Transportasi rel di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 50:
Karena dipengaruhi oleh operasi perkeretaapian Belanda, kereta api di Indonesia memilih menggunakan sepur kanan, meski jalan raya menggunakan lajur kiri.
 
Indonesia menggunakan sepur {{RailGauge|1067mm|lk=on}} (''Cape gauge''), dengan {{RailGauge|1435mm|lk=on}} dan; {{RailGauge|750mm|lk=on}}; {{RailGauge|600mm|lk=on}} pernah diselenggarakan. Operasi kereta api Aceh, Trans-Sulawesi, dan [[LRT Jabodebek]] menggunakan sepur {{RailGauge|1435mm|disp=1}}. Elektrifikasi di Indonesia menggunakan sistem 1.500 V DC [[listrik aliran atas]].
 
Infrastruktur perkeretaapian di Indonesia dimiliki negara, dan dikelola oleh [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]], Kementerian Perhubungan. Perusahaan kereta api Indonesia adalah BUMN [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] (KAI), beserta anak perusahaannya di segmen komuter [[KAI Commuter]], dan patungan di segmen KA bandara [[KAI Bandara]]. Operator lainnya adalah Servo Railway, [[LRT Jakarta]], dan [[MRT Jakarta]]. [[Monorel Jakarta]] yang sedianya juga merupakan operator swasta, mengoperasikan rencana monorel yang akhirnya gagal dilanjutkan proyeknya. Operator membayar ''track access charge'' kepada Pemerintah, dan Pemerintah memberikan ''infrastructure maintenance and operation'' kepada operator.