Transportasi rel di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Prakemerdekaan: Perbaikan kesalahan mengutip
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 73:
Di Sumatra, jalur kereta apinya bersifat terpisah, dengan [[Deli Spoorweg Maatschappij]] beroperasi di [[Sumatra Utara]], [[Atjeh Tram]] beroperasi di [[Aceh]], [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]] beroperasi di [[Sumatra Barat]], dan [[Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen]] beroperasi di Sumatra bagian selatan. Divisi [[Staatstramwegen op Celebes]] beroperasi untuk melayani kereta api [[Sulawesi Selatan]].{{Sfn|Reitsma|1929|p=81-105}} Satu embrio divisi baru Staatsspoorwegen yaitu [[Staatstramwegen in Tapanoeli]], gagal terlaksana.{{Sfn|Subarkah|1992|p=39}} Hingga akhir 1920-an, studi kelayakan mengenai kereta api Trans-Kalimantan, Sulawesi Utara, Lombok, Bali, juga sedang dilaksanakan.{{Sfn|Reitsma|1929|p=61-156}}
 
PerPada masa berjayanya transportasi rel di Indonesia, tercatat per tanggal 31 Desember 1928, tercatat total keseluruhan kilometer rel kereta dan trem diHindia–Belanda (Sumatra, Jawa, dan Sulawesi) adalah '''7.293''' km dimana untuk Pulau Jawa dan Hindia-BelandaMadura adalah '''5.473''' km dengan rincian: 2.802 km rel ukuran 1.067 mm; 205 km ukuran 1.435 mm; 120 km ukuran 600 mm; dan 2.258 km rel trem ukuran 1.067 mm (pengecualian untuk trem kota Jakarta), sementara itu Dinas Kehutanan dan tanaman ladang (industri gula) juga telah membangun jalur rel ladang (lori) sepanjang kurang lebih '''7.000''' km dengan 6.500 km-nya disumbang jalur ladang industri gula.{{Sfn|Stroomberg|1930|p=411}} Namun disayangkan total kilometer ini akan menyusut seiring penutupan atau penonaktifan jalur rel pasca [[Depresi Besar]] serta [[Pendudukan Jepang di Indonesia|pendudukan Jepang di Hindia-Belanda]].
 
 
=== Pendudukan Jepang dan pascakemerdekaan ===