Disintegrasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Akuindo (bicara | kontrib)
Baris 153:
Permasalahan disintegrasi disebabkan oleh banyak aspek seperti ekonomi, pendidikan, agama, hukum, pembangunan, dan politik. Disntegrasi terjadi di berbagai lapisan kehidupan masyarakat di Indonesia baik yang melibatkan kelompok ataupun organisasi kemasyarakatan dari lingkup yang kecil hingga besar. Contoh disintegrasi  yang paling umum adalah terjadinya tawuran antar pelajar,  tawuran antar anggota masyarakat,  perselisihan yang terjadi antar wilayah desa, serta perselisihan akibat perbedaan pendapat.
 
Salah satu contoh disintegrasi bangsa yang diakibatkan oleh kecemburuan sosial Indonesia yaitu masyarakat papua yang merasa pemerintah pusat hanya mengeksploitasi lingkungan mereka tanpa berusaha meningkatkan kesejahteraan penduduknya.  Ketidakpuasan terhadap pemerintah itulah yang memicu gerakan separatis Papua Merdeka.  Peristiwa di Papua terjadi di juga di Maluku yang muncul gerakan-gerakan separatis sebagai akibat kecemburuan sosial masyarakat Papua dan Maluku ketika melihat kondisi sosial ekonomi di pulau Jawa terutama di pusat pemerintahan.<ref>{{Cite book|last=Lugina|first=Wenny Artha|date=2014|url=https://books.google.co.id/books?id=Dn8sDAAAQBAJ&pg=PA53&dq=contoh+disintegrasi+sosial+di+Indonesia&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi76uX3ssPuAhVZdCsKHSACBKQQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=contoh%20disintegrasi%20sosial%20di%20Indonesia&f=false|title=Isran Noor|location=Yogyakarta|publisher=Galangpress Publisher|isbn=978-602-9431-35-3|pages=53|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Peristiwa pemberontakan PKI di Madiun merupakan gambar disintegrasi sosial yang disebabkan oleh masalah politik di Indonesia.  Pemberontakan ini berawal dari adanya penandatanganan Perjanjian Renville oleh Amir Syarifuddin yang waktu itu menjabat sebagai pimpinan kabinet.  Namun karena perjanjian itu dirasa merugikan bangsa Indonesia, Presiden Soekarno mencabut mandatnya dari Amir Syarifuddin pada 28 Juni 1948.  Setelah itu, presiden membentuk kabinet baru yang diketuai oleh Muhammad Hatta.  Rasa tidak puas inilah yang membuat Amir Syarifuddin bekerjasama dengan Muso membentuk PDR (Partai Demokrasi Rakyat) dengan tujuan menentang kabinet Hatta.<ref>{{Cite book|last=Maryati|first=Kun|last2=Suryawati|first2=Juju|date=2001|url=https://books.google.co.id/books?id=-VPNS5CbDhYC&pg=PP32&dq=contoh+disintegrasi+sosial&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiu787gtMPuAhVAILcAHafRAOwQ6AEwBXoECAMQAg#v=onepage&q=contoh%20disintegrasi%20sosial&f=false|title=SOSIOLOGI : - Jilid 3|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-529-7|pages=20|language=id|url-status=live}}</ref>