, Berpindahnya Istana Gedung Dalom itu dari kejauhan sekitar 15 kilometer tidak dicopot atau dibongkar dulu melainkan diangkat ramai-ramai dan dibawa perlahan-pelahan menuju lokasi sekarang Selama 1 (satu) Tahun kisaran tahun 1899. Dolmen Batu Kayangan dan Batu Brak ini di temukan di Asia tepatnya di Hanibung Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Negara Indonesia pada tahun 1931 oleh pemerintah hindia belanda, Dolmen/Batu Kayangan dan Batu Brak yang berasal dari periode Megalithikum. Istilah “Kenyangan” atau kayangan dan kata “Batu Bkhak” (Batu Brak) memiliki nuansa makna. Kayangan bermakna tempat yang tinggi, tempat tinggal para “dewa” atau orang-orang mulia, sedangkan Batu Bkhak bermakna sebagai batu mulia. Diyakini oleh masyarakat Sekala Brak, bahwa orang-orang di Kenyangan adalah keturunan orang-orang mulia. Orang mulia dalam pengertian Kepaksian Sekala Bkhak/Brak adalah para penakluk, mujahid penyebar agama Islam, Pengibar bendera Pertama PANJI SYAHADATAIN di tanah Lampung, keturunan Sultan Iskandar Zulkarnain Gelar Sultan Yang Dipertuan.{{Batu Brak, Lampung Barat}}Dolmen Batu Brak ini berada di Desa Pekon Balak Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Negara Indonesia.{{Kabupaten Lampung Barat}}