Joko Anwar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 48:
Selain menulis skenario untuk disutradarainya sendiri, Joko Anwar juga menulis skenario untuk sutradara lain, termasuk film komedi ''[[Quickie Express]]'' ([[Dimas Djayadiningrat]]), yang memenangkan "Best Film" di [[Jakarta International Film Festival]] pada tahun 2008, dan ''[[Jakarta Undercover (film)|Jakarta Undercover]]'' ([[Lance]]). Dua film tersebut juga sukses secara komersial. Joko juga menulis skenario film ''[[Fiksi (film)|fiksi.]]'' ([[Mouly Surya]]) yang mendapat pujian dari para kritikus internasional dan memenangkan banyak penghargaan, antara lain "Film Terbaik" dan "Skenario Terbaik" dalam [[Festival Film Indonesia 2008]].
 
Film Joko Anwar selanjutnya adalah ''[[Pintu Terlarang]]'' (judul internasional: ''Forbidden Door'') yang dirilis pada tahun 2009. Film ini adalah sebuah film [[thriller]] [[psikologis]] yang juga mendapat pujian dari para kritikus. Kritikus [[Richard Corliss]] dari majalah [[TIME]] menulis, "Cerdas sekaligus 'sakit', film ini bisa menjadi kartu panggilan buat Joko Anwar sebagai sutradara kelas dunia, seandainya para petinggi [[Hollywood]] itu menginginkan sesuatu yang lain dari produk mereka yang itu-itu saja". Dia juga menyebutkan bahwa film ini merupakan "contoh sejauh apa film bisa dibuat tetapi jarang dicoba".<ref>[http://www.time.com/time/arts/article/0,8599,1908703-2,00.html Asian Film Fireworks for the Fourth (2009)<!-- Bot generated title -->]</ref> Maggie Lee dari [[The Hollywood Reporter]] menulis bahwa film Joko Anwar ini akan "membuat [[Alfred Hitchcock|(Alfred) Hitchcock]] dan [[Pedro Almodóvar|(Pedro) Almodovar]] bangga", dan menyebutkan bahwa "Joko Anwar mempersembahkan sebuah film horor-suspens yang menakutkan ini dengan serangkaian penghormatan kepada para pembuat film terkemuka secara menakjubkan".<ref>[{{Cite web |url=http://web.archive.org/20090709091715/www.hollywoodreporter.com/hr/film-reviews/the-forbidden-door-film-review-1003991359.story |title=The Forbidden Door -- Film Review (2009)<!-- Bot generated title -->] |access-date=2009-07-09 |archive-date=2009-07-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090709091715/http://www.hollywoodreporter.com/hr/film-reviews/the-forbidden-door-film-review-1003991359.story |dead-url=no }}</ref> Film ini juga telah masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional terkemuka, di antaranya [[International Film Festival Rotterdam]] dan [[New York Asian Film Festival]], dan juga memenangkan penghargaan tertinggi sebagai Film Terbaik di [[Puchon International Fantastic Film Festival]] 2009.<ref>[http://www.variety.com/article/VR1118006397.html?categoryid=13&cs=1 Variety (2009)]</ref>
 
Pada 2015 film Joko berikutnya, sebuah [[drama]] [[thriller]] ''[[A Copy of My Mind]]'' sempat diikutsertakan dalam [[Venice Film Festival]] dan [[Toronto International Film Festival]], baru kemudian mengikuti [[Festival Film Indonesia 2015]] dan diputar secara resmi di bioskop Indonesia pada Februari 2016. Dalam ajang FFI 2015, film ini meraih 7 nominasi (termasuk untuk Film Terbaik) dan akhirnya memenangkan 3 [[Piala Citra]], termasuk menobatkan Joko sebagai [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik]] festival tahun itu.